Buat yang punya notebook dengan prosesor Intel Sandy Bridge, mungkin tips ini akan banyak berguna kalau notebook tiba-tiba jadi lambat waktu main game!
Akhir-akhir ini kami menemukan adanya masalah pada beberapa notebook berbasis Sandy Bridge Core i5-2410 yang menggunakan VGA discrete (tambahan). Banyak rekan yang melaporkan penurunan kinerja gaming pada saat menggunakan notebook ini dalam jangka waktu lama (untuk gaming). Kasus ini sering ditemui pada notebook yang memang tidak dirancang untuk gaming, tapi menggunakan VGA discrete.
Masalah
Dari hasil penyelidikan kami, masalahnya ternyata ada pada tingginya suhu prosesor saat bermain game. Hal ini terjadi karena, selain VGA yang bekerja keras untuk menjalankan game, prosesor pun menaikkan kinerja dengan melakukan turbo boost. Perpaduan kedua upaya notebook untuk meningkatkan performa tadi, menghasilkan suhu yang tinggi. Suhu yang tinggi tersebut membuat prosesor secara otomatis menurunnkan kecepatannya hingga kisaran 1-1.2 GHz saja. Hal ini yang disebut dengan throttling. Bukan kerusakan, melainkan metoda pengamanan agar komponen di dalam notebook tidak cepat rusak karena kepanasan (terutama CPU). Bergantung pada notebook yang digunakan, umumnya throttling akan mulai aktif pada ambang batas suhu kisaran 75-90 derajat Celsius.
Solusi
Melihat kondisi ini, solusi terbaik adalah dengan mematikan turbo boost atau bahkan merendahkan kecepatan prosesor. Asalkan kecepatan prosesor tidak terlalu rendah, game akan bekerja dengan lancar saja. Tanpa turbo boost, i5-2410M akan bekerja pada kecepatan 2.3 GHz. Kecepatan ini sudah sangat mencukupi untuk bermain game. Ingat, Core i5 Sandy Bridge ini memiliki performa sekitar 20% di atas Core i5 sebelumnya. Jika memungkinkan, turunkan saja kecepatan prosesor hingga kisaran 2.0 GHz. Kecepatan ini sudah cukup baik untuk game standar. Perlu diingat pula bahwa bermain game dengan notebook wajib menggunakan notebook cooler. Tanpa notebook cooler, notebook yang tidak dirancang khusus untuk gaming akan cepat mengalami kerusakan.
Metode Pertama: Throttle Stop
Ada dua metode yang kami temukan untuk mengatasi masalah ini. Metode pertama adalah dengan menggunakan software yang bernama throttle stop. Anda bisa memperoleh software ini di http://www.techinferno.com/downloads/. Download dan install software ini di notebook Anda. Selanjutnya, pilih salah satu profile dan gunakan multiplier di antara 20 s/d 23 untuk memastikan turbo boost tidak akan aktif. Patut diketahui, bahwa penggunaan software ini cenderung mengizinkan ambang batas suhu yang lebih tinggi. Jadi, pastikan pendingin tambahan (notebook cooler) Anda cukup baik, karena ambang batas suhu throttling akan mencapai kisaran 90 derajat Celsius.
Metode Kedua: Power Plan
Power plan pada Windows7 juga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah ini. Akan tetapi, penggunaan metode ini tidak akan menaikkan ambang batas peringatan panas dari notebook. Jadi, pendinginan notebook harus lebih baik, agar notebook tidak memasuki zona throttling. Ikuti petunjuk di bawah ini untuk membuat sebuah Power Plan, baru dan set maximum processor state ke 99% untuk mematikan Turbo boost.
1. Klik kanan logo baterai di sudut kanan bawah Windows, pilih ‘Power option’, lalu pilih ‘Create a Power Plan’. Dari sini, Anda tinggal memasukkan ‘Plan Name’ sesuai kebutuhan, lalu tekan ‘Next’
2. Lakukan pengaturan sesuai yang diinginkan pada layar ini, lalu klik ‘Create’.
3. Kini Power Plan yang dibuat akan muncul di dalam pilihan Power Plan. Langsung pilih ‘Change plan settings’.
4. Dari pilihan ini, ambil ‘Change advanced power settings’.
5. Dalam pilihan Power options, pilih ‘Processor power management, lalu ubah opsi ‘Maximum processor’, di bagian ‘Plugged in (%)’. Gunakan 99% untuk mematikan turbo boost (2.3 GHz).
Catatan: pada notebook yang kami gunakan, 90% berarti prosesor bekerja pada 1.8 GHz dan tidak ada pilihan untuk memperoleh kecepatan 2.0 GHz.
6. Sekarang, Anda bisa mengubah power option dengan gampang, sebelum bermain game. Cukup klik icon baterai dan pilih Power plan yang tadi dibuat.
Akhir-akhir ini kami menemukan adanya masalah pada beberapa notebook berbasis Sandy Bridge Core i5-2410 yang menggunakan VGA discrete (tambahan). Banyak rekan yang melaporkan penurunan kinerja gaming pada saat menggunakan notebook ini dalam jangka waktu lama (untuk gaming). Kasus ini sering ditemui pada notebook yang memang tidak dirancang untuk gaming, tapi menggunakan VGA discrete.
Masalah
Dari hasil penyelidikan kami, masalahnya ternyata ada pada tingginya suhu prosesor saat bermain game. Hal ini terjadi karena, selain VGA yang bekerja keras untuk menjalankan game, prosesor pun menaikkan kinerja dengan melakukan turbo boost. Perpaduan kedua upaya notebook untuk meningkatkan performa tadi, menghasilkan suhu yang tinggi. Suhu yang tinggi tersebut membuat prosesor secara otomatis menurunnkan kecepatannya hingga kisaran 1-1.2 GHz saja. Hal ini yang disebut dengan throttling. Bukan kerusakan, melainkan metoda pengamanan agar komponen di dalam notebook tidak cepat rusak karena kepanasan (terutama CPU). Bergantung pada notebook yang digunakan, umumnya throttling akan mulai aktif pada ambang batas suhu kisaran 75-90 derajat Celsius.
Solusi
Melihat kondisi ini, solusi terbaik adalah dengan mematikan turbo boost atau bahkan merendahkan kecepatan prosesor. Asalkan kecepatan prosesor tidak terlalu rendah, game akan bekerja dengan lancar saja. Tanpa turbo boost, i5-2410M akan bekerja pada kecepatan 2.3 GHz. Kecepatan ini sudah sangat mencukupi untuk bermain game. Ingat, Core i5 Sandy Bridge ini memiliki performa sekitar 20% di atas Core i5 sebelumnya. Jika memungkinkan, turunkan saja kecepatan prosesor hingga kisaran 2.0 GHz. Kecepatan ini sudah cukup baik untuk game standar. Perlu diingat pula bahwa bermain game dengan notebook wajib menggunakan notebook cooler. Tanpa notebook cooler, notebook yang tidak dirancang khusus untuk gaming akan cepat mengalami kerusakan.
Metode Pertama: Throttle Stop
Ada dua metode yang kami temukan untuk mengatasi masalah ini. Metode pertama adalah dengan menggunakan software yang bernama throttle stop. Anda bisa memperoleh software ini di http://www.techinferno.com/downloads/. Download dan install software ini di notebook Anda. Selanjutnya, pilih salah satu profile dan gunakan multiplier di antara 20 s/d 23 untuk memastikan turbo boost tidak akan aktif. Patut diketahui, bahwa penggunaan software ini cenderung mengizinkan ambang batas suhu yang lebih tinggi. Jadi, pastikan pendingin tambahan (notebook cooler) Anda cukup baik, karena ambang batas suhu throttling akan mencapai kisaran 90 derajat Celsius.
Metode Kedua: Power Plan
Power plan pada Windows7 juga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah ini. Akan tetapi, penggunaan metode ini tidak akan menaikkan ambang batas peringatan panas dari notebook. Jadi, pendinginan notebook harus lebih baik, agar notebook tidak memasuki zona throttling. Ikuti petunjuk di bawah ini untuk membuat sebuah Power Plan, baru dan set maximum processor state ke 99% untuk mematikan Turbo boost.
1. Klik kanan logo baterai di sudut kanan bawah Windows, pilih ‘Power option’, lalu pilih ‘Create a Power Plan’. Dari sini, Anda tinggal memasukkan ‘Plan Name’ sesuai kebutuhan, lalu tekan ‘Next’
2. Lakukan pengaturan sesuai yang diinginkan pada layar ini, lalu klik ‘Create’.
3. Kini Power Plan yang dibuat akan muncul di dalam pilihan Power Plan. Langsung pilih ‘Change plan settings’.
4. Dari pilihan ini, ambil ‘Change advanced power settings’.
5. Dalam pilihan Power options, pilih ‘Processor power management, lalu ubah opsi ‘Maximum processor’, di bagian ‘Plugged in (%)’. Gunakan 99% untuk mematikan turbo boost (2.3 GHz).
Catatan: pada notebook yang kami gunakan, 90% berarti prosesor bekerja pada 1.8 GHz dan tidak ada pilihan untuk memperoleh kecepatan 2.0 GHz.
6. Sekarang, Anda bisa mengubah power option dengan gampang, sebelum bermain game. Cukup klik icon baterai dan pilih Power plan yang tadi dibuat.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon