-->

Rabu, 15 Maret 2017

Asal Mula Kudus Disebut Kota Kretek

author photo

Tamoranews.com - Jauh sebelum kemerdekaan Indonesia berkumandang, Kota Kudus, Jawa Timur telah dikenal sebagai Kota Kretek. Dari masa keemasan industrialisasi rokok kretek di zaman merek Bal Tiga milik Nitisemito hingga saat ini, rokok kretek masih mendominasi perekonomian masyarakat di Kudus.

Hal ini ternyata tidak terlepas dari sejarah panjang ditemukannya rokok kretek oleh seorang warga Kudus bernama Haji Jamhari. Rokok ditemukannya berawal dari niat Jamhari mengobati sesak di dada yang dideritanya. Dia mengoleskan minyak cengkeh ke dada dan merasakan hal berbeda.

Sesak dadanya sembuh dan dia percaya cengkeh bisa mengobati sesak dada. Haji Jamri kemudian melakukan eksperimen.

Dia lantas merajah cengkeh dan mencampurkannya dengan tembakau untuk dibuat rokok. Rokok campuran tembakau dan cengkeh dibungkus kuling jagung kering tersebut digunakan untuk obat ketika sesak dadanya kambuh.

Rokok obat buatannya kemudian disosialisasikan kepada keluarga dan kerabat dekatnya. Semakin lama, banyak tetangga dan masyarakat di Kudus ingin membelinya untuk dijadikan obat.

Permintaannya pun, semakin hari semakin meningkat. Masyarakat secara arbitari menyebut rokok obat buatan Haji Jamhari sebagai rokok kretek. Disebut rokok kretek, karena rokok tersebut jika dibakar berbunyi "kretek-kretek".

Lalu sekitar 10 tahun kemudian, rokok menjadi terkenal hingga dibuatlah sebuah pabrik rokok oleh Nitisemito. Dia memulai usahanya itu kpada 1906 dan dua tahun kemudian arena usahanya berkembang pesat, dia mendaftarkan merek tersebut dengan Tjap Bal Tiga.

Setelah masa kemerdekaan, industri rokok kretek berkembang sangat pesat di Kudus. Sejumlah perusahaan mulai menggunakan mesin pelinting untuk memproduksi rokok. Hingga kini, sejumlah perusahaan rokok di Kudus yang masih eksis dan memiliki nama besar, di antaranya Sukun (W-Mild), Nojorono (Clas Mild), dan Djarum.

Sebutan Kudus sebagai Kota Kretek sangat tak berlebihan. Meskipun tak ada kesepakatan atau pengukuhan secara formal, sebutan tersebut tak bisa dipungkiri telah mafhum di kalangan masyarakat Kudus, bahkan Indonesia.

Untuk semakin mengenalkan Kudus Sebagai Kota Kretek, Pemkab Kudus yang difasilitasi PT Djarum membangun Gerbang Kudus Kota Kretek di kawasan Taman Tanggul Angin.

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post