Kemudahan yang ditawarkan internet dinilai mengancam media cetak. Bagaimana tidak? Akses berita via internet bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, dengan berbagai gadget yang mendukung koneksi internet.
Bahkan, peralihan ke jagat online ini bikin kelabakan media cetak besar. Terbukti majalah berita mingguan terkenal Newsweek, memutuskan sepenuhnya akan terbit online dan edisi cetaknya ditinggalkan.
Sebelumnya, sudah ada beberapa media yang beralih ke dunia online dan berpaling dari edisi cetak. Berikut beberapa di antara 5 Media Cetak yang Runtuh Diterjang Internet.
1. Seattle Post-Intelligencer
Seattle Post-Intelligencer adalah media besar yang beroperasi di kota Seattle, Amerika Serikat. Media ini juga sudah berumur tua, didirikan pada tahun 1863. Awalnya media ini punya oplah cukup bagus. Namun pada Januari 2009, Hearst Corporation yang membawahinya menyatakan Seattle PI merugi tiap tahun sejak tahun 2000.
Hearst pun ingin menjualnya, namun tidak menemukan pembeli serius. Akhirnya Hearst memutuskan bahwa Seattle PI hanya akan terbit dalam edisi online saja. Maret 2009, edisi cetak terakhir Seattle PI diterbitkan yang juga mengumumkan mereka hanya akan beroperasi secara online.
Sampai kini, Seattle PI tetap eksis sebagai media online. Pada September 2010, mereka punya 2,8 juta unique visitor dan 208 ribu pengunjung setiap hari.
2. Christian Science Monitor
The Christian Science Monitor (CSM) adalah media yang meliput berita internasional. Media yang berbasis di Boston ini didirikan pada tahun 1908.
Awalnya, CSM terbit dalam edisi cetak setiap hari. Namun akhirnya kesulitan meraih pembaca dan malah membukukan rugi yang cukup besar. Bulan Oktober 2008, CSM mengumumkan kerugian USD 18,9 juta. Pengelola CSM pun mengumumkan tidak lagi menerbitkan media cetak harian dan hanya akan terbit mingguan.
Edisi media cetak harian diterbitkan terakhir kalinya pada bulan Maret 2009. CSM tetap menawarkan berita setiap hari, namun melalui media online. Meski memang tidak sepenuhnya meninggalkan media cetak, boleh dibilang CSM sekarang lebih mengutamakan media online untuk menjangkau lebih banyak pembaca.
3. Times Picayune
Times Picayune termasuk koran tertua di Amerika Serikat. Media ini berdiri pada tahun 1837 di New Orleans. Awalnya, Times Picayune menyapa pembacanya setiap hari dalam edisi cetaknya. Namun semuanya berubah ketika era internet membuat sirkulasi mereka kian menurun.
Pada 24 Mei 2012, Advance Publications selaku pemilik Times Picayune mengumumkan bahwa mereka hanya akan menerbitkan edisi cetak tiga kali dalam seminggu. Kemudian, Times Picayune akan fokus pada pemberitaan via website mereka. Transisi ini sempat berujung pada pemecatan beberapa pegawainya.
4. Rocky Mountain News
Rocky Mountain News adalah media cetak harian yang terbit sejak tahun 1859 di Denver, Amerika Serikat. Namun pada 27 Februari 2009, media ini menjadi almarhum. Pada Desember 2008, E.W. Scripps & Co selaku pemiliknya ingin menjual koran tersebut karena berbagai sebab. Namun gagal menemukan pembeli hingga akhirnya ditutup.
Mantan karyawan Rocky Mountain News kemudian mendirikan sebuah website online bernama INDenver News. Meski tidak memiliki banyak pembaca, media online baru ini tetap eksis sampai sekarang. Awalnya INDenver News mengandalkan pemasukan dari biaya langganan. Namun kemudian memutuskan akan meraih pendapatan dari iklan.
5. Cincinnati Post
Cincinnati Post yang juga dikenal dengan nama Kentucky Post berdiri pada tahun 1881. Media ini meliput berita di wilayah Ohio, Amerika Serikat.
Pada tahun 2004, tanda-tanda Cincinnati Post mengalami masa suram mulai tampak. Mereka mulai menghentikan distribusi koran di berbagai wilayah. Karena berbagai faktor, Cincinnati Post akhirnya tidak lagi terbit edisi cetaknya semenjak 31 Desmber 2007. Namun mereka tetap menjaga edisi online di KYPost.com. Berbagai faktor membuat Cincinnati Post menjadi almarhum. Di antaranya penurunan jumlah pembaca dan anjloknya pemasukan dari iklan.
Pada tahun 2004, tanda-tanda Cincinnati Post mengalami masa suram mulai tampak. Mereka mulai menghentikan distribusi koran di berbagai wilayah. Karena berbagai faktor, Cincinnati Post akhirnya tidak lagi terbit edisi cetaknya semenjak 31 Desmber 2007. Namun mereka tetap menjaga edisi online di KYPost.com. Berbagai faktor membuat Cincinnati Post menjadi almarhum. Di antaranya penurunan jumlah pembaca dan anjloknya pemasukan dari iklan.