-->

Sabtu, 31 Desember 2011

Inilah Peri dan Monster Baru Tahun 2011 "Aneh"

author photo
Perbandingan tawon monster dengan tawon biasa (vespula vulgaris)

Sepanjang tahun 2011, ratusan spesies baru ditemukan dan beberapa di antaranya berasal dari Indonesia. Sebagian spesies baru yang ditemukan cantik bak peri, sementara yang lainnya tampak atau terdengar menyeramkan seperti monster, ditinjau dari namanya.

Dari sekian banyak spesies yang ditemukan di Indonesia, berikut lima penemuan yang bisa dikatakan paling menarik:

1. Monster Garuda
Spesies ini tentu saja bukan monster yang sebenarnya. Dia sejatinya adalah Tawon spesies baru yang ditemukan di Mekongga, Sulawesi. Nama ilmiah untuk spesies ini belum ditetapkan, tetapi memakai nama "Garuda" karena berasal dari Indonesia.

Tawon spesies ini dijuluki monster karena penampakannya yang menyeramkan, memiliki mandibula (rahang bawah) bak ninja, dan rahang yang lebih besar dari kaki depannya. Sejumlah peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terlibat dalam penemuan spesies ini.

2. Katak bertaring
Inilah monster lain yang ditemukan pada tahun 2011. Bukan hanya satu, melainkan 13 spesies. Beberapa ilmuwan asal Indonesia seperti M Iqbal Setiadi, Jatna Supriatna dari Universitas Indonesia, dan ilmuwan lainnya terlibat dalam penelitian yang dipublikasikan di American Society of Naturalist pada 18 Juli 2011.

Sejumlah 13 spesies katak bertaring masuk dalam genus Limnocetes. Ciri katak ini adalah memiliki tonjolan serupa taring di rahang bagian bawah. Ada satu spesies yang memiliki kaki berselaput tebal seperti kaki bebek untuk beradaptasi dengan derasnya arus sungai. Ada juga katak yang melakukan fertilisasi internal atau pembuahan dalam tubuh serta memelihara anakannya. Cara ini langka karena umumnya katak melakukan fertilisasi eksternal dan tidak memelihara anakan.

3. Ikan pelangi dari Raja Ampat
Spesies ikan pelangi yang cantik ditemukan di wilayah eksotis Raja Ampat, bagaikan peri atau bidadari dari surga. Nama spesies ikan pelangi yang ditemukan adalah Melanotaenia salawati. Penemuannya dipublikasikan di International Journal of Ichtyology Cybium. Ilmuwan asal Indonesia, Kadarusman Loba, adalah salah satu yang terlibat dalam penemuan ini.

Ikan Pelangi Salawati ditemukan di Sungai Doktor, bagian barat Pulau Salawati, sekitar 64 km dari Sorong. Spesies ini memiliki tubuh berbalut warna ungu serta tutup insang yang berwarna emas dengan noktah hijau. Bagian perutnya berwarna violet dengan noktah biru. Ikan Pelangi Salawati adalah spesies ikan pelangi ke-19 yang ditemukan di wilayah Kepala Burung Papua.

4. Anggrek Frankieana
Anggrek yang bernama latin Vanda frankieana ini ditemukan oleh ilmuwan LIPI, Destario Metusala, yang bekerja sama dengan pakar anggrek Singapura, P O'Byrne. Penemuan spesies ini dipublikasikan diMalesian Orchid Journal volume 9 tahun 2012 nanti.

Vanda frankieana tumbuh alami di Kalimantan. Spesies ini memiliki 1-5 kuntum bunga yang cukup besar, kaku, dan mengilat seperti berlilin dengan lebar 3,8-4,4 cm dan tinggi 3,6-4,2 cm. Sosok tanaman dapat mencapai tinggi 50 cm.

Jenis anggrek ini berbunga pada bulan November, Desember, Februari, dan Maret. Warna bunganya kuning cerah dengan totol merah marun. Usaha mendeskripsikan anggrek ini sebagai spesies baru sudah dilakukan sejak 140 tahun lalu.

5. Kelelawar Sulawesi
Jenis kelelawar yang ditemukan di Sulawesi ini adalah Thoopterus suhaeniahi. Pakar kelelawar dari LIPI, Ibnu Maryanto, adalah penemunya. Kelelawar tersebut berperan dalam penyerbukan kayu besi.

Spesies kelelawar ini adalah salah satu wujud kekayaan jenis kelelawar di Indonesia. Sebanyak 225 jenis kelelawar saat ini eksis di Nusantara, atau 11 persen dari total kelelawar yang ada di dunia.

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post