-->

Selasa, 28 Agustus 2012

Kulit Tubuh Mengelupas Seperti Ular Karena Efek Samping Obat

author photo

Blog Ansyari - Chichester, Sussex, Seorang wanita diresepkan obat untuk memerangi kondisi autoimun langkanya. Tapi obat tersebut justru membuat seluruh kulitnya mengelupas, mirip ular yang sedang berganti kulit.

Mary Holder (46 tahun) telah kehilangan 98 persen kulit di tubuhnya dan hampir meninggal dunia ketika tubuhnya mulai melepuh dan 'terbakar' setelah mengonsumsi obat untuk mengobati penyakit lupus, kondisi autoimun yang langka.

Obat Quinoric diresepkan pada ibu dua anak ini meskipun petugas medis tahu obat ini bisa menyebabkan kondisi kulit menyakitkan yang disebut Stevens-Johnson Syndrome (SJS).

Tapi reaksi efek samping obat yang terjadi pada Mary cukup parah. Bahkan dokter pun sampai tercengang melihatnya. Obat tersebut tak hanya mengelupaskan kulit di tubuhnya, tetapi juga di bola mata dan merontokkan seluruh rambutnya.

Akibatnya, Mary dilarikan ke rumah sakit dengan luka bakar tingkat tiga. Saking parahnya, petugas medis mengibaratkannya sebagai 'luka terbuka yang berjalan'.

Yang paling buruk, Mary ditempatkan di ruang isolasi dan disarankan oleh dokter untuk mengucapkan 'selamat tinggal' terakhir pada keluarganya.

"Itu adalah rasa sakit terburuk di hidupku, tubuh rasanya ingin mati saja. Tapi ketika diberitahu ada keluarga di samping Anda, Anda tentu akan menemukan kekuatan dari manapun. Sulit untuk menjelaskannya tapi saya tidak akan mati dan tidak akan membiarkan hal ini mengalahkan saya," ujar Mary Holder, seperti dilansir Dailymail, Selasa (28/8/2012).

Mary menolak untuk mengatakan 'selamat tinggal' kepada keluarganya dan sang suami selalu menemaninya di samping tempat tidur setiap menit sepanjang hari.

Kondisi tubuhnya yang amat parah bahkan sampai membuat putrinya trauma melihatnya. Ia hanya berani sekali mengunjungi ibunya di rumah sakit dan berpikir tak akan melihatnya lagi.

"Saya hampir buta, rambut saya rontok dan tangan penuh dengan luka bakar tingkat tiga. Saya pikir saya tidak akan pernah merasa baik lagi. Saya merasa seperti telah hangus dan terbakar. Konsultan yang meresepkan obat terkejut melihat kondisi saya. Dia bilang 'Mary Anda terlihat setelah telah jatuh ke bak asam," kenangnya.

Mary yang berasal dari Chichester, Sussex, didiagnosa menderita lupus pada Januari 2011, suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh mulai menyerang sel-sel, jaringan dan organ yang sehat.

Dia diresepkan Quinoric oleh tenaga medis untuk membantu mengobatinya, tapi setelah mengambil hanya empat tablet bibirnya menjadi bengkak dan dia mengalami sesak napas. 

Mary mengamati selebaran saran medis dan berhenti minum obat tersebut ketika ruam yang menyakitkan itu mulai berkembang di tubuhnya.

Saat dokter akhirnya mendiagnosanya dengan Stevens-Johnson Syndrome, Mary kesakitan konstan dan nyaris tidak bisa berjalan. Hebatnya, setelah seminggu di perawatan intensif, Mary akhirnya bisa menyudahi penderitaannya.

Setelah berhasil melewati pengalaman terburuk di hidupnya, Mary masih harus belajar berjalan lagi dan berjuang untuk pulih dari efek abadi penyakit.

Ia bertekad untuk menghentikan orang lain merasakan penderitaan yang sama dengannya. Ia meminta perusahaan farmasi yang memproduksi Quinoric, untuk menambahkan peringatan di kemasan tentang bahaya 'penyakit kulit ular' yang menyiksa, SJS.

Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MRHA) kini juga telah meminta produsen Quinoric, Bristol Laboratories, untuk membuat selebaran yang baru menyoroti sisi risiko dari obat mereka. 

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post