Pasca meteor Rusia jatuh di wilayah Ural, Rusia Jumat pekan lalu, para ilmuwan masih berkonsentrasi mengevakuasi serpihan meteor berukuran 15 sampai 17 meter tersebut.
Sementara itu, mulai muncul spekulasi nama yang diajukan untuk meteor tersebut.
Dilansir RIA Novosti, Selasa 19 Febuari 2013, seorang ilmuwan mengatakan, kemungkinan meteor tersebut akan dinamai Chebarkul. Nama ini merujuk pada lokasi jatuhnya mateor berbobot 10.000 ton yang ditemukan di Danau Chebarkul, wilayah Chelyabinsk, pada Minggu malam, 17 Februari silam, waktu setempat.
Para ilmuwan menemukan sekitar tujuh fragmen besar. Salah satunya jatuh di Danau Chebarkul dan membentuk lubang es berdiameter kurang lebih delapan meter.
Fragmen kecil meteor dikumpulkan di dekat lubang es, dan penelitian menegaskan bahwa substansi fragmen tersebut memiliki sifat meteorit. Uji coba dari peneliti mengungkapkan fragmen tersebut merupakan chondrite, sebuah meteorit batuan yang mengandung sekitar 10 persen dari besi.
"Chebarkul adalah nama yang akan kami sarankan," kata Victor Grokhovsky dari Ural Federal University, yang merupakan anggota dari Komite Meteorit Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.
"Kota terdekat adalah Chebarkul, dan sesuai aturan, meteorit harus dinamai pemukiman terdekat," katanya.
Untuk mengukuhkan nama tersebut, pertama-tama ilmuwan harus mempublikasikan data tentang meteorit dalam buletin International Meteoritical Society. "Ini akan memakan waktu dua atau tiga bulan," tambah Grokhovsky.
Diberitakan sebelumnya, sebuah meteorit menyala di langit Ural dan menimbulkan ledakan yang memecahkan jendela dan merusak ribuan bangunan di lingkungan kota Chelyabinsk. Serangan itu telah melukai 1.200 orang di daerah tersebut.
Kecepatan meteor tersebut diperkirakan lebih cepat dari kecepatan suara, dan meledak menjadi bola api lebih cerah daripada matahari.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon