-->

Rabu, 08 Mei 2013

6 Tempat Ibadah Ini Menentramkan Jiwa yang Gelisah

author photo
Pergi ke rumah ibadah, dianggap ampuh untuk menghilangkan stres. Traveler akan merasa dekat dengan Tuhan dan dapat sepuasnya mengadu dan berkeluh kesah kepada Sang Pencipta. Inilah 6 tempat ibadah untuk penenang hati Anda.

Berkunjung ke rumah ibadah merupakan wisata rohani. Dengan cara ini, gundah gulana dan pikiran stres akan reda dengan cipratan rohani. Tidak perlu membawa biaya yang banyak, rumah ibadah gratis dan terbuka untuk siapa saja. Berikut 6 tempat ibadah yang akan menentramkan hati gelisah:

1. Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh


Pergilah ke Banda Aceh, lepaskan segala kejenuhan dan pikiran was-was Anda di Masjid Raya Baiturrahman. Masjid ini terletak di pusat Kota Banda Aceh dan mudah untuk dikunjungi. Bangunannya yang besar dan megah akan menyambut Anda. Di dalamnya, suasana harmonis dan menyejukan jiwa sungguh terasa.

Masjid Raya Baiturrahman menjadi kebanggan masyarakat Aceh. Ukuran masjid ini mencapai 4 hektar luasnya. Cat putih, punya empat menara, dan satu menara induk, menjadikan masjid ini sebagai salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara. Masjid Raya Baiturrahman mampu menampung hingga 9.000 jemaah. Lantai marmer di dalam masjidnya adalah buatan Italia. Benar-benar arsitektur masjid yang menawan.

Terlepas dari itu, masjid ini menjadi pusat ibadah masyarakat muslim di Banda Aceh. Alunan syahdu ayat-ayat Al Quran dan gerakan salat yang berirama akan Anda temukan di sini. Berpakaianlah yang sopan dan ambillah air wudhu, lalu mengadu dan mintalah petunjuk dari Tuhan yang Maha Kuasa.

2. Gereja Katedral, Jakarta


Gereja peninggalan dari zaman penjajahan Belanda ini berdiri megah di Jakarta Pusat, tepatnya berada di Jl Katedral No 2. Gereja ini diresmikan pada tahun 1901 dengan rancangan Pastor Antonius Dijkmans. Meski berumur ratusan tahun, gereja ini masih berdiri gagah dan menjadi tempat ibadah untuk hati yang gundah gulana.

Arsitektur penuh nuansa khas Eropa akan Anda rasakan di sini. Gereja Katedral mempunyai nama resmi yaitu Santa Maria Pelindung Diangkat Ke Surga. Gereja ini telah banyak mengalami kerusakan, namun upaya umat dan pastur untuk menjaga dan merawat gereja Katedral ini terbukti hingga sekarang.

Jadwal misa di Gereja Katedral tak pernah sepi dari kunjungan umat. Di sinilah mereka berdoa kepada Tuhan untuk meminta jalan keluar dari segala permasalahan. Suasana khidmat dan penuh kasih terasa kental di dalam gereja ini. Hanya ada kedamaian hati di sana.

3. Gereja Ayam, Jakarta


Nama gereja ini sungguh unik. Gereja ini terkenal dengan petunjuk arah mata angin yang berbentuk ayam di atas bangunannya. Oleh sebab itulah, gereja ini terkenal dengan sebutan Gereja Ayam. Dengan nama asli Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Pniel, di sinilah umat Protestan berdoa dan melepaskan hati yang gundah gulana. Gereja Ayam tempat wisata religi sekaligus wisata sejarah.

Gereja Ayam terletak di di Jl H Samanhudi No 12, di daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat. Arsitektur bangunannya merupakan perpaduan gaya Italia dan Belanda. Gereja ini dibangun antara tahun 1913 dan 1915. Gereja ini menyimpan banyak sejarah, seperti Alkitab tua cetakan tahun 1855 yang tebalnya lebih dari 20 centimeter, serta interior kursi, kayu, dan mimbarnya merupakan interior asli peninggalan zaman Belanda.

Meski gereja ini terletak di pinggir jalan, suasana khidmat dan tenang akan menyelimuti Anda di sini. Simbol ayam di gereja ini juga mengingatkan umat Kristen untuk tidak menyangkal Tuhan. Pembuatan simbol ini diambil dari salah satu ayat dalam Injil yang mengisahkan penyangkalan Yesus sebagai Tuhan oleh muridnya, Petrus, sebanyak tiga kali sebelum ayam berkokok. Rasanya, Tuhan begitu dekat di sini.

4. Pura Ulun Danu Bratan, Tabanan, Bali


Bali tidak hanya soal hingar bingar pesta. Pulau Dewata ini juga memeiliki sisi spiritual yang menyejukan jiwa. Salah satu tempatnya adalah Pura Ulun Danu terletak di dataran tinggi Bedugul Kabupaten Tabanan. Ada alam yang tenang dan ibadah yang khidmat kepada yang Maha Kuasa di sana.

Masyarakat setempat berdoa di pura ini kepada Sang Hyang Dewi Danu, sebagai dewi air, danau dan sungai. Masyarakat sekitar meminta agar sawah dan tanah menjadi subur dan makmur. Pura ini berada di tepian Danau Bratan. Suasana khidmat dan syahdu membuat hati siapa pun yang memasuki pura ini menjadi tentram.

Suasana sejuk dan air danau yang tenang membuat suasana khidmat sungguh terasa. Pepohonan yang rimbun dan hijau pun memberikan udara segar yang akan mengisi paru-paru Anda. Pikiran stres pun akan reda dengan cepat di sini.

5. Vihara Samaggi Jaya, Blitar, Jawa Timur

Vihara Samaggi Jaya terletak sekitar 400 meter ke arah selatan dari makam Proklamator, Soekarno di Blitar, Jawa Timur. Di vihara ini, ada ajaran dan ketenangan Buddha untuk mengatasi hati yang gelisah. Vihara Samaggi Jaya memiliki arti persatuan membuahkan kemenangan.

Ajaran Sang Buddha akan mengisi jiwa Anda di sini. Segala ajaran Sang Buddha tentang kebaikan akan menjadi oase bagi hati Anda yang gelisah. Kesunyian di vihara ini adalah obat penghilang stres Anda.

Meditasi menjadi kegiatan yang sering dilakukan pengunjung di sini. Dengan bermeditasi, Anda akan melupakan rasa takut, membuang pikiran yang semerawut, dan mengisi kekosongan jiwa dengan perbuatan yang baik-baik. Memahami diri sendiri, adalah awal yang bijaksana.

6. Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban, Jawa Timur

Klenteng Kwan Sing Bio di Tuban, Jawa Timur, adalah klenteng terbesar di dunia. Dengan luas 4 hektar, klenteng ini terbuka bagi siapa saja yang ingin mencari kedamaian hati.

Klenteng ini didirikan pada tahun 1928. Uniknya, klenteng ini neghadap ke laut. Hal tersebut diyakini sebagai posisi tempat ibadah terbaik untuk berdoa. Konon, siapa saja yang datang ke sini dan berdoa, kelak permohonannya akan dikabulkan. Tidak hanya dari indonesia, ada pengunjung yang datang dari Malaysia, Thailand, dan Singapura datang ke sini. Mereka berdoa sekaligus melepas segala kepenatan dalam hidup.

Klenteng Kwan Sing Bio juga merupakan satu-satunya klenteng di Indonesia yang menggunakan simbol kepiting di pintu masuknya. Berbeda dari klenteng lainnya yang menggunakan simbol naga.

Menurut cerita, penggunaan kepiting di pintu masuk ini terinspirasi dari mimpi salah satu pengurus klenteng. Saat itu dalam tidurnya ia bermimpi melihat seekor kepiting raksasa memasuki area klenteng. Dari mimpi itulah, kepiting dijadikan sebagai simbol klenteng ini. Klenteng ini adalah pelarian manusia dari segala masalah dan kembali ke tempatnya masing-masing dengan hati yang damai.

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post