Saat liburan, biasanya orang tua mengirim anaknya mengikuti program pendidikan singkat, misalnya program bahasa Inggris atau pesantren kilat. Tetapi di AS, ada sebuah sekolah asrama yang menawarkan program penurunan berat badan untuk anak-anak dan remaja gemuk saat liburan.
Sekolah penurunan berat badan ini terletak di South Carolina dan merupakan salah satu upaya untuk memerangi obesitas yang makin mewabah di AS. Kurikulumnya diisi dengan kegiatan seperti berolahraga, belajar, berlatih dengan konselor dan belajar cara memasak makanan sehat. Slogannya adalah 'Where Teens Fit'.
Seorang siswa didiknya yang berhasil menurunkan berat badan adalah Jason Alexander (16 tahun). Ketika dia mulai masuk sekolah tersebut pada bulan September, berat badannya 146 kg. Tapi saat natal, berat badannya 101 kg, susut 45 kg dalam waktu 4 bulan.
Jason bersama 12 orang siswa lainnya asal Missouri dikirim oleh sekolahnya untuk mengikuti program tersebut. Siswa yang paling muda berusia 12 tahun. Para siswa yang mengalami kegemukan tersebut rata-rata berhasil menurunkan berat badan sebanyak 25 kg.
Setiap siswa memiliki kisah sendiri bagaimana ia bisa menjadi gemuk. Jason sendiri mulai menimbun lemak setelah kematian ayahnya saat ia berusia 9 tahun sehingga membuyarkan impiannya menjadi tentara. Karena kelebihan berat badan, Jason jadi mudah capek dan sering mengalami cedera lutut.
Kini Jason masih perlu menurunkan berat badannya sebanyak 18 kg lagi agar dapat memenuhi syarat wajib militer. Ia berencana akan bergabung dengan kelompok pelatihan olahraga untuk membantunya mencapai target.
Usaha Jason ini mendapat dukungan dari keluarga dan teman-temannya di sekolah. Ibunya, Debbie Alexander, mengatakan bahwa anaknya yang dulu sempat frustasi sampai tidak mau berbicara dan jarang tersenyum kini bisa tersenyum lebar.
Saking cepatnya menurunkan berat badan, Jason sampai kesulitan menemukan pakaian yang pas dengan ukuran tubuhnya. Celana jinsnya yang ia beli sekarang terasa longgar sehingga harus diikat dengan sabuk agar tidak melorot.
"Saya merasa luar biasa. Saya tidak percaya bisa sampai ke titik ini. Saya tidak percaya pernah menjadi segemuk itu," kata Jason seperti dilansir Daily Mail, Rabu (26/12/2012).
Untuk membantu mempertahankan penurunan berat badannya, keluarga Jason sepakat menghindari junk food, membuat ruang khusus yang ditempatkan treadmill di dalamnya dan menerapkan pola makan sehat agar Jason dapat meneruskan program dietnya.
Biaya yang harus dikeluarkan untuk mengikuti sekolah penurunan berat badan ini adalah sebesar 28.500 US Dolar atau sekitar Rp 276,6 juta. Biaya ini ditanggung bersama-sama oleh sekolah, yayasan dan keluarga. Keluarga siswa hanya diminta membayar separuh, sisanya dibantu oleh yayasan dan pihak donor.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon