Sebuah video memperlihatkan sekelompok pekerja seks komersial (PSK) di China sedang mengikuti sebuah kursus kilat tentang cara-cara menggunakan Internet agar dapat lebih baik lagi dalam menjajakan 'layanan' mereka beredar di dunia maya.
Klip video berdurasi dua menit itu dimulai saat seorang instruktur, dengan setelan jas hitam dan kemeja putih, mengatakan kepada para gadis bahwa media sosial, seperti Sina Weibo, yakni situs jejaring sosial asal China, bukan saja dapat menjadi cara terbaik untuk memasarkan diri mereka dalam mendapatkan klien berkantong tebal, tetapi juga dapat menjauhkan mereka dari klien yang tidak bertanggung jawab, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Selasa (29/10).
Di video itu, instruktur perempuan tadi juga menjelaskan bagaimana dirinya akan mengajarkan kepada mereka sesuatu yang lebih praktis, sehingga para PSK ini dapat meningkatkan jumlah klien mereka dan membuat lebih banyak uang.
"Semuanya pasti ingin memiliki lebih banyak klien, lebih banyak tip, benar bukan?," ujar instruktur dalam video itu. "Saya akan mengajarkan kepada kalian bagaimana menggunakan keterampilan dalam menggunakan situs jejaring sosial untuk memperluas basis klien Anda."
Belasan perempuan dalam sebuah kelas kecil itu dengan penuh perhatian mendengarkan pelajaran dari instruktur yang menekankan bahwa mereka harus mempertahankan kontak dengan pelanggan kelas atas, dan menghindari membuang-buang waktu terhadap pada pecundang.
Sementara keaslian video atau klaim yang dibuat belum diverifikasi kebenarannya, namun video ini telah menyebar dengan cepat di beberapa situs berbagi video, seperti Youku, Sohu, dan YouTube.
Video itu tampaknya direkam oleh salah seorang PSK dengan menggunakan telepon seluler. Video itu kemudian bocor dan diunggah di Internet pada Februari lalu.
"Saya ingin mengajarkan kalian sesuatu yang praktis sehingga kalian dapat meningkatkan jumlah klien yang dapat kita jangkau," ujar instruktur itu.
"Apakah itu dengan Momo atau WeChat, atau Weibo, mereka semua sangat mudah digunakan," lanjut dia, merujuk kepada tiga situs media sosial yang terkenal di Negeri Tirai Bambu itu.
Momo merupakan sebuah aplikasi dari telepon pintar yang memungkinkan penggunanya berkomunikasi dengan orang lain berada di dekatnya, meski belum pernah mereka temui sebelumnya. Hal ini kadang-kadang digunakan oleh banyak orang untuk mencari pasangan seks.
"Anda perlu menjaga komunikasi emosional dengan klien," ujar instruktur itu.
Di rekaman itu juga terlihat bagaimana salah seorang PSK dengan malu-malu meminta salinan dari pelajaran itu, yang langsung dijawab oleh instruktur, 'Iya, setelah kelas'.
Sang instruktur kemudian melanjutkan pelajaran tentang pentingnya memiliki foto di dunia maya yang baik untuk menarik pelanggan potensial.
"Mari kita lihat foto gadis ini," ucap dia sambil menunjuk sebuah gambar yang diproyeksikan di dinding kelas. "Riasan dia sangat baik. Ini membuat dia terlihat lebih muda dan bersemangat. Matanya juga memikat. Dia menampilkan semangat muda dan senyum manis. Matanya terlihat seperti jendela bagi jiwanya," jelas instruktur itu.
Sementara itu, meski praktik prostitusi merupakan hal yang ilegal di China, tetapi bisnis ini meningkat pesat di kota-kota besar di seantero negara itu.
Selama masa Revolusi Budaya di China, antara tahun 1960-an dan 1970-an, pria dan wanita sering dipisahkan, dan rezim Mao Zedong meluncurkan sebuah tindakan keras pada prostitusi.
Tetapi sekarang, dengan semakin pesatnya perkembangan ekonomi China dan pengenalan nilai-nilai budaya Barat di berbagai kota dan bahkan sampai pedesaan, telah merubah wajah China.
Saat ini, bahkan di kota-kota terkecil di China sekalipun telah memiliki versi kawasan pelacuran sendiri, toleransi terhadap bisnis prostitusi, dan para pelancong sering menemukan para PSK menelepon kamar hotel mereka untuk menawarkan layanan seks.
Berikut cuplikan video kursus kilat para PSK di China:
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon