-->

Minggu, 25 Maret 2012

Cegah Caesar yang Tak Perlu, Dunia Bisa Hemat Hingga Rp 21 M

author photo
Saat ini banyak perempuan hamil di seluruh dunia melakukan operasi caesar yang sebenarnya tidak perlu. Studi menemukan menghentikan bedah caesar yang tidak perlu di seluruh dunia bisa menghemat US$ 2,3 juta atau Rp 21,045 miliar per tahun.

Beberapa negara diketahui memiliki angka bedah caesar yang tinggi dan alasan yang diberikan pun beragam, seperti tingkat kelahiran kembar yang meningkat sehingga perlu dilakukan bedah caesar.

Namun para ahli telah sepakat bahwa tingkat bedah caesar di AS dan banyak negara lain terlalu tinggi sejak tahun 1990-an. Saat ini memang tidak ada angka pasti, tapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menuturkan bahwa angka bedah caesar di atas 15 persen sudah tergolong tinggi.

Dalam studi terbaru, para peneliti menemukan sekitar 69 negara memiliki angka bedah caesar di atas 15 persen dan sekitar 54 negara memiliki angka bedah caesar yang kurang dari 10 persen (hanya jika benar-benar diperlukan secara medis).

Setelah menghitung biaya didapatkan jika negara dengan angka caesar tinggi bisa diturunkan menjadi 15 persen, maka hal ini bisa menghemat biaya hingga US$ 2,3 juta atau Rp 21,045 miliar di seluruh dunia setiap tahunnya. Hasil studi ini dilaporkan dalamAmerican Journal of Obstetrics and Gynecology.

"Biaya adalah salah satu faktor yang dipertimbangkan, Tapi ada alasan lain untuk membatasi caesar, karena prosedur ini hanya untuk kasus-kasus tertentu yang memang terbaik untuk ibu dan bayinya," ujar Dr George Macones, ketua Committee on Obstetric Practice for the American College of Obstetricians and Gynecologists, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (24/3/2012).

Dr Macones menuturkan meski prosedur ini umumnya aman, tapi operasi besar di daerah perut tetap memiliki risiko seperti infeksi atau kehilangan darah yang terlalu banyak, serta bisa meningkatkan masalah tertentu pada kehamilan berikutnya seperti kelainan pada plasenta.

Hal lain yang diungkapkan Dr Macones adalah sejumlah faktor mendorong jumlah bedah caesar meningkat, seperti untuk menghindari rasa sakit saat persalinan, menghindari persalinan yang lama, dokter kandungan lebih cepat melakukannya dan menghindari tuntutan jika ada sesuatu yang salah selama persalinan.

"Saya pikir hal yang paling penting adalah mencoba hindari bedah caesar pada anak pertama dan melakukannya jika memang benar-benar diperlukan. Salah satu caranya adalah membatasi induksi hanya pada kasus yang memang diperlukan," ujar Dr Macones.




Blog Ansyari - Dikutip dari Healthdetik.com

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post