Berdalih terhimpit masalah ekonomi, pasangan suami istri Kevin (32) dan Devi (30) mau aktivitas seksnya jadi konsumsi publik. Tetapi jangan dipikir semua gratis.
Untuk menikmatinya pelanggan harus merogoh kocek. Adegan seks yang ditampilkan langsung oleh pasutri ini, dilakukan di sebuah hotel di Surabaya.
Polisi berhasil membongkar bisnis prostitusi ini setelah curiga dengan iklan jasa pijat di media lokal Surabaya. Setelah ditelusuri, ternyata benar itu cuma kedok. Ada bisnis esek-esek lain yang ditawarkan.
Dari keterangan pelaku, polisi mencurigai pasutri itu diduga juga memiliki jaringan 'live sex' di Bali. Pasalnya, Kevin dan Devi diketahui pernah menjalani bisnis hiburan di Pulau Dewata.
Bisnis seperti itu bisa dibilang adalah satu kegilaan. Bahkan, polisi mensinyalir prostitusi yang dilakukan oleh pasangan yang sudah memiliki dua anak adalah yang pertama di Indonesia.
1. Bandrol harga Rp 850 ribu
Pasangan suami-istri di Surabaya, Jawa Timur, mempertontonkan adegan seks secara live, bagi siapa saja yang berminat. Untuk tiket masuk, dibanderol Rp 850 ribu.
Menurut Kapolres Tanjung Perak, AKBP Anom Wibowo, terungkapnya adegan 'live sex' itu bermula dari penyelidikan polisi terhadap iklan layanan pijat untuk suami-istri di salah satu media cetak yang ada di Surabaya.
"Nah, bagi siapa saja yang ingin melihatnya, kedua tersangka membandrol tiket seharga Rp 850 ribu," ujar Anom di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak.
2. Berkedok panti pijat
Pasangan suami istri ini menjalani bisnis prostitusi secara rapi. Agar tak terendus, Kevin (32) dan Devi (30) berpura-pura melayani jasa layanan panti pijat.
"Mereka berkedok jasa layanan pijat saja. Tapi ada informasi dari masyarakat, kalau iklan tersebut juga menyuguhkan tontonan mesum secara langsung dengan harga Rp 850 ribu untuk tiap adegan," ujar Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Anom Wibowo.
Mendapat informasi ini, kemudian petugas melakukan penyamaran. Mereka mengontak Kevin dan Devi. "Di situ, petugas ditawari untuk melihat adegan intim keduanya di salah satu hotel yang ada di Surabaya, asalkan mau membayar sejumlah uang," kata Anom.
3. Berhubungan intim 20 menit
Cukup membayar Rp 850 ribu, sudah bisa menonton pasangan suami-istri bercumbu di atas ranjang selama 20 menit. Imaji para penikmat seks menyimpang akan dipuaskan aksi panas Kevin (32) dan Devi (30), warga Surabaya Utara, Jawa Timur.
"Rp 850 ribu itu hanya untuk menonton hubungan intim saya bersama istri saya saja, selama 20 menit," ungkap Kevin di hadapan penyidik di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak.
4. Sewa kamar hotel
Kevin dan Devi selalu melakukan 'live sex' di hadapan pelanggan dengan menyewa kamar hotel. Uang Rp 850 juta yang dibayar para penikmat syahwat, belum termasuk biaya sewa kamar.
"Jadi tidak termasuk uang membayar hotel. Untuk tarif hotel ya saya bebankan ke klien," kata Kevin.
Di kamar itu mereka berhubungan intim dengan dipelototi berpasang mata. Dalam sehari, penghasilan dari bisnis prostitusi itu cukup untuk pendapatan bagi Kevin yang bekerja sebagai kuli.
5. Istri sempat malu hubungan intim ditonton orang
Kevin mengaku dia yang mempunyai ide mempertontonkan hubungan seks di depan konsumen. Devi sempat malu-malu diajak suaminya berhubungan intim di depan orang banyak.
Diakui Kevin, istrinya sempat menolak, tapi setelah mendapat penjelasan karena terkait kebutuhan ekonomi, akhirnya sang istri mengiyakan.
Pada waktu mendapatkan pelanggan pertama, kedua pasangan ini mengaku, sebenarnya sangat takut melakukan hubungan intim di depan orang lain. Tapi mereka jalan terus menggelar pertunjukan tak senonoh itu.
"Kami punya dua orang anak, yang pertama berusia 4 tahun dan yang kedua masih berusia 2 tahun. Terpaksa kami mempertontonkan adegan ranjang secara live bagi para peminatnya," kata Kevin.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon