-->

Selasa, 28 Agustus 2012

Menjelaskan Kondom Pada Anak

author photo

"Ma, ini seperti yang di lemari mama rasa stroberi juga," ujar seorang anak kelas 1 SD yang berteriak kepada mamanya ketika melihat kondom di supermarket. Bisa ditebak sang mama malu karena orang-orang sekitarnya pada tertawa. Bagaimana ya menjelaskan kondom ke anak kecil?

Sebagian besar anak kecil mungkin tidak tahu apa itu kondom, tapi jika secara tidak sengaja ia menemukan alat tersebut di rumah atau di toko, maka ia akan menjadi penasaran.

Dr Andri Wanananda MS dalam konsultasi seksologi di detikHealth menuturkan, ibu atau orangtua harus fokus pada aspek 'kepantasan' informasi yang dapat diterima anak sesuai dengan usianya. Serta harus tangkas dalam menjawab pertanyaan anak yang terkejut melihat suatu benda yang sama dengan yang ada di lemari ibunya.

Jika anak belum pantas atau tepat untuk dijelaskan secara gamblang mengenai fungsi kondom sebagai penampung sperma yang dipasangkan di penis, maka tidak perlu dijelaskan secara rinci. Ibarat seorang guru yang enggan menjelaskan tentang fisika murni pada muridnya yang belum mengenal apa itu matematika.

"Selain itu hendaknya orangtua berhati-hati dalam menyimpan benda-benda yang sangat 'privacy' seperti halnya kondom, vibrator atau alat lainnya. Hal ini untuk menghindari si kecil menemukan benda tersebut," kata Dr Andri dalam jawaban konsultasi, Selasa (2/7/2012).

Orangtua sebaiknya tidak membohongi anak dengan menjelaskan sesuatu yang salah mengenai kondom atau justru memarahinya yang membuat anak semakin penasaran dan berusaha mencaritahu sendiri dari teman atau internet. Tapi tetaplah tenang dalam memberikannya penjelasan.

Seperti dikutip dari Parenting.com, Senin (29/11/2010) orangtua hanya cukup mengatakan apa fungsi dari kondom sesuai dengan kapasitas si kecil atau usianya, dalam hal ini tidak perlu menjelaskan secara mendetail tentang kondom.

Orangtua bisa mengatakan sebatas kondom adalah alat kontrasepsi yang digunakan untuk mengatur kelahiran. Selain itu orangtua juga bisa memberikan pemahaman bahwa kondom hanya boleh digunakan oleh pasangan yang sudah berumah tangga.

Usahakan orangtua memberikan penjelasan tentang kondom pada anak saat keduanya memang memiliki waktu luang, sehingga orangtua dapat menjelaskannya dengan baik. Saat menjelaskan orangtua sebaiknya bertindak sebagai pemberi informasi dan bukan menginterogasi.

Cobalah tanyakan pada anak apa yang sudah ia ketahui tentang kondom, dari jawaban anak akan memberi petunjuk mengenai apa yang telah didengarnya dan membantu orangtua bagaimana harus menjawabnya.

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post