-->

Minggu, 07 April 2013

Petaka Prostat untuk Pria Maniak dan Suka Onani

author photo
Pria berusia 50 tahun ke atas rentan terkena kanker prostat. Dalam usia tersebut, timbunan hormon DHT (dihidroklorotestosteron) yang mulai tak seimbang dalam tubuh dapat mengakibatkan terjadinya pembesaran kelenjar prostat yang dikenal sebagai pembesaran prostat jinak.


Gejala pembesaran prostat dapat dikenali melalui tanda-tanda fisik. Antara lain, ketika melepas air seni (kencing) seringkali melelehi tubuh lantaran semprotannya tak bertenaga, selalu merasa tak tahan sehingga untuk melepas selalu dilakukan dengan tergesa-gesa. Malam hari terbangun untuk kencing lebih dari dua kali, ketika kencing terasa nyeri, dan setelahnya masih selalu ada air seni yang menetes.

Pembesaran prostat akan menghambat bahkan menutup jalannya pelepasan air seni, sehingga pengidap akan mengalami kesakitan hebat. Jalan keluar, harus dilakukan pemasangan pipa keteter dari ujung alat vital menembus ke kandung kemih. Pengangkatan kelenjar prostat yang menyumbat saluran air seni tersebut, di antaranya harus dilakukan melalui cara pembedahan terhadap pengidap.

Namun, pembesaran kelenjar prostat ini tidak semata menjadi ancaman pria yang sudah memasuki usia setengah abad. Pria usia di atas 20 tahun pun ternyata dapat terserang radang prostat. Pria-pria muda yang memiliki aktivitas seksual berlebihan (maniak), termasuk yang punya kebiasaan beronani (masturbasi) itulah yang rentan mengalami radang prostat. Nah…..

Selain itu, radang prostat dapat disebabkan oleh stress, sering kelelahan berlebihan sehingga daya tahan tubuh menurun, sering terlalu lama duduk, suka minum alkohol, serta sering menyantap makanan pedas secara berlebihan.

Penjelasan yang disadur dari sebuah brosur yang dibagikan gratis di salah satu toko obat tradisional China di Kota Makassar ini, bukan dimaksudkan menjadi bagian dari ulasan detil mengenai penyakit yang hanya menjadi milik kaum pria. Yang sebenarnya ingin disampaikan di sini, bahwa betapa hebatnya pemasaran serta pemasyarakatan, khususnya terhadap obat-obat herbal China setelah pihak Kementerian Kesehatan membuka pintu untuk penggunaannya di Indonesia. Termasuk sudah terbuka dijual secara resmi di apotek-apotek umum, serta diproduk langsung di negeri ini.

Kehebatan yang patut menjadi pelajaran bagi Indonesia yang juga memiliki banyak sekali tanaman atau tumbuhan berkahsiat obat, adalah kegencaran serta keterbukaan untuk memasyarakatkan kepada public mengenai produk herbal China tersebut. Produknya pun kini tak hanya dalam bentuk racikan, tapi juga sudah banyak jenis diproduk secara estrak dalam bentuk tablet dan kapsul layaknya obat-obat modern.

Tidak sampai di situ, pemasaran obat herbal China dilakukan dengan keterbukaan penjelasan secara detil mengenai komposisinya. Misalnya, salah satu jenis obat herbal China pencegah prostat yang terbuat dari tomat, bawang putih, brokoli dan semangka.

Dalam lembar brosur promosi diikuti penjelasan ilmiah dalam bahasa yang singkat dan mudah dipahami, sehingga masyarakat umum yakin akan khasiatnya. Tomat, contohnya, dijelaskan merupakan makanan yang berkhasiat tinggi. Kandungan karotenoid likopen dalam buah tomat berfungsi menyehatkan organ prostat dan jantung.

Sedangkan Bawang Putih dapat menjadi obat antikanker prostat, dengan mengkonsusinya dapat menghambat pembentukan sel kanker prostat. Brokoli yang memiliki senyawa aktif sulforaphane dapat menghambat pembentukan sel-sel kanker pada prostat. Kandungan likopen dalam buah Semangka, terutama pada bagian merah dan putih dapat menyehatkan ginjal.

Masuknya produk obat-obat herbal China dengan sistem pemasaran dan pemasyarakatannya seperti itu diharapkan dapat merangsang pengolahan dan pemanfaatan flora dan fauna di Indonesia yang berkhasiat dijadikan sebagai obat herbal Indonesia yang mampu membumi di negeri sendiri.

Penjelasan manfaat dan khasiat buah jeruk, mangga, jambu dan apel yang mengiringi penyajian iklan sebuah produk minuman di Harian Kompas (Minggu, 13 Mei 2012, Hal.8-9), merupakan salah satu contoh cara baik dalam ikut mengenalkan dan memasyarakatkan manfaat tumbuhan khususnya yang dapat dijadikan sebagai obat herbal di Indonesia.

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post