Tamoranews.com - Hampir semua masyarakat Indonesia menyediakan bantal dan guling sebagai pelengkap kamar tidur mereka. Jika ada bantal, tentu pasangannya guling.
Terbuat dari bahan yang sama dengan bantal, keberadaan guling memiliki fungsi yang berbeda. Tapi di balik kegunaannya tersebut, guling memiliki sejarah yang cukup unik.
Dilansir dari Jadiberita.co, Selasa 21 Maret 2017, dalam bahasa Inggris, guling biasanya disebut bolster atau sebutan uniknya adalah Dutch Wife (istri Belanda). Novelis ternama Pramoedya Anta Noer menceritakan sejarah tersebut lewat sebuah kelakar.
Diceritakan olehnya bahwa guling hanya akan ditemukan di Hindia Belanda saja. Penyebabnya adalah karena kedatangan orang Belanda dari Eropa ke wilayah ini. Karena tidak bisa membawa perempuan, maka orang Belanda itu terpaksa menggunding atau menyewa Pekerja Seks Komersial (PSK) untuk memenuhi kebutuhan biologisnya.
Namun karena orang Belanda terkenal pelit, akhirnya mereka tidak mau datang ke PSK dan menggantinya dengan membuat guling sebagai teman tidur. Lucunya, nama Dutch Wife ini diciptakan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Thomas Stamford Raffles ketika melihat kebiasaan orang-orang tersebut.
Guling diketahui memang lahir dari kebudayaan Indis atau Hindia Belanda pada sekitar abad 18 hingga 19. Munculnya guling ini merupakan perpaduan antara kebudayaan Eropa, Indonesia, Tiongkok yang memang sering terjadi pada kaum Indis pada saat itu.
Kebiasaan ini awalnya merupakan hal yang dilakukan oleh kaum kelas atas namun akhirnya menyebar dan banyak dilakukan oleh masyarakat umum. Bentuk guling yang memanjang sebenarnya berasal dari guling yang sudah ada pada beberapa budaya Asia timur.
Di Tiongkok, benda ini disebut sebagai zhufuren, di Korea benda ini dinamai jukbuin, dan di Jepang dikenal istilah chikufujin. Semuanya mengacu pada guling dengan bentuk memanjang hanya saja terbuat dari bambu.
Masuknya budaya Tiongkok ke wilayah Nusantara dan kemudian munculnya penjajahan telah membuat guling yang sebelumnya tidak begitu terkenal menjadi banyak digunakan oleh orang Belanda hingga akhirnya ditiru banyak orang.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon