-->

Sabtu, 26 Oktober 2013

5 Fakta Pemeran Video Mesum SMPN 4 yang Menghebohkan

author photo

Warga Sawah Besar, Jakarta Pusat dihebohkan dengan beredarnya video mesum antar dua lawan jenis. Parahnya, pemeran dalam video tersebut ialah bocah ABG yang notabenenya masih berstatus sebagai pelajar SMP.

Pemeran wanita inisial AE (14) dan pemeran laki-laki FP (13). AE merupakan kakak kelas dari FP di SMPN 4, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Keduanya berhubungan badan layaknya suami istri dan direkam sekaligus disaksikan oleh beberapa temannya.

Video ABG mesum tersebut beredar di kalangan pelajar SMPN 4. Dalam video yang berdurasi kurang dari empat menit itu, keduanya tengah asik dimabuk kepayang melakukan hubungan terlarang di dalam ruang kelas.

Awalnya, mereka tampak malu-malu dan berlaku sekadarnya, namun atas dorongan rekannya yang merekam dicampur dengan dorongan nafsu, lambat laun keduanya pun larut dalam hubungan yang seharusnya hanya boleh dilakukan jika sudah memiliki ikatan yang sah sebagai suami istri.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menuturkan, awalnya peristiwa mesum tersebut dilaporkan oleh pihak pemeran perempuan dengan laporan tindak pencabulan dan pemerkosaan.

"Namun, setelah ditelusuri oleh penyidik, didapati bahwa adegan tersebut dilakukan atas dasar suka sama suka. Tidak ditemui unsur intimidasi, ancaman atau paksaan," terangnya.

Telusur punya telusur, menurut beberapa rekan di sekolah kedua pelaku diketahui bahwa pemeran perempuan mempunyai track record (rekam jejak) yang kurang baik di tempat di mana dirinya menuntut ilmu.

Berikut sejumlah fakta pasca beredarnya video mesum kedua ABG tersebut:

1. Keluarga dan pelaku menghilang

Pasca beredar luasnya video mesum dua ABG pelajar SMPN 4, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kepolisian sempat kesulitan menemukan keberadaan si pemeran dalam adegan tersebut. Kendati pada awalnya Kepolisian telah memeriksa 17 saksi, namun keberadaan kedua pemeran dalam video mesum tersebut tidak juga dapat ditemukan.

"Keduanya masih menghilang, harusnya jadwalnya hari ini diperiksa. Kita sudah titipkan surat pemanggilan kepada ketua RT," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Tatan Dirsan kepada merdeka.com, Rabu (23/10).

Tatan menambahkan, penyidik terpaksa menitipkan surat pemanggilan pemeriksaan kepada ketua RT setempat lantaran mendapati rumah dua ABG mesum tersebut telah kosong ditinggal penghuninya.

Sementara itu, menurut selentingan kabar yang terdengar di lingkungan rumah AE, pasca beredarnya video mesum tersebut, keluarga AE pindah ke Bandung.

"Polisi juga kemari mencari tapi belum ketemu katanya. Dengar-dengar, ngungsi ke rumah saudaranya di Bandung," ujar tetangga AE, Kaswati.

2. Pemeran perempuan video mesum SMP N 4 dikenal nakal

AE (14), siswi SMP N 4, Sawah Besar, Jakarta Pusat menjadi buah bibir lantaran aksi cabulnya bersama FP (13) yang merupakan adik kelasnya sendiri. Dalam video yang berdurasi kurang lebih empat menit tersebut, tampak AE menikmati tiap belaian si adik kelas. Bahkan, AE nampak tidak canggung kendati adegan tersebut ditonton sekaligus direkam oleh beberapa temannya.

Oleh teman satu sekolahnya, AE memang dikenal nakal. "Dengar-dengar emang nakal anaknya (AE)," ujar salah satu siswi SMPN 4 yang enggan menyebutkan namanya saat ditemui di sekolahnya, Jumat (25/10).

Namun, dia enggan berkomentar lebih jauh mengenai kasus tersebut. Dia juga mengaku tidak terlalu kenal dengan AE dan FP. "Enggak tahu, tidak terlalu kenal juga," katanya.

Di kalangan rumahnya, AE dikenal sebagai sosok yang tertutup. Bahkan, cenderung tidak pernah bersosialisasi dengan sekitar rumahnya di daerah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Ngobrol atau negur warga juga ngga pernah dia (AE)," ujar tetangga AE, Kaswati saat ditemui di sekitar rumah AE, Jumat (25/10).

3. Keduanya sudah berulang kali mesum di sekolah

AE (14) dan FP (13), dua pelajar pemeran adegan mesum yang menghebohkan warga Sawah Besar, Jakarta Pusat rupanya sudah berulang kali melakukan hubungan yang seharusnya hanya diperuntukan bagi pasangan suami istri.

"Dari keterangan saksi, mereka sudah sering melakukan. Dalam 3 hari 5 kali melakukan," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan saat ditemui merdeka.com di ruangannya, Rabu (23/10).

Tatan menjelaskan pertama kali beradegan seks yaitu pada tanggal 24 September di dalam kelas. Kedua pada esok nya tanggal 25 September.

"Tanggal 25 tiga kali melakukan di tempat yang berbeda. Pertama jam 08.00 WIB, lalu siangnya dan pas pulang sekolah. Semua dilakukan di dalam kelas," terangnya.

Terakhir, yaitu pada tanggal 27 September yang dilakukan usai pulang sekolah. "Saat melakukan adegan itu, selalu direkam oleh teman-temannya," tuturnya.

4. Video mesum beredar, kedua pemeran tak muncul di sekolah

Pasca beredarnya video mesum yang dilakukan AE (14) dan FP (13), keduanya tidak menampakkan batang hidungnya di tempat mereka menuntut ilmu yakni SMP N 4, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

"Semenjak video (mesum) tersebut beredar, keduanya tidak datang lagi ke sekolah," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto .

Tak hanya itu, penyidik juga kesulitan meminta keterangan dari keduanya lantaran dua ABG tersebut juga tidak berada di kediamannya masing-masing. "Penyidik sudah mendatangi rumahnya tapi didapati bahwa rumah tersebut sudah ditinggal oleh pemiliknya," tambahnya.

5. Terancam sanksi tegas

Aksi mesum yang dilakoni dua pelajar SMP N 4, Sawah Besar, Jakarta Pusat sukses menggegerkan warga Sawah Besar dan sejumlah kalangan. Termasuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh.

Pasalnya, saat beraksi mesum, keduanya ditonton oleh beberapa teman sekolah mereka dan sengaja direkam. Bercermin dari kasus tersebut, M. Nuh akan mengawal moralitas para pelajar.

Sebagai efek jera, maka sanksi tegas akan diberlakukan."Pertama pembelajaran pada adik-adik kita, tapi pembelajaran yang menimbulkan kesadaran saja tidak cukup. Kedua, harus ditambahkan dengan sanksi," tegas Nuh usai menghadiri pelantikan Kapolri baru di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/10).

Tak hanya siswa yang terekam dalam video porno tersebut, namun siswa yang ada dalam rekaman tersebut juga harus mendapatkan sanksi serupa. Namun, penerapannya disesuaikan dengan kebijakan dari masing-masing sekolah maupun pemerintah daerah setempat.

"Berbeda dengan kasus kalau dia diperkosa, lain lagi. Ini kan dia yang melakukan, berarti dua-duanya harus. Orangtua nya pun harus diundang," tandasnya.

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post