Selama ini SMS atau mengirim dan menerima pesan singkat melalui ponsel dianggap sebagai kegiatan yang dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. SMS dinilai akan membuat orang kecanduan sehingga akan mempengaruhi sistem motorik dan cara mereka berpikir.
Namun siapa sangka sebuah penelitian yang dilakukan di Duke University mengatakan bahwa layanan SMS yang ada di ponsel dapat dimanfaatkan oleh lembaga kesehatan demi membantu orang-orang yang mengalami obesitas.
Seperti dilansir dari redorbit.com, SMS dapat dimanfaatkan sebagai aplikasi bagi orang-orang yang mengalami obesitas untuk menurunkan berat badan mereka. Aplikasi ini akan terhubung pada sebuah lembaga kesehatan yang akan menanyai mereka tentang makanan apa saja yang sudah mereka makan hari ini, olahraga apa saja yang dilakukan oleh pasien obesitas mereka, atau apakah pasien obesitas mereka telah mengonsumsi junk food atau tidak.
"SMS atau pesan singkat akan menjadi cara yang efektif bagi lembaga kesehatan yang peduli dengan masalah obesitas untuk memperhatikan pasien obesitas mereka. Dengan pesan singkat, maka cara lembaga ini untuk mengontrol pasien mereka akan lebih mudah dan efektif," kata Dori Steinberg, peneliti tentang obesitas dari Duke Obesity Prevention Program.
Ternyata penelitian ini pun membuahkan hasil. Para wanita obesitas yang tergabung dalam lembaga penurunan berat badan Shape Plan mengalami penurunan berat badan sebanyak 1,5 kilogram dibandingkan mereka yang diet dengan cara yang konvensional.
Namun satu hal yang harus diingat bagi mereka atau Anda yang sudah mengalami penurunan berat badan adalah mempertahankan berat badan yang telah Anda raih lebih sulit daripada menurunkannya. Oleh karena itu saat berat badan telah turun, pertahankan pola hidup dan pola makan sehat seperti saat Anda sedang berdiet.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon