Ada anggapan yang beredar dimasyarakat jika anak sering bergaul dengan orang dewasa maka bisa membuat si anak jadi lebih cepat puber. Tapi sebenarnya benarkah anggapan tersebut?
Secara umum, tanda awal pubertas yang normal mulai muncul untuk anak perempuan pada usia 8-13 tahun, sedangkan untuk anak laki-laki umumnya terjadi pada usia 9-14 tahun.
Bila tanda seksual sekunder pada anak perempuan muncul sebelum usia 8 tahun dan anak laki-laki sebelum usia 9 tahun, hal itu disebut pubertas prekoks atau dikenal dengan pubertas dini.
Pada anak perempuan, pubertas dini ditandai dengan timbulnya pembesaran payudara, pertumbuhan tinggi badan yang cepat dibanding anak seumurnya dan tumbuh rambut kemaluan lebih awal. Sementara itu, pada anak laki-laki diawali dengan pembesaran buah zakar (testis) kemudian diikuti pembesaran penis.
"Pubertas itu lebih kepada fisik, hormon, tubuh, fisiologis dan bukan psikologis," ujar psikolog Rustika Thamrin, Psi.
Lebih lanjut psikolog yang akrab disapa Tika ini menuturkan kalau dari makanan ada kemungkinan bisa menyebabkan terjadinya pubertas dini. Tapi lingkungan bisa membuat seseorang ingin mencoba atau penasaran dengan alat kelaminnya meski sebenarnya mereka tidak mengerti.
Pubertas dini yang terjadi pada anak perempuan sering disebabkan karena gangguan hormon di otak yaitu di hipotalamus dan hipofise, sedangkan pada anak laki-laki karena adanya tumor. Meski tidak semua kasus pubertas dini penyebabnya akibat ada tumor.
Sementara itu pakar seksologi Prof DR dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS menuturkan tergantung dari bagaimana cara bergaulnya si anak. Jika anak tersebut bergaulnya biasa saja maka tidak akan menyebabkan masalah.
"Tapi kalau bergaul dengan orang dewasa yang memberikan rangsangan seksual, misalnya memperlihatkan gambar-gambar erotis atau rangsangan audio visual, maka bisa saja," ujar Prof Wimpie.
Pubertas terjadi secara alami dan biasanya terjadi ketika seorang anak mulai masuk remaja yang mana mengalami perubahan fisik, psikis dan pematangan fungsi seksual. Jika terjadi secara normal maka kondisi ini tidak memiliki efek buruk karena hal yang normal dialami oleh semua manusia.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon