Benarkah seorang wanita virgin atau tidak, bisa diketahui melalui penampilan fisiknya. Atau apakah memang wanita yang sudah menopause gairah seksnya menurun drastis?
Semua mitos di atas jika mendapatkan informasi yang salah soal kebenarannya bisa merugikan wanita. Cek mengenai benar atau tidaknya mengenai mitos-mitos di atas berikut ini seperti dipaparkan Live Science.
Mitos 1: Dokter Bisa Tahu Wanita Virgin atau Tidak
Penelitian menunjukkan, meskipun menggunakan alat pembesar dengan pembesaran 10 kalipun, dokter tidak bisa menentukan secara akurat kapan vagina aktif secara seksual. Bentuk Miss V cukup rumit, apalagi pada selaput dara yang sering diidentikkan dengan keperawanan.
"Beberapa orang beranggapan selaput dara melapisi vagina, padahal itu tidak benar," ujar Dr. Rachel Vreeman dari Indiana University. "Pada beberapa kasus langka, ketika vagina dilapisi, darah haid bisa terkumpul di uterus dan menyebabkan masalah medis," tambah Aaron Carroll yang bersama Dr. Rachel menulis buku 'Don't Swallow Your Gum!: Myths, Half-Truths, and Outright Lies About Your Body and Health'.
Mitos 2: Menopause Bisa Membuat Gairah Turun Drastis
Perubahan gairah ini tidak bisa digeneralisir terjadi pada semua wanita setelah menopause. Penelitian yang dilakukan oleh Edward Laumann dan rekan-rekannya pada 1995 menemukan bahwa hampir 1/2 wanita berusia 50-an tahun bercinta beberapa kali dalam sebulan.
Memang wanita akan merasakan ketidaknyamanan misalnya Miss V kurang terlubrikasi, yang membuat mereka tidak mood. Namun menurut Vreeman, belum ditemukan adanya hubungan langsung antara menopause dan gairah. Pada beberapa menopause bisa menyebabkan gairah turun, namun di wanita lainnya bisa jadi justru meningkat.
Mitos 3: Antibiotik Bisa Menggagalkan Manfaat Pil KB
"Banyak dokter yang percaya mengenai hal ini," ujar Carroll. Namun faktanya, tanpa konsumsi antibiotik pun, pil KB memiliki kemungkinan gagal 1%. Dan presentase kegagalan itu tidak berubah ketika seseorang mengonsumsi antibiotik. Pengecualian mungkin bisa dilihat jika Anda mengonsumsi rifampin. Antibiotik rifampin disebut bisa merusak kontrasepsi hormonal seperti pil.
Mitos 4: Bercinta Saat Sedang Haid Tidak Akan Membuat Wanita Hamil
"Jika bicara kehamilan, tidak ada yang tidak mungkin," ujar Carroll. Hanya saja memang saat haid wanita biasanya tidak sedang masa subur. Meskipun demikian segala hal bisa terjadi. Saat sperma sudah masuk di tubuh wanita, sperma bisa menunggu sel telur hingga beberapa minggu. Ovulasi bisa terjadi sebelum atau sesudah siklus menstruasi. Sehingga mungkin saja sperma yang sudah sabar menunggu berhasil membuahi sel telur.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon