-->

Jumat, 31 Maret 2017

Asal Usul Soto, Kuliner Berkuah Khas Indonesia yang Merakyat

author photo

Tamoranews.com - Soto merupakan salah satu kuliner khas Indonesia yang nikmat disantap. Uniknya, tiap daerah memiliki jenis yang sangat beragam dan cukup berbeda.

Mulai dari soto Lamongan, soto Betawi, soto Ambengan, soto Madura, soto kampung khas Malang, hingga coto Makassar. Tapi, tetap yang menjadi benang merah adalah penggunaan daging sebagai bahan utamanya dan kuah cenderung berwarna kuning.

Lalu sebenarnya di daerah mana pertama kali soto dipopulerkan?

Seorang peneliti tentang Jawa, Deny Lombard dalam karya besarnya yaitu Nusa Jawa: Silang Budaya Jilid II membahas asal mula soto adalah makanan China bernama cau do atau jao to.

Makanan ini pertama kali populer di wilayah Semarang sekitar abad ke-19. Namun dalam buku itu tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai salah satu makanan paling favorit masyarakat Indonesia itu.

Selain itu, terdapat sebuah penelitian yang berjudul Menyantap Soto Melacak Jao To dari Ary Budiyanto dan Intan Kusuma Wardhani yang mencoba memetakan sejarah dari makanan ini. Dikutip dari Merdeka.com, soto berasal dari makanan China dalam dialek Hokkian yang bernama caudo. Arti dari cau do sendiri adalah rerumputan jeroan atau jeroan berrempah.

Meski saat ini soto memiliki isi yang bervariasi, namun jika dilihat dari asal katanya makanan ini lebih banyak berisi jeroan. Perubahan nama cau do menjadi soto sendiri disebabkan karena semakin dikenalnya makanan ini dan perubahan penyebutan kata tersebut menjadi lebih mudah dan familiar bagi banyak orang.

Soto awalnya populer di Semarang lalu tersebar di beberapa pelisir utara pulau Jawa. Memang, pesisir utara memiliki beberapa varian soto yang cukup terkenal, misalnya soto Betawi atau soto Madura.

Walaupun terdapat teori yang membantah bahwa soto mulai banyak berkembang di Semarang, tapi tidak dipungkiri makanan ini banyak dijumpai di pesisir utara pulau Jawa. Suburnya soto di wilayah pesisir utara Jawa ini disebabkan juga karena banyaknya peranakan China yang tinggal di wilayah ini.

Soto Makanan Merakyat

Sejak dulu sampai saat ini, soto bukanlah sebuah makanan mewah yang dinikmati oleh kalangan penguasa. Makanan ini lebih banyak disantap di kalangan menengah ke bawah dengan dijajakan menggunakan pikulan atau gerobak.

Awalnya hanya berisi sup jeroan, soto berkembang variannya di berbagai daerah. Soto kini memiliki bahan, bentuk, dan citarasa yang berbeda tergantung dari daerahnya.

Penggunaan santan, koyah, tauge, bihun, bawang goreng, kentang, dan beragam bahan lainnya merupakan hal yang berbeda-beda di tiap daerah tergantung dengan selera lokal. Perbedaan itu membuat soto makin digemari masyarakat.

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post