Rusak Ditembak Sendiri, Wajah Dicangkok

Untuk kali pertama dalam hidupnya, Oscar tampil di depan banyak orang dengan wajah baru. Dia merupakan pria pertama di dunia yang menerima operasi cangkok wajah secara utuh. 

Dalam jumpa pers di suatu rumah sakit (RS) di Kota Barcelona, Spanyol, Senin 26 Juli 2010, Oscar menyampaikan terima kasih kepada tim dokter dan keluarga yang terus memberikan dukungan bagi dirinya selama menjalani proses operasi transplantasi wajah. 

Di RS Vall d'Hebron, pria berusia 31 tahun itu menjalani bedah pada akhir Maret lalu. Kendati masih kesulitan untuk berbicara secara jelas, Oscar tetap merasa senang dan optimistis bahwa dia pulih kembali. 

Tim dokter tidak menjelaskan identitas Oscar secara rinci, termasuk nama lengkapnya. Mereka hanya memberitahu bahwa Oscar adalah seorang petani yang mengalami kecelakaan ketika tak sengaja menembak wajahnya sendiri dengan senjata api lima tahun lalu. 

Sejak saat itu, dia kesulitan untuk bernafas maupun makan. Itulah sebabnya, dalam operasi yang berlangsung selama 24 jam, tim dokter mempermak seluruh wajah Oscar. Mereka mengganti rahang, hidung, pipi, otot, gigi, dan kelopak mata Oscar dengan wajah buatan. 

Ketua tim dokter, Joan Pere Barret, mengungkapkan bahwa Oscar boleh pulang dari rumah sakit. Namun dia perlu waktu satu tahun dan 18 bulan untuk menjalani terapi fisik pasca operasi. 

Tim dokter optimistis bahwa wajah baru pasiennya itu akan berfungsi hingga 90 persen. Menurut pihak rumah sakit, Oscar kini mampu minum cairan dan makan makanan yang lembut. Dalam dua bulan terakhir, dia sudah bisa berbicara walau belum jelas. 

Pasien juga sudah bisa menggerakkan otot-otot di sebagian wajah. Bahkan, satu pekan setelah operasi, Oscar sudah boleh dicukur karena tumbuh jenggot di bagian bawah wajahnya. Ini merupakan suatu pertanda bagus. 

Saudara perempuan Oscar mengungkapkan bahwa kakaknya itu ingin segera menjalani hidup yang normal. "Dia ingin berjalan-jalan tanpa menimbulkan perhatian orang lain dan ingin segera duduk dan makan bersama keluarga," kata perempuan yang tidak diungkapkan namanya itu. (Associated Press | umi)