Berdasarkan penelitian situs puzzle nomor Calcudoku, pengguna Chrome memiliki level lebih tinggi dalam kecerdasan numerik. Mereka memecahkan puzzle dalam situsnya. Bagaimana bisa?
Calcudoku mengeluarkan penelitian tentang pemakaian data dan diurai dengan peramban yang digunakan dalam permainan. Berdasarkan data itu, orang yang menggunakan Google Chrome lebih cepat menyelesaikan soal puzzle dibandingkan dengan pengguna internet yang memakai Internet Explorer dan Firefox.
Firefox menempati urutan kedua dan terakhir Internet Explorer. Tak hanya lambat, para pengguna Internet Explorer juga cenderung cepat menyerah menyeesaikan soal puzzle.
"Perbedaan ini sangat signifikan, lebih dari 5 persen. Pengguna Chrome memiliki kecerdasan numerik lebih tinggi. Namun perlu diperhatikan bahwa menggunakan Chrome tak berarti membuat Anda cerdas. Penelitian ini bukan sebab-akibat. Kami hanya berspekulasi bahwa fenomena ini terjadi karena Chrome adalah peramban pilihan orang dengan kemampuan memecahkan puzzle. Sedangkan Internet Explorer yang menjadi standar peramban Windows sehingga orang yang tak memilih alternbatif kemungkinan kurang kemampuan teknisnya," tulis Calcudata seperti dikutip TheNextWeb.
Penelitian Calcudoku memang hanya segmen kecil. Pemakai Chrome memang bukan berarti orang paling jenius di jagat raya ini. Bahkan sejumlah orang menganggap penelitian ini hoax. Dari pesrpektif lain, bisa disimpulkan bahwa pemakai peramban buatan Google ini sebagai nerd, orang pintar yang sering digambarkan anti sosial, kurus tak terurus dan berkacamata tebal.
Calcudoku mengeluarkan penelitian tentang pemakaian data dan diurai dengan peramban yang digunakan dalam permainan. Berdasarkan data itu, orang yang menggunakan Google Chrome lebih cepat menyelesaikan soal puzzle dibandingkan dengan pengguna internet yang memakai Internet Explorer dan Firefox.
Firefox menempati urutan kedua dan terakhir Internet Explorer. Tak hanya lambat, para pengguna Internet Explorer juga cenderung cepat menyerah menyeesaikan soal puzzle.
"Perbedaan ini sangat signifikan, lebih dari 5 persen. Pengguna Chrome memiliki kecerdasan numerik lebih tinggi. Namun perlu diperhatikan bahwa menggunakan Chrome tak berarti membuat Anda cerdas. Penelitian ini bukan sebab-akibat. Kami hanya berspekulasi bahwa fenomena ini terjadi karena Chrome adalah peramban pilihan orang dengan kemampuan memecahkan puzzle. Sedangkan Internet Explorer yang menjadi standar peramban Windows sehingga orang yang tak memilih alternbatif kemungkinan kurang kemampuan teknisnya," tulis Calcudata seperti dikutip TheNextWeb.
Penelitian Calcudoku memang hanya segmen kecil. Pemakai Chrome memang bukan berarti orang paling jenius di jagat raya ini. Bahkan sejumlah orang menganggap penelitian ini hoax. Dari pesrpektif lain, bisa disimpulkan bahwa pemakai peramban buatan Google ini sebagai nerd, orang pintar yang sering digambarkan anti sosial, kurus tak terurus dan berkacamata tebal.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon