Tim ilmuwan dari US Geological Survey (USGS) mengungkapkan, ada sekitar 65 gunung berapi aktif yang berada di AS. Dari total keseluruhannya, 12 di antaranya dalam kondisi siaga.
Lifes Little Mysteries melansir, 6 Mei 2013, survei Geologi AS terus memantau aktivitas vulkanik gunung berapi dan memperingatkan penduduk dan sistem penerbangan jika ada sebuah gunung benar-benar siap meletus.
"Ini bertujuan agar pesawat mengubah rute penerbangannya untuk menghindari abu vulkanik," kata John Eichelberger, Koordinator Program Bahaya Gunung Berapi USGS.
Sementara untuk gunung berapi yang dekat dengan pemukiman penduduk, tambah dia, perlu dilakukan tindakan preventif. "Misalnya, membagikan masker debu atau mengevakuasi masyarakat ke tempat yang lebih aman untuk kasus letusan yang ekstrim," ujarnya.
Dari 65 gunung berapi aktif, ada tujuh gunung berapi yang dinilai paling berbahaya di Amerika Serikat, versi Volcano Hazards Program's Volcano Alerts USGS:
1. Gunung Kilauea, Hawaii
Kilauea memiliki arti memuntahkan atau mengalir ke seluruh penjuru. Aktivitas gunung berapi yang berada di Hawaii ini telah beberapa kali meletus selama abad ke-19. Terakhir kali, gunung ini meletus pada 3 Januari 1983. Lahar panasnya meleleh luas ke laut.
Dalam catatan USGS, Gunung berapi Kilauea sedang dalam kondisi oranye, dari skala empat tingkat peringatan, hijau, kuning, oranye, dan merah. Merah adalah tingkat peringatan paling tinggi.
2. Gunung Pagan, Mariana Islands
Gunung berapi Pagan adalah dua gunung berapi yang berada di Pulau Pagan, Pasifik Barat. Gunung ini paling berbahaya di persemakmuran AS di Kepulauan Mariana Utara.
Letusan paling dahsyat terjadi pada tahun 1981. Saat itu, letusannya mengakibatkan curah hujan abu yang tinggi dan mengubur Pulau Pagan. Seluruh warga di sekitar pulau dievakuasi dan mengakibatkan pulau itu tak berpenghuni hingga beberapa tahun.
Saat ini, Gunung Pagan dalam kondisi kuning.
3. Gunung Anatahan, Mariana Islands
Gunung berapi Anatahan pertama kali meletus pada tahun 2003. Akibat letusan itu, 23 warga dilaporkan hilang. Letusan terbarunya terjadi lagi pada tahun 2007 dan 2008.
Gunung berapi yang terletak di Kepulauan Mariana Utara ini berukuran kecil. Panjangnya hanya sembilan kilometer dan lebar tiga kilometer.
Dahulu, pada perang dunia II, gunung ini dikenali sebagai tempat persembunyian sekelompok tentara Jepang.
Saat ini, kondisi Gunung Pagan dalam kondisi hijau.
4. Gunung "Supervolcano" Yellowstone Caldera, Wyoming
Gunung berapi Yellowstone memiliki keunikan, karena saat meletus menciptakan beberapa kaldera, atau kawah gunung berapi yang besar, terbentuk karena ledakan atau reruntuhan puncak gunung berapi.
Magma yang keluar dari letusannya mengakibatkan tanah di atas permukaan gunung runtuh ke bawah dan membuat kawah gunung yang lebar.
Kawah gunung berapi yang terletak di Taman Nasional Yellowstone Wyoming terus melebar sejak 2004 hingga 2008. Setiap tahunnya melebar sekitar 7,6 sentimeter.
Aktivitas paling aktif adalah selama April 2010, di mana Yellowstone mengalami 117 gempa kecil akibat aktivitas vulkanik.
5. Gunung Long Valley, California
Gunung berapi ini terletak di Sierra Nevada, California. Sejak 23 April 2010, telah terjadi 10 gempa bumi kecil di wilayah gunung Long Valley.
Lokasi gunung ini berada di dekat lembah kaldera yang berisi sistem hidrotermal aktif, baik sumber air panas maupun uap panas.
6. Pegunungan Cascade Range, Amerika Utara
Cascade Range atau yang dikenal Cascades adalah wilayah pegunungan utama di Amerika Utara. Pegunungan ini membentang dari barat laut AS hingga ke Kanada. Di pegunungan ini ada beberapa gunung berapi yang aktif dan tidak aktif.
Salah satu Gunung berapi yang aktif adalah St Helens. Pada 1980, St Helens meletus dan menewaskan 57 orang serta ribuan burung serta mamalia.
Tak hanya itu, letusannya menciptakan awan abu vulkanik yang berhembus ke seluruh daerah AS selama tiga hari.
7. Gunung Redoubt, Alaska
Gunung Redoubt terletak di Pegunungan Chigmit di Alaska. Gunung berapi ini meletus terakhir kali pada Desember 2009, dan kerap menimbulkan gempa bumi kecil sejak 17-20 April 2010.
Letusannya pada 1980 hingga 1990 dan pada 2009 menghasilkan awan debu yang mengganggu lalu lintas udara di langit Alaska. Pada 1989, debu itu pernah mengganggu penerbangan KLM 867, empat mesin pesawat mati selama 59 detik akibat debu yang masuk. Namun, akhirnya mesin pesawat dapat hidup kembali.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon