WASHINGTON - Kehadiran sebuah protein bernama troponin I di jaringan otot, dapat menjadi penanda kecenderungan seseorang untuk menderita penyakit jantung.
Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association, tes terhadap troponin dapat lebih cepat dan akurat mendeteksi serangan jantung. Demikian dilansir InternationalBusinessTimes, Selasa (3/1/2011).
Kadar troponin yang lebih tinggi, bisa berarti seseorang memiliki risiko yang lebih besar untuk menderita serangan jantung. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa perubahan kadar troponin, hingga tiga jam setelah pendaftaran pasien, dapat membantu mendiagnosa tingkat serangan jantung.
Tes ini dikembangkan oleh Till Keller dari University of Heart Center di Hamburg, Jerman, bersama-sama dengan para rekannya.
Para peneliti mengevaluasi performa diagnostik dari uji coba troponin I (hsTnl) yang baru dikembangkan dan sangat sensitif, kemudian membandingkannya dengan uji coba model kontemporer pada troponin I (cTnl), serta rangkaian perubahan mereka dalam diagnosis serangan jantung.
"Dalam penelitian kami, informasi diagnostik dari hsTnl lebih superior ketimbang penanda biologis lain," kata peneliti.
"Identifikasi dini terhadap individu yang memiliki isiko tinggi dan menengah untuk mengalami myocardial ischemia (kurangnya pasokan darah ke otot jantung), sangatlah penting, karena mereka memperoleh manfaat lebih banyak dari pengobatan dini," terang mereka.
Penelitian tersebut melibatkan 1.818 pasien yang dicurigai mengalami acute coronary syndrom, yang telah mengalami mengatakan telah mengalami rasa sakit di dada, pada 2007 dan 2008.
Sumber : Facekom
Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association, tes terhadap troponin dapat lebih cepat dan akurat mendeteksi serangan jantung. Demikian dilansir InternationalBusinessTimes, Selasa (3/1/2011).
Kadar troponin yang lebih tinggi, bisa berarti seseorang memiliki risiko yang lebih besar untuk menderita serangan jantung. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa perubahan kadar troponin, hingga tiga jam setelah pendaftaran pasien, dapat membantu mendiagnosa tingkat serangan jantung.
Tes ini dikembangkan oleh Till Keller dari University of Heart Center di Hamburg, Jerman, bersama-sama dengan para rekannya.
Para peneliti mengevaluasi performa diagnostik dari uji coba troponin I (hsTnl) yang baru dikembangkan dan sangat sensitif, kemudian membandingkannya dengan uji coba model kontemporer pada troponin I (cTnl), serta rangkaian perubahan mereka dalam diagnosis serangan jantung.
"Dalam penelitian kami, informasi diagnostik dari hsTnl lebih superior ketimbang penanda biologis lain," kata peneliti.
"Identifikasi dini terhadap individu yang memiliki isiko tinggi dan menengah untuk mengalami myocardial ischemia (kurangnya pasokan darah ke otot jantung), sangatlah penting, karena mereka memperoleh manfaat lebih banyak dari pengobatan dini," terang mereka.
Penelitian tersebut melibatkan 1.818 pasien yang dicurigai mengalami acute coronary syndrom, yang telah mengalami mengatakan telah mengalami rasa sakit di dada, pada 2007 dan 2008.
Sumber : Facekom
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon