Ptolemais, kota kuno yang terletak di dekat Ad Dirsiyah, sekitar 100 km sebelah timur Benghazi, Libya, cukup memukau. Kota kuno yang memiliki kuil dan teater itu merupakan warisan pengembangan budaya Yunani.
Kerajaan Ptolemaik berdiri ketika Ptolemaios I Soter menyatakan dirinya sebagai Firaun Mesir pada tahun 305 SM. Kotak Ptolemais sendiri didirikan untuk mengaabdikan nama dan pemujaan Ptolemaios I.
Kota ini dikelilingi bukit-bukit tandus Lembah. Pada zamannya, penduduk mayoritas di wilayah ini kebanyakan adalah orang Yunani. Pada saat itu, ini merupakan kota Yunani kedua yang didirikan setelah penaklukan di Mesir.
Sebagai kaum penguasa di Mesir, orang-orang Yunani menjadi golongan yang penting di Kerajaan Ptolemaik. Orang-orang Yunani sebagian besar menjadi tuan tanah. Sebagian besar orang Yunani tersebar di tiga kota Yunani, yaitu Naukratis, Aleksandria, dan Ptolemais.
Pada masa awal kota ini tidak terganggu oleh kegiatan agama dan tradisi bangsa Mesir. Warga Ptolemais Yunani bahkan membangun kuil-kuil baru yang indah untuk dewa-dewa Mesir dan dengan cepat mengadopsi penampilan para Firaun terdahulu.
Tapi dalam waktu satu abad, pengaruh Yunani berhasil menyebar di Mesir dan pernikahan antara orang Yunani dan orang Mesir banyak menghasilkan kaum Yunani-Mesir yang terdidik. Meskipun demikian, orang Yunani tetap menjadi kaum minoritas yang memperoleh keistimewaan di Mesir masa Ptolemaik ini.
Kini, sisa-sisa kota yang sempat jaya itu meninggalkan banyak kekaguman. Sudut-sudut kota kuno seakan kembali menceritakan kejayaan kota pada masa itu.
Kerajaan Ptolemaik berdiri ketika Ptolemaios I Soter menyatakan dirinya sebagai Firaun Mesir pada tahun 305 SM. Kotak Ptolemais sendiri didirikan untuk mengaabdikan nama dan pemujaan Ptolemaios I.
Kota ini dikelilingi bukit-bukit tandus Lembah. Pada zamannya, penduduk mayoritas di wilayah ini kebanyakan adalah orang Yunani. Pada saat itu, ini merupakan kota Yunani kedua yang didirikan setelah penaklukan di Mesir.
Sebagai kaum penguasa di Mesir, orang-orang Yunani menjadi golongan yang penting di Kerajaan Ptolemaik. Orang-orang Yunani sebagian besar menjadi tuan tanah. Sebagian besar orang Yunani tersebar di tiga kota Yunani, yaitu Naukratis, Aleksandria, dan Ptolemais.
Pada masa awal kota ini tidak terganggu oleh kegiatan agama dan tradisi bangsa Mesir. Warga Ptolemais Yunani bahkan membangun kuil-kuil baru yang indah untuk dewa-dewa Mesir dan dengan cepat mengadopsi penampilan para Firaun terdahulu.
Tapi dalam waktu satu abad, pengaruh Yunani berhasil menyebar di Mesir dan pernikahan antara orang Yunani dan orang Mesir banyak menghasilkan kaum Yunani-Mesir yang terdidik. Meskipun demikian, orang Yunani tetap menjadi kaum minoritas yang memperoleh keistimewaan di Mesir masa Ptolemaik ini.
Kini, sisa-sisa kota yang sempat jaya itu meninggalkan banyak kekaguman. Sudut-sudut kota kuno seakan kembali menceritakan kejayaan kota pada masa itu.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon