Pesawat Lion Air dengan kode penerbangan JT 904 jurusan Bandung-Denpasar terbelah dua di laut setelah gagal mendarat di landasan pacu Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Saat kecelakaan, pesawat Boeing 737-800 NG ini tengah mengangkut 101 penumpang.
Kecelakaan yang dialami Lion Air yang terjadi Sabtu (13/4) sore, sekitar pukul 15.00 WITA atau 14.00 WIB bukanlah kecelakaan yang pertama. Sebelumnya, sepuluh tahun ke belakang, tercatat sepuluh kali kecelakaan yang menimpa maskapai penerbangan berlambang kepala singa itu.
Dari sekian kecelakaan yang dialami maskapai Lion Air, tidak sedikit jatuh korban, bahkan hingga menewaskan penumpang. Salah satunya seperti kecelakaan yang terjadi pada 30 November 2004 yang menewaskan 25 orang penumpang. Pesawat dengan kode penerbangan 538 PK-LMN, MD-82 itu tergelincir di Bandara Adisumarmo, Solo saat melakukan pendaratan.
Selain kecelakaan di Bandara Adisumarmo, Solo, berikut kecelakaan yang pernah dialami Lion Air:
1. 7 Penumpang patah tulang di Bandara Sultan Syarif Kasim II
Pada 2002 lalu, maskapai penerbangan Lion Air mengalami kecelakaan saat akan mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau. Pesawat dengan kode penerbangan 386 PK-LID ini gagal melakukan pendaratan dan terjerembab usai melewati landas pacu sejauh lima meter.
Kecelakaan ini terjadi pada 14 Januari 2002 lalu, sebanyak tujuh penumpang mengalami luka patah tulang.
2. 25 Penumpang Lion Air tewas di Bandara Adisumarmo
Sebanyak 25 orang penumpang Lion Air tewas, dan puluhan lainnya mengalami luka-luka setelah pesawat dengan kode penerbangan 0538 PK-LMN, MD-82 tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Adisumarmo, Solo pada Selasa malam 30 November 2004.
Setelah keluar dari jalur bandara, pesawat yang dikemudikan oleh almarhum pilot Dwi Mawastono langsung menghantam kompleks pemakaman umum yang berada di pinggir Bandara.
3. 3 Kali tergelincir dan 2 kali gangguan ban
Lion Air mengalami tiga kali tergelincir dari landasan Bandara. Kejadian pertama berlangsung pada 3 Februari 2005, saat pesawat dengan kode penerbangan 791 MD-82 rute Ambon-Makassar tergelincir saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar.
Kecelakaan kedua terjadi pada 12 Februari 2005. Saat kejadian, pesawat dengan kode penerbangan 1641, MD-82 yang menjalani rute rute Mataram-Surabaya, tergelincir ketika? lepas landas di Bandara Selaparang, Mataram.
Terakhir, pesawat Lion Air Boeing 737 400 mengalami kerusakan setelah tergelincir di Bandara Hasanuddin, Makassar pada Desember 2006. Saat kejadian, sekitar 08.35 Wita, pesawat dengan kode penerbangan JT 792 PKLIJ dengan rute Jakarta-Gorontalo tengah transit.
Sementara, dua kali kecelakaan yang disebabkan faktor kelayakan pesawat terjadi pada 10 Januari dan 6 Mei 2005. Pada 10 Januari 2005, pesawat Lion Air dengan kode penerbangan 789, MD-82 mengalami ban kempes. Akibatnya pesawat gagal lepas landas dari Bandara Wolter Monginsidi, Kendari.
6 Mei 2005, akibat mengalami pecah ban, pilot Lion Air Penerbangan 778 MD-82 rute Jakarta-Makassar menghentikan pesawat di tengah Bandara Hasanuddin, Makassar. Seluruh kasus di atas, kecelakaan tidak menimbulkan korban jiwa.
4. Lion Air tergelincir hingga 15 meter
Pada 2011, dua kali tergelincir di bandara. Kecelakaan pertama terjadi pada 14 Februari 2011. Pesawat Lion Air Boeing 737-900ER dengan kode penerbangan 598 tergelincir saat mendarat di bandara. Pesawat jurusan Jakarta-Pekanbaru tergelincir di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekan Baru.
Berselang delapan bulan kemudian, tepatnya 23 Oktober 2011, pesawat Lion Air kembali tergelincir. Kali ini kecelakaan terjadi di Bandara Sepinggan, Balikpapan. Pesawat Boeing 737-900 ER milik Lion Air tergelincir hingga sejauh 15 meter.
5. Desember 2012 pesawat Lion Air terperosok di bandara Jalaludin
Pesawat Lion Air Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan JT 891 tergelincir di Bandara Jalaludin, Gorontalo, saat mendarat. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Peristiwa itu berlangsung sekitar pukul 10.55 WITA itu saat pesawat Lion Air tengah melakukan pendaratan. Pesawat itu tergelincir akibat jalur landasan pacu di bandara tidak terawat.
Dari hasil investigasi yang dilakukan pihak maskapai penerbangan, ditemukan lubang di tengah landasan pacu bandara Jalaludin. Diduga, hal itu menjadi penyebab ban kanan pesawat terperosok dan tergelincir.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon