Baru-baru ini laporan hasil investigasi International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ) yang merilis hasil laporannya mengenai sembilan konglomerat Indonesia yang menyelewengkan pajaknya ke luar negeri.
Beberapa pulau memang telah menjadi favorit para penggelap pajak di seluruh dunia. Bahkan menurut mantan kepala ekonom konsultan McKinsey James Harry mengungkapkan terdapat USD 21 triliun pajak yang seharusnya masuk kantong pemerintah namun diselewengkan oleh pengusaha-pengusaha di seluruh dunia.
Dengan peraturan pajak yang sangat longgar, beberapa negara menjadi surga bagi perusahaan yang ingin membayar pajak lebih kecil dari yang seharusnya. Tahun lalu, Apple adalah salah satu perusahaan yang menggelapkan pajak di negara-negara tax havens.
Menurut laporan ICIJ, beberapa perusahaan Indonesia juga melakukan hal yang sama. Contohnya adalah keluarga Riady yang mempunyai Lippo dan Sampoerna.
Lalu, mana saja negara-negara yang menjadi favorit pengusaha untuk menggelapkan pajak?
1. Cayman Island di Karibia
Pulau indah yang terletak di kepulauan Karibia ini menjadi tempat favorit perusahaan untuk membebaskan pajak mereka. Negara ini juga merupakan daerah jajahan Inggris yang masih belum lepas dari negara Ratu Elizabeth itu.
Salah satu penyandang dana Presiden Prancis, Francois Hollande, diketahui mempunyai dua perusahaan di pulau ini sebagai bentuk penghindaran kewajibannya membayar pajak di Negara Menara Eiffel itu. Jean-Jacquest yang tinggal di China ini telah berkeras untuk mendirikan kantor cabang toko buku dan konsorsium agen travel di pulau Cayman ini.
Selain itu, surat kabar the Telegraph tahun lalu juga menyebut bahwa Facebook telah menyembunyikan pajaknya sebesar EUR 440 juta (Rp 5,59 triliun) di pulau ini.
2. Mauritius, Madagaskar
Mauritius yang terletak dekat dengan India ini menjadi tempat strategis untuk perusahaan asal India yang ingin menyimpan pajaknya. Seperti Cayman Island, Mauritius juga mempunyai pantai yang indah dengan pulau-pulau kecilnya.
Sebagian besar investor asing di India berasal dari pulau ini. Tak heran bila negara yang menjadi salah satu perekonomian terbesar di dunia mencurigai apakah benar yang tercatat adalah investasi asing.
Bahkan, menurut penelitian lain, investasi asing di negara-negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi tinggi seperti Brasil, India, China dan Rusia berasal dari pulau ini.
3. Jersey Island
Pulau mungil yang terletak di perairan antara Inggris-Eropa ini sangat menggoda untuk perusahaan dari Inggris dan Eropa. Meski saat ini negara ini masih belum diakui termasuk Inggris atau Jerman, namun ekonomi negara tersebut tetap stabil akibat banyaknya turis yang berkunjung ke sana.
Di pulau ini, pajak pendapatan warganya bisa mencapai 20 persen. Namun, untuk perusahaan, tidak dikenakan pajak sama sekali alias nol persen. Namun, untuk beberapa perusahaan keuangan atau investasi dikenakan pajak hanya 10 persen saja.
Sebagian besar, perusahaan-perusahaan dari Eropa dan Inggris menggunakan fasilitas pulau ini untuk menghindari pajak pemerintah di negara asal.
4. Siprus
Negara yang berupa pulau kecil di dekat Yunani ini menjadi salah satu negara tax haven yang 'kena batunya'. Negara ini dilanda krisis keuangan yang mendalam karena setoran pajaknya amat kurang.
Setelah diumumkan mengalami krisis, banyak jasa investasi yang menolong konglomerat-konglomerat Rusia disibukkan oleh e-mail dan telepon dari konglomerat-konglomerat tersebut.
Hingga saat ini, negara tersebut bahkan akan berkorban untuk menjual emasnya yang sebelumnya menjadi cadangan devisa untuk menutup defisit anggaran negara mereka.
Tak hanya itu, krisis Siprus ini diperkirakan akan merembet ke negara-negara lain bahkan ke benua lainnya.
5. Swiss
Negara yang juga terletak di Eropa ini juga menawarkan kemudahan untuk pengusaha meringankan pajaknya. Swiss saat ini juga terkenal dengan kemakmurannya. Swiss dikenal dengan negara termakmur oleh investasi ketiga di dunia.
Mantan Menteri Keuangan Prancis, Jerome Cahuzac mengakui bahwa dia telah membuka rekening bank di Swiss untuk menghindari pajak di negaranya tersebut. Ironisnya, Presiden Prancis Francois Hollande sebelumnya telah mengumumkan bahwa pihaknya akan berperang dengan negara-negara tax haven.
6. Cook Island
Pulau ini terletak di laut Pasifik Utara yang terasosiasi dengan Selandia Baru. Di pulau ini terdapat 15 pulau kecil-kecil yang masih menggunakan Bahasa Inggris untuk percakapan sehari-harinya.
Pulau ini juga dijuluki sebagai negara tax haven paling populer. Pulau ini juga diketahui telah menjadi skandal kebocoran sistem keuangan sepanjang sejarah. Beberapa politisi, selebritas dan pengusaha menggunakan pulau ini untuk menghindari pajak.
Salah satunya adalah konglomerat dari Indonesia, keluarga Riady yang telah tercatat memiliki saham di entitas yang terdaftar di pulau ini sejak tahun 1989 hingga 2009.
7. British Virgin Island
Pulau indah yang terletak di Karibia dekat Perto Rico ini juga terkenal dengan negara tempat penghindaran pajak. Terdapat beberapa pengusaha yang mempunyai perusahaan di pulau ini.
Di antaranya adalah Eka Tjipta Widjaja, keluarga Salim, Sukanto Tanoto, dan Prajogo Pangestu. Mereka mendirikan perusahaan di luar negeri setelah mereka mengantongi izin untuk menebang dan membabat hutan hujan saat era Soeharto. Dari konglomerat-konglomerat tersebut, terdapat 140 perusahaan buatan yang sebagian besar berlokasi di British Virgin Island.
Tak hanya itu, dua anak mantan presiden BJ Habibie juga tercatat dalam laporan tersebut. Anak kedua Habibie, Thareq Kemal Habibie telah membuat dua perusahaan di British Virgin Island di pekan-pekan terakhir sebelum Soeharto lengser. Sepuluh tahun kemudian, anak Habibie yang lain, Ilham, telah membuat setidaknya tujuh perusahaan TrustNet, salah satu jasa investasi di Singapura, menyediakan pusat perusahaan di luar negeri untuk bisnis di Indonesia termasuk eksplorasi dan pertambangan.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon