Pada tanggal 23 Januari ini, warga keturunan Tiong Hoa di seluruh dunia akan merayakan Tahun Baru Imlek. Mungkin Anda telah tahu tentang beberapa budaya Cina yang menyatu di negara Indonesia. Dalam kesempatan menyambut tahun baru yang ikut meramaikan suasana di negeri kita ini, uniknya.com berikut ini membahas lima kebudayaan Cina yang mungkin bagi Anda, sebagai bukan keturunan Tiong Hoa, belum mengetahuinya. Gong Xi Fa Cai 2012 bagi mereka yang merayakannya!
1. Wayang Potehi
Wayang Potehi merupakan salah satu jenis wayang khas Tionghoa yang berasal dari Cina bagian selatan. Kesenian ini dibawa oleh perantau etnis Tionghoa ke berbagai wilayah Nusantara pada masa lampau dan telah menjadi salah satu jenis kesenian tradisional Indonesia. Cerita yang ditampilkan berasal dari legenda rakyat Tiongkok, seperti Sampek Engthay, Sih Djienkoei, Capsha Thaypoo, Sungokong, dll.
2. Bacang
Bakcang atau bacang adalah penganan tradisional masyarakat Tionghoa. Kata ‘bakcang’ sendiri adalah berasal dari dialek Hokkian yang lazim dibahasakan di antara suku Tionghoa di Indonesia.
Makanan ini, menurut legenda, muncul pada zaman Dinasti Zhou berkaitan dengan simpati rakyat kepada Qu Yuan yang bunuh diri dengan melompat ke Sungai Miluo. Pada saat itu, bakcang dilemparkan oleh rakyat sekitar ke dalam sungai tersebut untuk mengalihkan perhatian makhluk-makhluk di dalamnya agar tidak memakan jenazah Qu Yuan. Kemudian, bakcang menjadi salah satu simbol perayaan Peh Cun atau Duanwu.
3. Kiasu
Kiasu adalah ejaan Hokkien (fujianese) untuk Bhashu/pasu. Jargon ini sangat sering didengungkan di Singapura. Istilah ini mengandung arti (kira-kira) suatu ketakutan akan tertinggal karena kurang menguasai ilmu. Kata ini begitu banyak digunakan oleh orang-orang Singapura dan Malaysia yang dimasukkan ke dalam perbendaharaan bahasa Inggris mereka. Kata ini seringkali digunakan dalam menggambarkan sikap sosial masyarakat, khususnya masyarakat Singapura.
Kiasu telah diterima sebagai kata resmi di Kamus Bahasa Inggris Oxford. Kiasu biasanya dibandingkan dengan Kiasi (secara harfiah berarti, takut mati) dan keduanya biasanya digunakan untuk menggambarkan perilaku dimana Kiasu atau Kiasu-isme berarti mengambil cara-cara ekstrim untuk memperoleh kesuksesan dan Kiasi atau Kiasi-isme berarti mengambil cara-cara ekstrim untuk menghindari resiko.
4. Ai Pia Cia E Ya
Ini adalah “Lagu kebangsaan” suku Hokkien di seluruh dunia. Lirik lagu dari Taiwan ini mencerminkan etos kerja dan semangat berusaha yang sangat tinggi. Seperti umumnya lagu-lagu Hokkien lainnya, lagu ini sangat mengandung semangat, dimana arti judulnya saja “Cinta berjuang baru bisa menang”.
5. Budaya Cina Peranakan
Banyak budaya, aksen maupun produk tionghoa yang bukan berasal dari negeri Cina daratan, namun merupakan produk setempat yang dinamai istilah Cina. Kalau di Malaysia, kita mengenal ikan Louhan yang bukan dari Cina, tapi “penemuan” peternak ikan China dari Malaysia, di Indonesia kita mengenal “lontong capgomeh” yang tidak ada di negeri cina, maupun wingko babat yang berasal dari kota Babat di Jawa Timur.
Sumber : Uniknya.com
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon