-->

Minggu, 18 Maret 2012

Penyakit Pria yang Timbul Seiring Pertambahan Usia

author photo
Beberapa penyakit tertentu seperti stroke, diabetes, dan kanker prostat biasanya dialami oleh pria ketika mencapai usia 40 tahun ke atas. Tak dapat dipungkiri, beberapa penyakit memang dapat disebabkan oleh penuaan.

Seperti dilansirbodyandsoul.com, Jumat (16/3/2012), berikut adalah beberapa macam penyakit pada pria yang seiring dialami sesuai pertambahan usia.

Usia 20 - 30 Tahun : Kecanduan alkohol dan obat-obatan, merokok, mandul, penyakit menular seksual, dan gangguan mental.

Sebagian besar pria muda tidak memikirkan bagaimana kondisi kesehatannya ketika berusia 50 tahun.

"Jika ingin tetap sehat di hari tua, pikirkanlah tentang kesehatan diri sendiri sejak usia 20 dan 30-an tahun. Kurangi minum alkohol, berhenti merokok, dan jagalah berat badan dengan tetap aktif," kata Profesor Duncan Topliss, direktur Departemen Endokrinologi dan Diabetes di Rumah Sakit Alfred di Melbourne.

Pria yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau tekanan darah tinggi sebaiknya memeriksakan diri ke dokter minimal setahun sekali.

Gangguan-ganguan seksual juga sudah dapat dideteksi pada usia ini. Gejala seperti keluarnya cairan dari saluran kemih, ejakulasi yang menyakitkan dan ruam pada kulit penis bisa menunjukkan adanya penyakit menular seksual.

"Jika testis mengeras atau kenyal, segera lakukan pemeriksaaan USG. Kelainan pada ukuran testis bisa menunjukkan adanya gangguan kesuburan dan perlu diperiksa," kata Profesor Peter Royce, direktur urologi di Rumah Sakit Alfred.

Remaja akhir hingga usia awal 20-an tahun adalah periode di mana banyak mengalami gangguan kesehatan mental.

Sekitar tiga perempat pria mengalami gangguan skizofrenia untuk pertama kalinya pada usia 25 - 26 tahun.

Kecemasan dan depresi seringkali muncul ketika sedang berjuang untuk membentuk hubungan, mengejar karir dan menjadi orang tua baru.

Usia 40 - 50 Tahun : Penyakit jantung, diabetes, depresi, kanker usus, kandung kemih dan ginjal.

"Jika memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol atau kelebihan berat badan, segera periksakan diri untuk mengetahui gejala diabetes setelah mencapai usia 45 tahun," kata Profesor Topliss.

Ketika mencapai usia 50 tahun ke atas, pria lebih besar risikonya terserang kanker prostat dan kanker usus. Tanda-tanda kanker prostat adalah kesulitan buang air kecil, sedangkan tanda-tanda kanker usus adalah perdarahan pada anus dan susah buang air besar.

Pemeriksaan usus sebaiknya dilakukan pada usia 50, 55 dan 65 tahun dan setiap 2 tahun setelah mencapai usia 50 tahun. Pria berusia di atas 50 tahun disarankan untuk berdiskusi dengan dokter mengenai perlunya menjalani tes prostat.

Kanker kandung kemih dan kanker ginjal dapat menjadi masalah pada usia ini, teruatama pada pria perokok. Gejalanya adalah adanya darah dalam air seni. Selain itu, penyakit jantung dan serangan jantung juga bisa menjadi ancaman besar.

"Jika mengalami nyeri dada yang tidak diketahui penyebabnya, segeralah periska ke dokter, pada usia berapa pun. Sebab, rasa nyeri di dada dan sesak napas adalah dua gejala utama serangan jantung," kata Profesor Tony Dart, direktur pengobatan jantung di Rumah Sakit Alfred.

Risiko kanker kulit juga meningkat setelah pria mencapai usia 50 tahun. Pria sebaiknya memeriksa kulitnya setiap tiga bulan sekali jika melihat adanya perubahan.

Usia 60 tahun ke atas : Penyakit jantung, stroke, diabetes, kanker usus, kulit dan prostat.

Setelah mencapai usia 55 tahun, semua orang sebaiknya diperiksa untuk mengetes diabetes. Gejala diabetes antara lain kelelahan, rasa haus yang berlebihan, banyak buang air kecil dan infeksi kulit.

"Menjadi tua adalah faktor risiko diabetes dan tidak banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Tapi merawat tubuh dapat mengurangi risikonya," kata Profesor Topliss.

Kanker prostat, kanker usus dan kanker kulit akan selalu menjadi masalah kesehatan utama bagi pria, terutama seiring bertambahnya usia. Pada usia ini, pemeriksaan rutin untuk memantau kondisi kesehatan penting dilakukan. Denyut jantung tidak teratur juga lebih sering terjadi dialami pria lansia dan meningkatkan risiko stroke.

"Apabila di usia paruh baya pria sudah sering mengalami masalah dengan jantungnya, berbagai masalah itu akan terakumulasi ketika lansia sehingga fungsi jantung lebih mungkin terganggu. Kondisi kesehatan dapat membaik hanya dengan memakan makanan sehat dan berolahraga," kata Profesor Dart.

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post