-->

Kamis, 14 Maret 2013

Ingin Kaya dan Sukses? Jadilah Orang Bodoh!

author photo
Beberapa hari yang lalu, tim mendapat kiriman tulisan ini melalui broadcast BlackBerry. Setuju atau tidak, Anda yang memutuskan.


  • Orang Bodoh vs Orang Pintar
  • Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya berbisnis
  • Agar bisnis berhasil, ia merekrut orang pintar
  • Alhasil, boss orang pintar adalah orang bodoh
  • Orang bodoh sering melakukan kesalahan
  • Maka dia merekrut orang pintar untuk memperbaiki yang salah
  • Alhasil, orang bodoh memerintah orang pintar untuk keperluannya.
  • Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah dan mencari kerja.
  • Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayar orang pintar
  • Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu yang dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar.
  • Alhasil orang pintar menjadi staf orang bodoh
  • Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang pintar yang bekerja
  • Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pintar akan menghabiskan waktu untuk bekerja keras dengan hati senang.
  • Sementara orang bodoh menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.
  • Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa dijadikan duit
  • Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan pekerjaan
  • Bill Gates, Dell, Henry Ford, Liem Swie Liong tidak pernah dapat S1, tapi menjadi kaya.
  • Ribuan orang pintar bekerja untuk mereka
  • dan ribuan jiwa keluarga bergantung pada mereka.


PERTANYAAN:

  • Lebih baik jadi orang pintar atau orang bodoh?
  • Lebih pintar mana, orang pintar atau orang bodoh?
  • Mana yang lebih susah, orang pintar atau orang bodoh?


KESIMPULAN:

  • Jangan lama-lama jadi orang pintar
  • Jadilah orang bodoh yang pintar, daripada jadi orang pintar yang bodoh
  • Kata kuncinya adalah 'risiko' dan 'berusaha'.
  • Karena orang bodoh berpikir pendek, maka dia bilang risikonya kecil, selanjutnya dia berusaha agar risiko betul-betul kecil.
  • Orang pintar berpikir panjang, maka dia bilang risikonya besar, selanjutnya dia tidak berusaha mengambil risiko tersebut, dan mengabdi pada orang bodoh.
  • Di manakah posisi kita saat ini?
  • Berhentilah meratapi keadaan kita yang sekarang.
  • Ini hanya sebuah refleksi dari semua retorika dan dinamika kehidupan.
  • Semua pilihan dan keputusan ada di tangan kita untuk mengubahnya.

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post