-->

Rabu, 20 Maret 2013

Negeri Seribu Bom

author photo
Hari ini bangsa Irak memperingati invasi Amerika Serikat atas mereka. Satu dekade telah berlalu namun kekerasan demi kekerasan masih saja terjadi di negara itu. Paling sering yakni ledakan. Setiap pekan sejagat disajikan berita terguncangnya Irak sebab bom.


Pada Selasa (19/3) pagi terjadi serentetan bom merobek Ibu Kota Baghdad dan menewaskan lebih dari 50 orang serta ratusan lain terluka. Ini semakin menyoroti meningkatkan ketegangan di Irak, seperti dilansir dari stasiun televisi Al Arabiya.

Serangan berupa bom mobil, serta berbagai peledak ditanamkan di area-area publik. Benda-benda ini meluluh lantakkan Baghdad seperti bersahutan selama dua jam.

Apa yang sebenarnya terjadi di Irak? Kekerasan aslinya mengalami penyurutan sekitar tujuh tahun lalu. Persis dua tahun sejak penggulingan mantan Presiden Saddam Hussein. Namun setelahnya angka pemberontak bertambah terutama dari suku Kurdi, kelompok militan Al Qaidah, serta sejumlah kelompok ekstremis Sunni kini menjadi minoritas. Ketiganya ancaman ampuh untuk pasukan keamanan Irak dan stabilitas negara jangka panjang.

Tahun ini setidaknya sudah terjadi berkali-kali ledakan bom mobil terjadi. Bulan lalu sebuah bom mobil meledak di Kota Kirkuk, utara Irak, menewaskan 30 orang dan melukai 70 lainnya. Ini ulah militan bersenjata mencoba menguasai markas polisi. Dilaporkan stasiun televisi Al Arabiya (3/2).

Pekan lalu Baghdad juga berguncang sebab ledakan terjadi di Zona hijau memiliki penjagaan ketat sekaligus area banyak kantor kedutaan asing, seperti dilansir kantor berita Reuters (14/3). Sekitar 21 orang tewas dan 50 terluka, termasuk enam polisi.

Perang terselubung Syiah-Sunni juga menyebabkan kondisi Irak makin tidak menentu. Bom sengaja didentumkan hampir saban pekan supaya kepercayaan masyarakat atas pemerintahan Syiah sekarang memimpin negara itu rusak dan berangsur hilang. Lingkungan komunitas Syiah juga menjadi sasaran ledakan

Meski invasi militer Amerika sudah lama selesai, namun Irak masih saja porak poranda lantaran beberapa pihak ingin berkuasa. Bila konflik ini tidak selesai, negara ini bakal terbelah oleh rakyatnya sendiri.

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post