Situs www.presidensby.info diusili sekelompok peretas. Namun menurut Menkominfo Tifatul Sembiring, situs tersebut tidak di-hack oleh pelaku yang meninggalkan identitas Jember Hacker tersebut.
"Sebetulnya yang terjadi bukan hacking atau peretasan dalam situs presiden, tapi mengalihkan IP address yang ada di DNS yang ada di soft layer di Texas. Itu pun pulih dalam beberapa jam kemudian karena masih dalam tanggung jawabnya DNS server itu," ujar Tifatul, sebelum rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta.
Untuk mencegah kejadian itu terulang lagi, pihak Kominfo akan melakukan pencegahan-pencegahan. Di antaranyan dengan membuat server cadangan di negara lain.
Untuk mencegah kejadian itu terulang lagi, pihak Kominfo akan melakukan pencegahan-pencegahan. Di antaranyan dengan membuat server cadangan di negara lain.
"Solusinya adalah kami akan bicara dengan tim untuk dipindahkan DNS servernya ke Indonesia atau di Texas. Dibikin secondary sebagai alternatif seperti kasus di-hack-nya situs pemerintah Israel.go.il ketika perang melawan Palestina oleh Anonymus," kata Tifatul.
"Mereka rupanya punya server DNS cadangan di Jerman jadi mereka aman. Kita perlu mengambil langkah-langkah yang tidak (menempatkan DNS server) di satu tempat," tukasnya.
Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera ini menambahkan, Kominfo bersama Bareskrim Mabes Polri akan bekerja sama mencari pelaku. Sebab situs tersebut belum rusak parah, Tifatul yakin pelakunya masih bisa terlacak.
"Kita juga kerja sama dengan tim Bareskrim. Selama log file belum dihapus atau belum rusak, itu bisa dilacak siapa pelakunya," pungkasnya.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon