-->

Rabu, 09 Oktober 2013

Penis Kuda dan Darah Ular Dongkrak Gairah Seks?

author photo

Koki Xiao Shan yang sedang memegang penis kuda sepanjang setengah meter dengan percaya diri bahan itu paling lezat dan bisa meningkatkan libido pria. Ia saat itu sedang menyiapkan hidangan penis di sebuah restoran di Beijing.

Memang penis dan testikel dari keledai, kambing, anjing, banteng, dan rusa, termasuk menu yang disajikan di restoran itu seharga US$ 200.

"Tekstur (kuda) dan rasanya dua-duanya sangat enak. Ini juga baik untuk kesehatan," kata Xiauo yang sudah menyajikan menu kelamin binatang sejak usia 13 tahun. Ia menggunakan keterampilan yang diturunkan dari beberapa generasi di keluarganya seperti dikutip bangkokpost, Jumat (4/10/2013).

Organ-organ itu didapatnya dari medan yang paling liar di Asia. Organ kemudian dicincang dan diatur diantara selada.

"Restoran spesialis penis di China itu menyajikan hidangan unik yang paling populer di kalangan pebisnis dan pejabat pemerintahan," kata Manajer Cabang Chaoyang, Li Yanzhi.

Menurutnya, sebagian besar pelanggannya adalah pria dan banyak yang mencari agar kehidupan seksnya makin hebat. Restoran itu juga menyajikan organ dari yak dan ular yang memiliki dua penis.

"Orang-orang China percaya kita dapat mengisi bagian yang berbeda dari tubuh kita dengan menggunakan bahan yang sama, yang berarti apa pun yang Anda makan bergizi untuk bagian tubuh Anda,

"Makan penis dan testikel bisa membuat pria lebih kuat dan menikmati kehidupan seks yang indah," kata Li.

Tidak ada bukti ilmiah ortodoks untuk klaim tersebut, tetapi ada berbagai versi tawaran serupa di seluruh Asia.

Sebuah bisnis di Pakistan, di Lahore, menyajikan hidangan yang berasal dari kambing cincang dan hati domba, otak, ginjal, dan testisnya.

"Pada dasarnya pria makan itu sehingga menjadi kuat di tempat tidur," kata Fasher Hayat, seorang koko yang menyajikan makanan di restoran pinggir jalan,

"Otak memberikan energi untuk kepala , sedangkan testis memiliki kekuatan mereka sendiri," katanya.

Darah Ular

Sementara di Jakarta, pria yang ingin meningkatkan kinerja seksualnya berduyun-duyun ke warung untuk minum darah ular.

Pelanggan yang ingin mencicipinya cukup membayar Rp 70 ribu. Penjual akan mengangkut ular itu keluar dengan hati-hati dan memotong kepalanya dengan pisau daging. Tubuh ular tanpa kepala itu kemudaian di arahkan vertikal sehingga memungkinkan darah menetes ke gelas.

Darah ular itu kemudian ditambahkan sesendok madu agar rasanya lebih manis. Darah ini tak hanya dipandang sebagai pedongkrak kejantanan, tapi juga sebagai obat diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit lain.

Tentu, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan. Semua klaim yang menyebutkan manfaat itu lebih bersifat empiris, keluar dari pengalaman orang-orang tertentu dengan jumlah yang tidak terukur berapa. Bila Anda tidak peduli dengan penelitian ilmiah, mencobanya sesekali tidak dilarang. Banyak pun silakan karena tidak membahayakan.

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post