-->

Kamis, 29 Desember 2011

Sang Penakluk Jembatan Lengkung Besi Tertinggi di Dunia

author photo
Bagaimana perasaan Anda bila berada di salah satu puncak tertinggi dunia? Tentu menyenangkan sekaligus membanggakan. Mungkin, Anda akan sama bangganya dengan penakluk puncak gunung Himalaya (Everest), Sir Edmund Hillary, saat dinyatakan sebagai orang pertama yang mencapai puncaknya gunung tertinggi di dunia itu.
Nah, perasaan itu pula yang saya rasakan saat menjadi salah satu penakluk Sydney Harbour Bridge, jembatan lengkung besi tertinggi di dunia yang terletak di Sydney, Australia. (Hehehe, narsis nih). Tinggi jembatan itu mencapai 134 meter dari permukaan laut.

Bersama empat orang rekan (tiga dari Indonesia dan seorang dari Perth, Australia), kami berhasil mencatatkan nama sebagai salah satu penakluk jembatan yang dibangun tahun 1932 itu. Mereka yang mampu menaklukkannya akan diberi sertifikat. Walau bukan yang pertama, --sebab sudah jutaan orang yang menaklukkan jembatan itu (mulai dari anak-anak hingga orang tua, dari kalangan biasa hingga orang terkenal),-- tetap saja ada kebanggaan.
Tentu perasaan saya sama dengan Will Smith, Pierce Brosnan, Nicole Kidman, Cameron Diaz, Robert De Niro, Matt Damon, Kylie Minogue, Usain Bolt, dan Justin Timberlake. Kebanggaan saya juga kebanggaan para pangeran Kerajaan Denmark, Harry bersaudara, dan lainnya. Bangga bukan bisa berada dalam deretan orang-orang terkenal itu? Hehehe. Tapi, kebanggaan saya masih di bawah kebanggaan Ny Chris Muller. Ny Muller menaklukkan Sydney Harbour Bridge di usia lebih dari 100 tahun.
Saya memanjat jembatan itu ketika mendapat kesempatan berkunjung ke Australia pada 4-13 Oktober 2009. Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengundang untuk peliputan kegiatan Islam di Australia.
Untuk memanjat jembatan ini, minimal rombongan adalah tujuh orang dan maksimal 20 orang, ditambah satu pemandu. Sebelum memanjat ada kesempatan juga melihat video rekaman proses pembangunan jembatan ini.

Sydney Harbour Bridge adalah ikon Sydney selain Sydney Opera House. Sydney Opera House yang terletak di tepi Sungai Paramatta, merupakan bangunan abad ke-20 yang paling unik dan terkenal. Di gedung ini, biasanya diadakan pertunjukan teater, balet, orkestra, dan berbagai kesenian lainnya.

Tertinggi
Sedangkan Sydney Harbour Bridge adalah jembatan penghubung pusat bisnis Sydney (Central Business District/CBD) dengan Kota Sydney bagian utara yang terletak di atas Sungai Paramatta. Sydney Harbour Bridge adalah bangunan tertinggi di kota Sydney hingga tahun 1967. Dan berdasarkan catatan Guinness World Records, jembatan yang dibangun pada 1932 ini merupakan jembatan terlebar di dunia, sekaligus jembatan lengkung berkerangka besi tertinggi di dunia.
Jembatan ini juga tercatat sebagai jembatan lengkung besi terpanjang nomor empat di dunia. Panjang jembatan mencapai 1.149 meter dan lebar sekitar 49 meter. Jembatan ini tentu kalah panjang dibandingkan dengan jembatan Suramadu (yang menghubungkan Kota Surabaya dan Madura) yang mencapai 5,2 kilometer. Bagi masyarakat Australia, jembatan ini juga dinamakan dengan The Coat Hanger (gantungan pakaian), karena bentuknya yang menyerupai gantungan pakaian.
Selain untuk jalur biasa sebagai arus utama lalu lintas, di atas jembatan ini juga terdapat jalur kereta api yang menghubungkan pusat bisnis dengan pemukiman warga Sydney di bagian utara. Sejak di buka untuk umum sebagai tempat wisata pada 1989, pengelola Sydney Harbour Bridge memberikan kesempatan kepada para wisatawan memanjat puncak jembatan tersebut. Dari atas jembatan, pengunjung bisa menikmati keindahan kota Sydney, sekaligus merasakan keindahan ketika berada di puncak tertinggi di Sydney.

Pakaian khusus

Dengan semua biaya yang Anda bayarkan, kita akan mendapat pakaian khusus yang telah disewa. Setiap pengunjung diwajibkan menggunakan pakaian ini, lengkap dengan atribut pendakian (climb gear). Mulai dari kaca mata, topi, headlamp (hanya untuk malam hari), sepatu (boleh juga milik sendiri), latch (sebagai pengunci ke tali pemanjat), jaket, celana, beanie (tutup kepala), rain coat (jas hujan), handy talky, earphone, dan lainnya.
Kita diajari cara-cara penggunaannya, termasuk cara mendaki setiap anak tangga yang terdapat di sepanjang jembatan hingga sampai di puncaknya. Keamanan menjadi hal utama untuk melakukan pendakian. Apalagi, ketika berada di puncaknya, cuaca cukup dingin. Saat saya memanjat jembatan itu, suhu udara berkisar 10-15 derajat Celsius. Karena itu, bagi yang tak kuat dingin, minimal wajib menggunakan satu pakaian. Jaket boleh disimpan.
Dengan mengikuti semua instruksi, dijamin bagi mereka yang berhati-hati, pasti tak akan mengalami kesulitan untuk mencapai puncak jembatan. Di puncak ini kemudian bisa berfoto dengan latar belakang gedung opera.

Biaya
Dari pusat kota di China Town atau Darling Harbour, perjalanan dengan taksi dengan biaya sekitar 30-40 AUD selama 30 menit perjalanan. Kalau jalan kaki, kurang lebih 1,5 jam.
Sesampainya di Sydney Harbour Bridge, segeralah ke lokasi pembelian tiket untuk memanjat jembatan (climb the bridge). Harga tiketnya untuk hari biasa (Ahad-Senin) kelas standar, sekitar 198 dolar Australia (AUD), atau sekitar Rp 1.722.600 (kurs 1 AUD sekitar Rp 8.700) untuk dewasa dan untuk anak-anak sebesar 128 AUD (Rp 1.113.600).
Bagi yang ingin lebih eksklusif, tiket yang ditawarkan senilai 295 AUD atau sekitar Rp 2,5 juta (dewasa) dan 195 AUD sekitar Rp 1,7 juta (anak-anak). Saat peak season (seperti musim liburan pada 27 Desember hingga 6 Januari), tiket untuk anak-anak seharga 140 AUD (Rp 1.218.000) dan dewasa seharga 220 AUD (Rp 1.914.000).
Dengan harga tiket senilai itu, setiap pengunjung berkesempatan menikmati keindahannya dari awal hingga kembali ke tempat awal selama lebih kurang 3,5 jam. Mahal memang. Namun, setelah semua proses selesai, kita mendpatkan sertifikat sebagai orang yang pernah menaklukkan Sydney Harbour Bridge, plus sebuah foto kenangan saat berada di puncak jembatan besi tertinggi di dunia yang berlatar belakang Sydney Opera House itu.

Foto kenangan

Mau bawa kamera sendiri? Diperlukan izin khusus dari pengelola Sydney Harbour Bridge. Sangat ribet. Yang pasti, bila kita membawa kamera sendiri, kita akan dimintai biayai lagi. Namun, bagi yang tidak membawa kamera, tak perlu berkecil hati. Pengelola Harbour Bridge telah menugaskan seorang pengawal khusus (pemandu) yang selalu siap dengan kamera-nya.
Harga satu foto? Ah, ini lagi. Harganya lumayan mahal. Untuk satu foto, bila dikonversi ke rupiah, harganya sekitar Rp 217.500 (25 AUD per foto). Kita boleh mengambil dua, tiga, hingga semua foto saat berada di puncaknya. Bila mau mengambil atau membeli lima buah foto, harganya 80 AUD atau sekitar Rp 696 ribu.

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post