5 Teknologi Canggih Dunia Militer

Perang merupakan peristiwa yang tidak diinginkan semua manusia yang hidup di bumi. Umumnya, perang terjadi karena perbedaan dan perebutan wilayah kekuasaan. Pihak dengan tentara dan senjata yang kuat memiliki kemungkinan untuk memenagkan peperangan. Saat ini beberapa teknologi di dunia militer telah berkembang pesat. Banyak senjata dan gadget yang diciptakan sebagai alat perang dan pelindung diri. Amerika dan Rusia memegang peran penting dalam kemajuan pesat teknologi ini. Berikut uniknya.com merangkum 5 Teknologi Canggih Dunia Militer.

1. Tank tempur darat

Tank merupakan alat tempur darat yang hingga saat ini masih menjadi pilihan utama berbagai negara untuk menyerang lawan. Tank mempunyai lapisan baja di sekelilingnya untuk menahan serangan musuh, selain itu juga dilengkapi dengan senjata penembak. Di beberapa negara, tank mempunyai warna yang berbeda-beda tergantung area pertempuran.

2. Serbuk Mesiu dari China

Serbuk mesiu ditemukan bangsa China pada tahun 800 Masehi yang saat itu merupakan ramuan peledak rahasia dan hanya bangsa China saja yang memilikinya. Berkat penemuan ini kekaisaran Ottoman dapat menaklukan kota Konstantinopel. Akan tetapi 400 tahun kemudian rahasia China ini terbongkar sehingga serbuk mesiu banyak digunakan berbagai negara sebagai ramuan peledak.

3. Radio Komunikasi

Sebelum adanya teknologi radio komunikasi, media penyampaian pesan dalam peperangan disampaikan oleh burung merpati atau seorang pembawa surat. Seiring berkembangnya teknologi, radio komunikasi pun di ciptakan. Dengan alat ini komunikasi di medan perang menjadi lebih cepat dan aman tanpa harus takut diketahui oleh musuh.

4. Radar

Radar merupakan alat pelacak kehadiran musuh di area peperangan, sebelum adanya alat ini prajurit harus memata-matai setiap gerakan musuh yang kemudian mengirimkan kode bahwa musuh berada di area target. Saat ini radar banyak digunakan pada pesawat tempur, kapal perang dan tank.

5. Senjata nuklir

Nuklir merupakan senjata pemusnah masal yang ditemukan oleh Albert Einstein. Saat itu Amerika menguji coba senjata ini untuk menyerang musuhnya pada perang dunia II. Kota Hiroshima-Nagasaki menjadi korban keganasan senjata ini, bahkan beberapa korban yang tidak terena ledakan pun merasakan efeknya berupa kelainan fisik dan pertumbuhan.