Prajurit Dua (Prada) Mart Azzanul Ikhwan (23) dituntut 20 tahun penjara. Aksi prajurit TNI ini sungguh kejam. Dia membunuh Shinta (19), kekasihnya yang sedang hamil 8 bulan. Ikhwan juga membunuh Onah, ibu Shinta.
Ikhwan menolak bertanggung jawab atas kehamilan mahasiswi kebidanan di Garut ini. Dia membawa Shinta dan ibunya ke perkebunan, kemudian menusuk kedua wanita itu dengan sangkur belasan kali.
Onah tewas dengan 12 luka tusukan di tubuhnya, sementara Shinta, tewas dengan 18 tusukan, termasuk dua tusukan di perutnya yang tengah hamil tua.
TNI tak mentolerir tindakan brutal anggotanya. Panglima Divisi 1 Kostrad Brigadir Jendral TNI Asro Budi menemui keluarga korban untuk meminta maaf. Dia menjanjikan Prada Ikhwan akan dihukum sesuai undang-undang.
Berikut beberapa kekejaman prajurit TNI yang menghabisi wanita kekasihnya sendiri.
1. Cinta segitiga berujung maut
Sersan Dua Yusuf Harnawan (28) dengan tega menghabisi nyawa mahasiswi IAIN Walisongo, Siti Faizah. Yusuh mencekik kekasihnya ini lantaran si gadis menolak diputuskan.
Selain dengan Siti Faizah, Yusuf juga ternyata menjalin hubungan asmara dengan rekannya, seorang PNS Kodam Diponegoro. Beberapa kali Yusuf melakukan hubungan intim hingga si wanita hamil dan minta pertanggungjawaban.
Yusuf membawa Siti Faizah Hotel Alam Hijau Jalan Lemah Abang-Bandungan, Semarang. Di sana dia mencekik gadis malang tersebut hingga tewas.
Pengadilan Militer mengganjar Yusuf dengan hukuman 13 tahun penjara. Yusuf juga dipecat dari kesatuan karena memalukan korps TNI AD.
2. Dibakar cemburu, pacar dibunuh
Pratu A (24) anggota TNI di Surabaya, diamankan polisi. A diduga membunuh EH (20), kekasihnya sendiri.
Motif pembunuhan karena A cemburu. Dia beberapa kali menelepon EH, tetapi yang mengangkat telepon ternyata pria.
A kemudian menjemput EH. Dia berdalih akan mengajak kekasihnya ini jalan-jalan. Tetapi kemudian Endang malah dihabisi dan diceburkan ke sungai Swaluh, Balongbendo.
Warga pun geger saat menemukan mayat karyawati ini mengapung di sungai.
3. Bunuh wanita pegawai hotel
Polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan terhadap Tri Utami (24). Perempuan asal Kota Malang, Jawa Timur, ini ternyata dihabisi tiga tersangka. Salah satunya kekasih korban yang merupakan anggota TNI.
Kasus ini terungkap setelah petugas Polsekta Medan Area memeriksa 12 orang saksi. Mereka pun berhasil menangkap dua dari tiga tersangka pelaku pembunuhan. Keduanya sudah dipastikan sebagai anggota TNI.
"Alhamdulillah kasusnya sudah terungkap, dua dari tiga pelaku sudah kita serahkan ke Denpom karena keduanya tercatat sebagai oknum TNI. Keduanya kita tangkap Sabtu (9/2) lalu di kawasan Helvetia. Sedangkan satu orang pelaku lagi masih dalam pengejaran. Untuk keterangan lebih lanjut langsung saja ke Denpom," ujar Kapolsekta Medan Area Kompol Rama S Putra kepada wartawan, Selasa (12/2).
Sebelumnya, jasad Tri Utami ditemukan petugas kebersihan di parit dekat jalan tol Amplas-Bandar Selamat KM 26,6, Menteng, Medan Denai, Jumat (4/1). Sebelum pergi, perempuan yang bekerja di Hotel Griya Dome, Jalan Tengku Amir Hamzah, Medan ini diketahui sempat meminjam uang dari tetangga sebesar Rp 500 ribu.
4. Dua prajurit sekongkol habisi pacar
Dua anggota TNI Korem 042/Garuda Putih, Pratu Rahmad (25) terdakwa utama divonis 11 tahun penjara dan rekannya Pratu Diky (25) 10 tahun serta dipecat dari militer. karena telah terbukti menghilangkan nyawa orang lain. Mereka membunuh Rini (30)yang juga pacar Pratu Rahmad.
Kedua terdakwa adalah telah melanggar dan tidak menghayati Sapta Marga dan mencemarkan nama TNI.
Kejadian tersebut pada 31 Maret 2006 dan baru terungkap pada pertengahan Januari 2007, setelah keluarga korban menyatakan kehilangan Rini yang kemudian terungkap bahwa pelakunya adalah kedua anggota TNI.
Pemecatan dan pencabutan baju dinas kedua terdakwa dilakukan pada upacara resmi militer di Makorem 042/Gapu setelah ada putusan tetapnya dan kedua akan langsung diantar ke Lapas umum untuk menjalani hukumannya.
5. Selingkuhi istri teman sendiri
Praka Tohir membunuh teman selingkuhannya Neni Afriani (27). Neni adalah istri dari Praka Nurdin, rekan korban di Batalyon 114 Satria Musara (SM) Bener Meriah, Aceh.
Neni dan Tohir beberapa kali melakukan hubungan intim, sehingga wanita ini hamil. Sebelum dibunuh pun, keduanya sempat berhubungan intim.
Dalam pemeriksaan terungkap kalau Neni sering menghina Tohir. Tamtama TNI ini pun berang. Dia mengambil pisau dan menhabisi selingkuhannya itu.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon