Kurt Cobain ternyata pernah mengungkapkan pemikirannya bahwa dia seorang gay saat masih remaja dalam sebuah wawancara yang baru saja terungkap 20 tahun kemudian oleh Public Broadcasting Service (PBS).
Pada Juli 1993, legenda musik rock yang terkenal bersama grup musik Nirvana itu diwawancara oleh wartawan musik Jon Savage di Kota New York, Amerika Serikat, untuk membahas topik mengenai identitas dirinya. Rekaman audio dari wawancara itu kemudian dipublikasikan oleh PBS dan diunggah di situs berbagi video YouTube baru-baru ini dengan judul 'Blank on Blank', seperti dilansir situs the Huffington Post, Kamis (23/10).
Dalam rekaman itu, dapat terdengar suara Cobain menggambarkan bagaimana dia begitu 'berbeda' dan 'terasingkan', yang dia rasakan saat masih SMA. Pada satu titik, Savage bertanya kepada Cobain apakah dia punya masalah dengan orang-orang yang berpikir bahwa dirinya adalah gay.
"Iya. Iya. Saya bahkan berpikir bahwa saya adalah seorang gay," jawab Cobain menanggapi pertanyaan itu.
"Saya pikir itu mungkin bisa menjadi solusi untuk masalah saya. Meskipun saya tidak pernah bereksperimen dengan hal itu. Saya punya teman gay, tapi kemudian ibu saya tidak membiarkan saya berteman dengan dia lagi karena dia adalah seorang homofobia (ketakutan berlebihan terhadap pelaku homoseks atau lesbian). Hal itu sangat-sangat menghancurkan saya karena saya akhirnya bisa menemukan seorang teman laki-laki yang benar-benar bisa saya peluk dan berikan kasih sayang, dan kami berbicara tentang banyak hal. Saya tidak bisa bergaul dengan dia lagi," lanjut Cobain dalam rekaman itu.
Namun, ini bukan kali pertama vokalis Nirvana itu berbicara terus terang tentang sisi seksualitasnya. Pada 1993, Cobain pernah memberikan sebuah wawancara terus terang dan membahas bagaimana dia benar-benar merasakan 'gay dalam jiwanya' dan 'kemungkinan seorang biseksual.'
"Saya selalu merasa sakit-sakitan, seorang yang mempunyai sisi feminin. Jadi saya pikir saya seorang gay untuk sementara waktu karena saya tidak bisa menemukan ketertarikan sama sekali dengan salah satu gadis-gadis di sekolah saya," ucap Cobain.
"Mereka memiliki potongan rambut dan sikap yang benar-benar mengerikan. Jadi saya pikir saya akan mencoba untuk menjadi seorang gay untuk sementara waktu, tapi saya hanya tertarik secara seksual dengan perempuan. Namun, saya sangat senang bahwa saya menemukan beberapa teman gay, karena itu benar-benar menyelamatkan saya dari menjadi seperti seorang biksu atau lainnya," ujar suami dari Courtney Love itu.
Cobain telah lama dianggap sebagai seseorang yang mendukung komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Sikap inklusifnya baik itu secara musikalitas dan secara harfiah benar-benar dapat membantu orang lain yang juga merasa bahwa mereka berbeda, termasuk Patty Schemel, mantan drummer grup band Hole, yang digawangi Courtney Love.
Ketika Kurt Cobain datang menemui dirinya, Schemel mengatakan bahwa melalui musik dan cara dia berbicara tentang berbagai hal, Cobain adalah seorang yang keren. "Dia (Cobain) mengatakan bahwa menjadi seorang gay itu keren, dan itu yang membuat hal ini menjadi lebih baik bagi kita semua,"kata Schemel kepada majalah Out pada tahun lalu.
Cobain menikah dengan Courtney Love pada 24 Februari 1992 di Waikiki, Hawaii. Pada 18 Agustus 1992, keduanya memiliki anak perempuan yang diberi nama Frances Bean Cobain.
Pada 1 Maret 1994, setelah menggelar konser di Munchen, Jerman, Cobain didiagnosa dengan menderita Bronkitis dan radang tenggorokan yang parah. Dia kemudian diterbangkan ke Roma, Italia, pada hari berikutnya untuk menjalani pengobatan, dan istrinya bergabung pada 3 Maret.
Pagi berikutnya, Love bangun dan menemukan Cobain sudah overdosis akibat sampanye dan Rohypnol. Dia dilarikan ke rumah sakit dan setelah lima hari di sana Cobain diperbolehkan pulang.
Karena masalah ketergantungan obatnya itu, Cobain dimasukkan ke panti rehabilitasi pada 30 Maret. Pada malam 1 April, Cobain keluar untuk merokok dan kemudian kabur dari panti tersebut dengan memanjat pagar. Dia kemudian pergi ke Seattle dan menghilang.
Pada 3 April, Love menghubungi seorang penyidik swasta, Tom Grant, dan menyewa dia untuk menemukan Cobain. Pada 8 April 1994, jenazah Cobain ditemukan di sebuah ruangan di atas garasi rumahnya di Lake Washington oleh pegawai listrik bernama Gary Smith. Dari hasil otopsi memperkirakan Cobain sudah tewas pada 5 April 1994. Dia meninggal saat usianya masih 27 tahun.
Kurt Cobain tetap diingat dan memberikan inspirasi bagi para penggemar setianya. Pada 13 Mei 2010 sampai 6 September 2010, Seattle Art Museum menggelar pameran bertemakan 'Kurt' untuk memberikan penghormatan kepada dirinya.
Lihat video rekaman wawancara Kurt Cobain dengan Jon Savage di bawah ini:
Sumber : http://www.merdeka.com/dunia/legenda-musik-grunge-sejagat-mengaku-gay.html
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon