Syarat utama sebuah perusahaan bisa maju, ketika sang pemimpin memiliki kemampuan manajerial yang ciamik. Tidak peduli lelaki ataupun perempuan.
Oleh karenanya, untuk jabatan chief executive officer (CEO) alias bos tertinggi sebuah perusahaan, tampang yang rupawan tak terlalu dipentingkan. Dan di masa sekarang, semakin banyak kaum hawa berhasil meraih tampuk pimpinan tertinggi di pelbagai perusahaan. Mereka bisa menjadi CEO karena kemampuan yang mumpuni, bukan karena status gender mereka.
Namun, beberapa CEO rupanya beruntung. Selain memiliki kemampuan bisnis ulung, mereka rupanya juga diberkahi wajah yang enak dilihat. Karenanya, sosok-sosok berikut ini mengundang decak kagum sekaligus iri dari para wanita lainnya. Perusahaan yang mereka kelola juga bukan ecek-ecek, tapi sudah mencapai level multinasional dengan aset miliaran dolar.
Ingin tahu, siapa saja CEO top berparas ayu di dunia ini, seperti disarikan dari urbanette.com? Berikut daftarnya:
1. Hilary Rowland
Pengusaha Amerika Serikat ini merupakan salah satu yang sukses memaksimalkan potensi Internet di masa awal perkembangannya. Pada usia 15, Hilary mencoba membuat situs dengan berita soal perempuan.
Tak dinyana, situs yang dia buat pada 1995 itu sukses besar. Dia pun mematenkan majalah perempuan online itu dengan nama HILARY Magazine, disusul setahun kemudian New Faces.
Jumlah pengakses membludak dan akhirnya, Hilary kini menjadi salah satu pengusaha Internet yang merambah lahan bisnis lain, termasuk pemasaran dunia maya sampai busana.Â
Perempuan yang sampai sekarang belum menikah ini juga memiliki Fashion TV. Tidak hanya mengembangkan bisnis, Hilary kini juga membuat situs nirlaba soal pengungsi bernama Project Migration.
Beberapa situs dan media massa seperti AOL atau CEO World Magazine menobatkannya sebagai salah satu CEO paling seksi sejagat.
2. Leslie Blodgett
Perempuan kelahiran California, 49 tahun lalu ini sudah merasakan jatuh bangun hidup. Ayah ibunya bercerai ketika dia baru berusia 9. Alhasil, hidupnya berkekurangan. Saat remaja, dia melamar bekerja di gerai restoran cepat saji McDonald.
Tidak terlalu betah jadi pelayan, dia coba melamar ke perusahaan kosmetik FIT untuk posisi salesman. Usahanya lumayan berhasil, sampai kemudian perusahaan kecil itu dibeli oleh raksasa Procter and Gamble, dan dia kembali kehilangan pekerjaan.
Tidak putus asa, dia pindah haluan dengan bekal pengetahuan soal kosmetik ke perusahaan kecil lain bernama Bare Escentuals pada 1994. Dia menciptakan merek dagang kosmetik berbahan mineral.
Meski awalnya hanya dapat slot iklan di televisi pada dini hari, Leslie berhasil merebut hati pemirsa. Produknya laris manis. Dan dia menjadi CEO perusahaan itu pada 1997.
Bare Escentuals berhasil melantai di bursa pada 2006, dan saham mayoritasnya dibeli perusahaan kosmetik Jepang Shiseido senilai USD 1,7 miliar pada 2001. Dengan akuisisi itu, Leslie memiliki 130 cabang di Amerika dan Inggris, dan mempekerjakan 2.200 karyawan. Produknya juga menjadi salah satu kosmetik premium di Negeri Paman Sam.
3. Annalea Krebs
Perempuan asal Kanada ini berhasil menggabungkan bisnis dengan pesan kesadaran lingkungan. Annalea adalah CEO dari lembaga ethicalDeal. Bisnisnya adalah segala produk konsumsi yang bersifat organik, sehingga tidak merusak lingkungan dalam produksinya.
Dia memulai perusahaan kecil itu dari rumahnya di Vancouver, pada 2010. Hanya berbekal komputer, Annalea sukses menggaet banyak konsumen di Amerika Utara.
Tahun lalu, bisnisnya menghasilkan pendapatan kotor USD 91 miliar. Alumnus British Columbia Institute of Technology ini terbukti tidak cuma mengandalkan parasnya yang menarik.
Dia sukses lantaran berhasil memaksimalkan potensi pemasaran via Internet. Karenanya, situs Fast Company menyebutnya CEO dengan pemasaran online paling sukses. Annalea juga masuk jajaran 25 pengusaha perempuan paling cepat merintis usaha start up.
4. Angela Ahrendts
Tidak ada yang menyangka merek baju bernama lucu Burberry akan sesukses sekarang. Bahkan, merek busana itu sudah menjangkau Indonesia, dijual di distro-distro seputaran Kota Bandung.
Sang pemilik sekaligus CEO Burberry adalah Angela Ahrendts. Wanita 52 tahun asal Indiana, Amerika Serikat ini awalnya meniti karir sebagai tenaga pemasaran.Â
Dia baru bergabung dengan Burberry, perusahaan asal Inggris, pada 2006. Hanya dalam lima bulan, Angela meraih posisi puncak CEO.
Angela memgubah cara pemasaran Burberry dengan memaksimalkan jejaring sosial. Perusahaan konveksi yang berdiri sejak 1856 itu, dia ubah menjadi merek dagang yang disegani, tak kalah dari merek-merek busana premium lainnya.
Alhasil, kini Angela masuk jajaran 100 perempuan paling berpengaruh di dunia bisnis sejagat versi Forbes.
5. Marissa Mayer
Bos besar Yahoo! ini lulusan kampus ternama Amerika, Stanford University. Namun, dia bekerja tidak hanya mengandalkan nama besar almamaternya.
Marissa yang kelahiran 30 Mei 1975 ini tidak pernah sekalipun takut bersaing dengan lelaki sejak sekolah. Alhasil, dirinya bergelimang prestasi mulai dari perwakilan Perkemahan Pemuda Nasional pada 1994, hingga lulusan terbaik jurusan ilmu komputer kampusnya pada 1997.
Kelar sekolah, dia lantas bekerja di Google. Marissa menjadi progammer sekaligus pegawai perempuan pertama raksasa mesin pencari Internet itu.
Karirnya terus menanjak sampai dia menjadi juru bicara Google. Sejak tahun lalu, Marissa pindah haluan menjadi CEO Yahoo!, mesin pencari populer lain yang sedang limbung karena krisis keuangan.
Dia menyulap Yahoo! yang sempat hampir bangkrut menjadi lebih sehat. Bahkan, awal pekan ini, perusahaan yang dipimpinnya sukses membeli Tumblr dengan nilai USD 10 miliar.Â
Kabarnya, dengan tugas baru sebagai CEO, perempuan yang baru saja dikaruniai anak lelaki dari penikahannya dengan Zachary Bogue ini kini memiliki kekayaan mencapai USD 300 juta. Marissa sekaligus menjadi pengusaha perempuan berpengaruh nomor 14 se-Amerika versi Fortune 500.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon