-->

Minggu, 07 Oktober 2012

Bisnis Kripik Pisang Ini Mendunia

author photo

Semenjak produk dengan brand Roemah Snack Mekarsari semakin terkenal, Ida Widyastuti mulai mendapatkan penawaran-penawaran dan ajakan dari berbagai kementerian untuk diajak pameran ke luar negeri.
"Ketika saya berjalan ke luar negeri, saya melihat bagaimana pasar Indonesia sangatlah besar," ujarnya.


Saat ini, Ida mengaku bahwa banyak negara lain yang mencoba untuk merebut pasar Indonesia. Dengan lesunya India dan menurunnya konsumsi di China, dirinya menyatakan Indonesia semakin menjadi tujuan utama perusahaan-perusahaan luar negeri.
Apalagi dengan pertumbuhan kaum menengah yang sangat pesat, dia yakin, jika usahanya akan semakin diminati konsumen domestik.
Untuk menanggapi hal itu, Ida tidak tinggal diam. Ia pun mulai memasukkan barang dagangannya ke ritel-ritel besar yang ada di seluruh Indonesia. "Saat ini sedang dalam proses, mungkin bulan depan produk kita sudah mulai masuk ke ritel tersebut,” ujar Ida.
Selain mengurusi pasar tradisional dan ritel, Ida juga memulai ekspansinya keluar negeri. Tercatat, saat ini ia telah mengekspor produknya ke Turki, China, Malaysia, Filipina, dan Singapura.
Ida mengaku miris, selama perjalannya ke luar negeri, dirinya melihat di Asia Tenggara saja, camilan dari Indonesia tidak sampai dua persen dari keseluruhan camilan yang ada.
"Padahal, saya yakin dengan rasa dan kualitas camilan kita," ujarnya. Keyakinan Ida disambut dengan baik oleh pasar, ternyata banyak pihak asing yang menyukai produknya. 
Untuk itu, Ida saat ini, telah mempersiapkan pembangunan pabrik barunya di Sidoarjo untuk melayani kebutuhan ekspor. Pabrik barunya ini akan memenuhi standar internasional untuk ekpsor, sehingga para pelanggannya percaya akan kualitas produknya.
Saat ini, ekspor yang dilakukan Ida per bulannya hanya sekitar empat kontainer per bulannya. "Jumlah ini masih sedikit, kita berharap akan semakin membaik ke depannya. Yang menjadi favorit, masih keripik pisang," kata dia.
Berani Ditipu
Sementara itu, usaha Ida maju bukan tanpa kendala. Sebab, i mengaku sudah sering menjadi korban penipuan. "Nilainya beragam, mulai Rp20 juta, Rp30 juta bahkan sampai Rp300 juta," ujarnya.
Namun, menurutnya, kasus yang menimpanya itu tidak dianggap sebagai halangan yang berarti bagi bisnis camilannya. "Buat saya itu jamu, walaupun pahit tapi jika diminum itu akan menyehatkan," jelasnya.
Ida menuturkan, selalu menyelesaikan semua hal dengan cara baik-baik. Tercatat, dari beberapa kali ia ditipu, dirinya selalu menemukan jalan keluar yang baik walau penggantian uangnya tidak dalam bentuk uang.
Ia mengatakan, dirinya tidak pernah berpikiran negatif atas apa yang terjadi padanya. Mungkin, itulah yang menjadi rahasia kesuksesannya selama ini. Dengan selalu berfikir positif, menurut Ida, maka jalan akan terbuka.
Untuk memilih distributor pun, Ida berani mengambil resiko. Ibu dua anak ini mengaku, seseoran memang tidak bisa dinilai dari pertemuan pertama, namun kadang harus ada beberapa risiko yang diambil.
Ida mencontohkan, ketika ia memercayakan produknya senilai Rp200 juta kepada empat orang distributor di kota yang sama. Dan masing-masing mendapatkan Rp50- juta.
Dengan angka ini, ia sudah memperkirakan hanya akan ada dua distributor yang baik dan sisanya akan membuat dirinya rugi. "Tapi kan, kerugian dari dua orang itu akan diganti dengan profit oleh dua orang lainnya dalam 4-5 bulan ke depan," ujarnya.
Hal inilah, yang menurut Ida, tidak dipunyai oleh orang  lain yang seringkali takut akan risiko.
Saat ini, Ida Roemah Snack Mekarsari sudah mempunyai 160 karyawan dari mulai proses produksi dan distribusi. Ia mengaharapkan, jumlah ini akan bertambah seiring dengan terwujudnya pabrik barunya di Sidoarjo, Jawa Timur.

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post