-->

Minggu, 01 Juli 2012

5 Kuburan Massal di Dunia

author photo
Banyak kuburan massal yang ditemukan sebagai akibat dari sebuah peperangan ataupun operasi militer yang dilakukan secara rahasia. Namun dengan banyak ditemukannya kuburan massal tidak juga menyurutkan manusia untuk saling membunuh, khususnya para penguasa yang paranoid. Berikut uniknya.com, merangkum 5 kuburan massal popular di dunia bagian II:
1. Pulau Harta, Amerika Serikat

Pulau Hart merupakan tempat pengasingan sekaligus penjara yang didirikan di era Perang Saudara 1865 di Amerika Serikat, sebuah peperangan antara pasukan Konfederasi dan Republik. Palau Hart menjadi area kuburan massal ketika banyak anggota pasukan dan para tahanan yang meninggal di tempat tersebut, seperti ketika peperangan yang pecah pada 1869 di Kota New York. Harian New York Times bahkan memberikan sebuah judul “Where the Unknown Dead Rest” di salah satu artikel yang membahas peperangan ini. Pulau Hart menjadi kuburan bagi jasad-jasad yang tidak dikenal, karena pada 1874 jasad-jasad yang malang tersebut diperlakukan tidak layak, dewasa hingga anak-anak dijatuhkan begitu saja ke parit, meskipun tidak ada bukti foto yang memperlihatkannya.

2. Vukovar, Kroasia


Kuburan massal yang terdapat di Vukovar, Kroasia, merupakan bukti kekejaman dari sebuah pemikiran jahat manusia. Pada 1991 terjadi sebuah peperangan antara Kroasia dan Yugoslavia (dimotori oleh Serbia), sebanyak 264 jiwa kebanyakan dari pihak sipil kroasia dan pasien rumah sakit dikirimkan melalui kapal laut menuju kamp penjara yang dikuasai oleh pasukan milisi Serbia. Mereka kemudian dieksekusi dengan cara ditembak, dipukuli hingga mati, kemudian jasad mereka dilemparkan ke dalam lubang besar dan ditutupi tanah yang diseret buldozer. Atas pembantaian ini, tujuh orang dari Yugoslavia dan Serbia dijadikan tersangka dan dalang, termasuk pemimpin militer Yugoslavia Veselin Šljivančanin dan Mile Mrkšić. Di sidang Internasional kedua dinyatakan terbukti bersalah, sementara lainnya meninggal sebelum disidangkan dan ada pula yang memutuskan untuk bunuh diri.

3. Pulau Crab, New York

Pulau Crab berada di dekat Danau Lake Champlain New York, di tempat itulah berdiri sebuah rumah sakit guna menunjang kesehatan para prajurit dan milisi yang berperang di tahun 1814 (sebuah peperangan antara pasukan Amerika dengan Kerajaan Inggris). Karena letaknya yang berdekatan dengan medan pertempuran maka tidak heran apabila banyak para prajurit baik yang terluka maupun meninggal dikirimkan ke Pulau Crab. Mereka yang meninggal dikuburkan secara massal tanpa nisan. Hingga pada 1908, korban-korban yang telah dikenali, dewan komisi Amerika Serikat, memberikan nisan dan penghormatan sebagai pahlawan perjuangan Amerika Serikat. Namun demikian tidak ada yang datang untuk mengenang mereka secara individu.

4. Stadion Duraiappa, Sri Lanka


Mungkin Stadion Duraiappa di Sri Lanka menjadi satu-satunya lapangan olahraga yang dijadikan sebagai kuburan massal. Peperangan saudara yang terjadi di Duraiappa telah mengakibatkan 65.000 jiwa melayang, dan menghancurkan bangunan stadion. Sebenarnya penemuan kerangka-kerangka tulang manusia itu dilakukan secara tidak sengaja, saat itu seorang pekerja konstruksi sedangan melakukan upaya renovasi kemudian menemukan 25 kerangka manusia (dua diantaranya anak-anak). Para pekerja bangunan menemukan kerangka-kerangka tersebut terkubur dalam satu area. Penemuan kerangka manusia itu membuat para sejarawan dan peneliti lainnya tertarik untuk melakukan penyeledikan, terlebih dikabarkan sebanyan 12.000 masyarakat sipil dinyatakan hilang semenjak terjadi hingga berakhirnya konflik.

5. Maguindanao Massacre


Sebuah pembantaian di Era Milenia terjadi 3 tahun lalu di Filipina, peristiwa ini dikenal kemudian dengan Pembantaian Maguindanao atau ada juga yang menyebutkan sebagai Pembantaian Ampatuan. Peristiwa tersebut merenggut 34 jiwa para jurnalis yang dianggap membahayakan stabilitas politik, karena saat itu suasana politik di Filipina memanas dalam rangka menghadapi pemilihan umum. Di awali dari sebuah persaingan yang terjadi di antara sesama anggota partai, yakni antara Esmael “Toto” Mangudadatu dengan Andal Ampatuan Sr. Akibat persaingan tersebut keduanya terlibat dalam peperangan secara fisik, saling menyerang bahkan atas nama keluarga besar sekali pun.
Hingga pada satu waktu Toto mengundang para jurnalis untuk berpergian bersamanya, ia berpikir hal tersebut akan mencegah terjadinya sesuatu yang buruk. Namun dalam sebuah perjalanan mereka dihentikan 100 orang bersenjata, ia bersama rombongan lain yang 34 orang di antaranya adalah para wartawan dipaksa turun. Tak lama kemudian mereka dieksekusi, ditembak dan disayat benda tajam. Namun aksi pembantaian tersebut tercium ketika mereka sedang menggali sebuah kuburan besar di wilayah Ampatuan untuk menyembunyikan para korban dan kendaraannya, oleh pengamatan helikopter. Jumlah korban keseluruhan dikabarkan sebanyak 58 orang, selain para wartawan, di dalamnya terdapat istri dan saudara perempuan, pengacara dan assisten Manguadatu.


This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post