-->

Minggu, 21 April 2013

6 Konser Yang Berakhir Dengan Kematian

author photo
Menghadiri suatu konser adalah hal yang begitu menyenangkan. Kegiatan tersebut adalah wajib bagi mereka yang menikmati musik. Apalagi musisi sang idola menjadi salah satu headliners, usaha apapun akan dilancarkan demi menghadiri konser tersebut. Kadangkala sebuah konser dihelat secara besar-besaran oleh sang event organizer. Dengan mendatangkan seorang bintang besar sebagai pengisi acara, sebuah konser bisa dihadiri oleh belasan hingga puluhan ribu penggemar. Tentu hal tersebut harus menjadi hal yang sangat diperhatikan. Berada di tengah kerumunan ribuan orang yang sedang berjoget dan bergoyang dapat memicu gesekan sekecil apapun. Apalagi lagi ketika bencana tak terduga datang. Kesalahan sekecil apapun dapat menyebabkan tragedi hingga berujung kematian.

Di laman ini akan dibeberkan beberapa konser yang sampai memakan korban jiwa. Mudah-mudahan setelah baca rubrik ini kamu bisa lebih berhati-hati ketika datang ke konser. Tentunya juga dapat menikmati sebuah pertunjukan musik dengan lebih bijaksana.

1. Cromanon


Cromanon adalah sebuah klub musik rock di Kota Buenos Aires, Argentina. Saat itu klub tersebut akan menampilkan band kenamaan Callejeros. Penonton yang hadir begitu membludak. Tercatat pada saat itu masa mencapai 3000 orang. Jumlah tersebut 3 kali lipat lebih banyak dari kapasitas klub itu sendiri.

Kekacauan berawal ketika salah seorang penonton menyalakan kembang api. Keadaan yang sangat sesak membuat banyak dari penonton lain menjadi sulit bernafas. Hal itu diperparah dengan jumlah pintu keluar yang sangat sedikit. Puncaknya 194 jiwa dilaporkan tewas di malam tanggal 30 Desember 2004 tersebut.

2. The Beverly Hills Club


Tragedi ini terjadi di tahun 1977. Di tanggal 28 pada bulan Mei, sebuah klub di seberang jembatan Cincinnati sedang mengadakan konser yang menampilkan John Davidson. Sayangnya kemeriahan yang terjadi saat itu berakhir dengan naas.

Kekacauan saat itu dipicu oleh kebakaran di salah satu ruangan. Para penonton yang panik berusaha menghambur keluar ruangan. Sialnya karena terlalu banyak penonton yang hadir malam itu, mereka malah saling berjatuhan dan bertindihan satu sama lain ketika berusaha keluar. Kejadian tersebut memakan 165 korban jiwa.

3. Station Nightclub Fire


Selanjutnya terjadi ketika band Great White sedang melakukan konser di West Warwick, U.S. bulan Februari 2003 silam. Konser yang harusnya menjadi ajang hura-hura tersebut malah berakhir menjadi petaka.

Diadakan di sebuah klub malam bernama Station, konser ini dihadiri oleh begitu banyak penggemar. Awal mula terjadinya kekacauan lagi-lagi disebabkan oleh api. Tiba-tiba dari panggung muncul kembang api. Sepertinya itu direncanakan sebagai bagian dari konser sebelum akhirnya percikan api tersebut menyambar sesuatu hingga terbakar.

Keadaan menjadi kacau. Penonton mulai berhamburan untuk keluar. Sedangkan 100 orang yang tak beruntung harus meregang nyawa malam itu karena sesak nafas.

4. Santika Nightclub Fire


Menghabiskan malam pergantian tahun dengan menonton sebuah pertunjukan musik adalah pilihan yang oke untuk beberapa orang. Pada malam pergantian tahun 2009, beberapa orang di Bangkok, Thailand, memilih opsi tersebut.

Namun naas, sebagian dari mereka tak pernah merasakan detik pertama di tahun 2009. Malam itu klub bernama Santika tersebut kebakaran. Korban yang berjumlah 66 orang dilaporkan meninggal karena alasan sesak napas. Namun hingga saat ini tidak diketahui dengan pasti penyebab kebakaran tersebut.

5. Love Parade


Love Parade ini sudah sangat dikenal sebagai pestanya penggila techno musik. Namun kisah event musik techno yang diprakarsai di negara Jerman ini harus berakhir pada tahun 2010 setelah menjadi penyebab kematian 19 penontonnya.

Event love Parade saat itu digelar di sebuah terowongan di kota kecil Duisberg, Jerman. Bodohnya event yang dihadiri oleh 1 juta lebih penonton itu hanya menyediakan satu pintu, untuk masuk dan keluar.

Alhasil jumlah penonton yang kian bertambah membuat orang lain yang telah berada di dalam panik. Kekacauan mulai terjadi. Orang-orang mulai mencoba menyelamatkan diri masing-masing, meskipun satu-satunya jalan keluar saat itu adalah naik ke atas jembatan dan menyebabkan mereka saling berebutan.

6. Mawazine Festival


Festival ini dihelat di negara Maroko. Menurut beberapa sumber, festival yang digelar selama 9 hari tersebut ditujukan untuk mempromosikan reputasi Maroko sebagai negara modern. Dalam festival tersebut menghadirkan beberapa musisi papan atas dunia seperti, Stevie Wonder, Kylie Minogue, dan Ennio Morricone.

Namun sebuah tragedi terjadi di hari terakhir perhelatan. Saat itu polisi menutup beberapa pintu keluar. Alhasil sebagian dari mereka mencoba keluar dengan memanjat pagar. Namun sial, salah satu pagar malah roboh dan menimpa beberapa orang. Dilaporkan 11 orang tewas akibat kejadian tersebut.

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post