-->

Sabtu, 06 April 2013

5 Juta Tahun Lagi Pria Bakal Punah?

author photo
Tidak ada yang tahu kapan kehidupan di Bumi akan berakhir. Selama Bumi masih jadi tempat tinggal, tentu ada makhluk yang punah dan ada yang tetap bertahan. Nah, manusia laki-laki diprediksi akan punah dalam kurun waktu 5 juta tahun.


Adalah Professor Jenny Graves yang memperkirakan kepunahan manusia laki-laki. Bahkan menurutnya proses kepunahan laki-laki saat ini sedang berlangsung.

Dikutip dari Daily Mail, Jumat (5/4/2013), salah satu ilmuwan paling berpengaruh di Australia ini percaya bahwa perempuan akan perempuan akan lebih terjaga eksistensinya ketimbang laki-laki. Menurutnya penyebab kepunahan manusia laki-laki adalah kerapuhan kromosom Y yang diketahui sebagai kromosom pria.

Profesor Graves menjelaskan setiap perempuan mamiliki dua kromosom X yang mengandung 1.000 gen atau lebih. Sedangkan pria hanya memiliki satu kromosom Y terdapat sekitar 100 gen.

Untuk diketahui, pria memiliki dua kromosom berbeda yakni X dan Y atau pasangan XY. Sementara perempuan memiliki dua kromosom X alias XX. Karena kromosom X pada perempuan ada dua maka dapat saling membantu memperbaiki jika ada kerusakan. Hal ini berbeda dengan kromosom X pada pria yang hanya satu, padahal kromosom Y terus mengalami penurunan.

Karena kromosom Y hanya 'sendirian' di dalam tubuh laki-laki, maka akan lebih sulit bagi laki-laki untuk memperbaiki kesalahan genetik dan mencegah kerusakan adanya kerusakan.

Dalam pembicaraannya di Australian Academy of Science, Profesor Graves menyebut sisa gen yang ada di dalam kromosom Y hanyalah ampas atau sampah. Dia menyebut hal ini sebagai 'kecelakaan evolusi'.

Namun para pria tidak perlu panik, sebab kepunahan itu membutuhkan waktu sekitar 5 juta tahun lagi. Profesor Graves mengatakan ketika kromosom Y muali hilang, kromosom yang lain bisa jadi mengambil peran sehingga muncul spesies baru manusia. Dia mencontohkan tikus di Jepang yang masih mampu bertahan meski telah kehilangan kromosom Y-nya.

Sementara itu Profesor Chris Mason dari University College London, mengatakan manusia masih punya cukup waktu untuk mengatasi hal itu jika di masa depan benar-benar terjadi. Manusia bisa menciptakan obat-obatan untuk mempertahankan kromosom Y.

"Lima atau enam juta tahun lagi, harus banyak waktu untuk ilmu kedokteran untuk menghasilkan perbaikan dan mungkin Hadiah Nobel," ucap Prof Mason.

Sementara itu dalam suatu penelitian beberapa waktu lalu pada kera Makaka (macaque), diambil kesimbulan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari penyusutan jumlah kromosom Y. Dalam beberapa ratus tahun terakhir memang terjadi penyusutan, namun dipastikan tidak akan habis sama sekali.

Spesies kera yang diperkirakan mulai berpisah dari garis kekerabatan dengan manusia sejak 6 juta tahun silam ini dilaporkan juga mengalami penyusutan kromosom Y. Penyusutan pada kera terjadi lebih cepat, namun kenyataannya spesies ini masih memiliki jenis kelamin jantan dan betina hingga saat ini.

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post