-->

Kamis, 13 September 2012

Mau Tahu Jumlah Sperma? Cek Saja Daun Telinga dan Warna Kuku Pria

author photo

Secara alami wanita akan tertarik pada pria bersuara dalam karena terdengar macho dan jantan. Tapi yang tidak banyak diketahui oleh keduanya adalah tim peneliti dari University of Western Australia menemukan bahwa pria dengan suara yang bernada rendah seperti ini memiliki konsentrasi sperma yang rendah.

"Testosteron yang membuat suara pria menjadi dalam ternyata pada waktu yang bersamaan juga mampu menekan produksi sperma ketika kadarnya sedang tinggi," terang ketua tim peneliti Leigh Simmons, Ph.D., seorang profesor di bidang biologi evolusioner dari Western Australia.




Namun nyatanya rendahnya nada suara yang dimiliki seorang pria bukanlah satu-satunya petunjuk rendahnya jumlah sperma yang dimilikinya.

Selain itu, ada 5 indikator rendahnya jumlah sperma seorang pria dilihat dari kondisi fisiknya seperti halnya dilansir dari MSN, Kamis (13/9/2012) berikut ini:

1. Panjang jari
Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam British Journal of Cancer, pria yang jari telunjuknya lebih panjang daripada jari kelingkingnya memiliki kemungkinan terkena kanker prostat sebesar 33 persen.

Tapi ternyata di balik itu diketahui bahwa sejak berada dalam kandungan, orang yang jari telunjuknya lebih panjang hanya terpapar testosteron dengan kadar yang sedikit, kata peneliti.

2. Warna kuku
Kuku yang sehat itu terlihat halus dan tidak menunjukkan adanya bercak-bercak tapi "kalau ada warna kemerahan di bagian bawah kuku jari bisa jadi merupakan tanda penyakit vaskular kolagen seperti lupus," ungkap Neil Sadick, MD, profesor klinis di bidang dermatologi dari Weill Cornell Medical College.

"Kondisi ini disebabkan oleh peradangan pada pembuluh darah di bawah kuku itu sendiri," lanjutnya.

Sebuah studi juga menemukan bahwa kuku yang berwarna putih dapat dikaitkan dengan gangguan hati, bahkan adanya lekukan yang tak lazim pada kuku bisa jadi menunjukkan gejala kanker paru-paru.

3. Daun telinga
Lipatan diagonal di daun telinga berpotensi sebagai salah satu tanda adanya masalah kardiovaskular. Hal ini diungkap sebuah studi dari University of Chicago.

Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa partisipan yang memiliki lipatan diagonal (dan sebelumnya tidak didiagnosis dengan penyakit arteri koroner) memiliki kecenderungan untuk mengalami serangan jantung delapan kali lebih besar dibandingkan partisipan yang tak memiliki lipatan diagonal di daun telinganya.

Peneliti menduga daun telinga dapat memberikan peringatan kesehatan yang reflektif karena kesamaan struktur dengan pembuluh darah yang memasok darah ke daun telinga dan jantung. Tapi lipatan pada daun telinga juga bisa diakibatkan oleh proses penuaan.

4. Indera penciuman
Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi perintah tertentu bisa diartikan sebagai salah satu gejala penyakit Parkinson. Hal ini diamini oleh sebuah studi yang dilakukan peneliti dari Institute for Neurodegenerative Disorders dan University of Pennsylvania.

Peneliti menemukan bahwa ketika diberi tes kecil, pasien Parkinson hanya dapat mengidentifikasi separuh bau-bauan yang disediakan dengan benar.

Studi lain yang dipublikasikan dalam jurnal Annals of Neurology juga mengemukakan bahwa gangguan indera penciuman ini dapat mendahului serangan penyakit Parkinson dalam kurun 4 tahun.

5. Rambut
Kebotakan bisa terjadi secara alami tapi kondisi ini juga merupakan sebuah petunjuk adanya kondisi yang lebih serius.

"Rambut rontok dapat menjadi gejala penyakit tiroid atau kanker tiroid. Apalagi jika Anda mengidap hipertiroidisme atau tiroid Anda tak dapat berfungsi dengan baik maka sebagai gejalanya, Anda akan mengalami rambut rontok," ujar Sadick.

Sebaliknya, hipotiroidisme juga dapat dilihat dari kondisi alis mata yang ketipisannya terlihat tak biasa. Lagipula, "terkadang pria yang sudah berambut halus sejak kecil harus diantisipasi karena nantinya mereka bisa saja mengalami kerontokan rambut genetis," pungkasnya.


This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post