-->

Minggu, 05 Januari 2014

7 Modus Kejahatan Kuras isi ATM

author photo
(c) Mesin ATM/Merdeka

Modus kejahatan dengan menguras isi Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sudah kerap terjadi di Indonesia. Bahkan tak sedikit kasus-kasus serupa di Jakarta yang telah dilaporkan kepada pihak kepolisian. Ironisnya, masih saja banyak orang yang mudah tertipu dengan oknum-oknum jahat yang awalnya pura-pura membantu, namun pada akhirnya malah menggondol habis uang yang berada di ATM.

Karena modusnya sangat bervariatif, hendaknya masyarakat sudah harus semakin mewaspadai aksi para oknum-oknum tersebut. Tulisan ini dibuat bukan untuk mengajarkan, namun untuk memberi informasi kepada nasabah yang hendak melakukan penarikan uang secara tunai melalui mesin ATM agar lebih berhati-hati lagi. Berikut merupakan beberapa modus kejahatan untuk menguras uang di ATM.

1. Pura-pura bantu keluarkan ATM yang tertelan

Salah satu korban Heni Pridia (41), menceritakan peristiwa nahas yang menimpanya di sebuah Alfamart di daerah Pondok Bambu, Jakarta Timur. Heni harus rela kehilangan uang sebesar Rp 15.000.000, tertipu modus baru itu.

"Kejadiannya Jumat pekan lalu, waktu itu saya mau mengambil uang tunai di ATM (bank) Mandiri. Tiba-tiba mesin ATM-nya rusak kayak 'ngehang' gitu. ATM saya jadi gak bisa keluar, terus ada laki-laki coba nolongin saya, bilang bisa bantu keluarin kartu saya," kata Heni kepada merdeka.com, Jumat (3/1).

Heni mengatakan, tanpa rasa curiga dia pun mengizinkan pria berkemeja kotak-kotak itu untuk membantunya. "Ternyata benar, laki-laki itu bisa ngeluarin kartu ATM dari mesin. Saya berterima kasih sama dia terus pulang. Tapi pas sampai rumah saya lihat itu bukan ATM saya. Karena ATM itu ada namanya, atas nama Dewi Sartika," terang Heni.

Mengetahui hal itu, Heni pun langsung menghubungi customer servis Bank Mandiri untuk segera memblokir rekening miliknya. Namun nahas, saat itu uang tabungan miliknya pun ludes diambil pelaku.

"Kata orang bank-nya, uang saya sudah diambil tunai sebesar Rp 10 juta dan Rp 5 juta ditransfer ke rekening lainnya," ucapnya.

2. Matikan listrik di ATM

Ada-ada saja modus bobol ATM yang dilakukan oleh Rudi Hermawan dan dua rekannya. Komplotan bobol mesin ATM tersebut bisa melakukan penarikan uang berkali-kali tanpa mengurangi saldo yang ada.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Setija Junianta menjelaskan modus yang digunakan pelaku dengan cara mematikan aliran listrik mesin tersebut. "Awalnya pelaku mengambil uang di mesin ATM dengan cara biasa," terang Setija.

Mereka, lanjutnya, tidak menggunakan kartu ATM atau mengakali nomor PIN. "Kartu asli dan nomor PIN juga tidak diakali," terangnya.

Aksi licik mereka dimulai saat uang yang akan ditarik terlihat muncul dari mesin. "Begitu uang muncul, pelaku tidak langsung mengambil bahkan, cenderung menahan uang tersebut," jelasnya.

Disaat yang bersamaan uang muncul, pelaku lainnya mencabut stop kontak mesin ATM tersebut yang menyebabkan mesin mati. "Begitu listrik mati, uang yang sudah muncul akan kembali tertelan namun, hal itu sudah diantisipasi pelaku yang sejak awal sudah memegangi dengan sekuat tenaga uang tersebut agar tidak tertelan," papar Setija.

"Kemudian setelah dimatikan, aliran listrik kembali dinyalakan dan pelaku dengan leluasa menarik uang hingga keluar tanpa mengurangi saldo yang ada," pungkasnya.

3. Ganjal ATM pakai batang korek api

Andik Kurniawan. Pria usia 33 tahun warga Kemijen, Kota Semarang tersebut berhasil membobol mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dengan memanfaatkan batang korek api.

Kepada penyidik, Andik mengaku melancarkan aksinya dengan memasang batang korek api di bagian mulut mesin ATM. Hal tersebut merupakan caranya dalam menghambat nasabah yang hendak mengambil uang.

Panik karena mengalami kendala ketika melakukan penarikan tunai karena bagian mulut mesin yang sudah diganjal oleh batang korek api, lantas korban pun menelepon nomor call centre yang rupanya sudah dipasang pelaku terlebih dahulu.

Rupanya, oknum dibalik nomor call centre yang terpasang di dekat mesin ATM tersebut masih satu komplotan dengan Andik. Kepada korban, pelaku Joko Santoso mencoba menenangkan korban hingga kepada meminta nomor PIN kartu milik korban.

Selain dibantu Joko, Andik juga dibantu rekannya Wahyu Putro Laksono (32). Setelah mendapatkan nomor PIN korban, pelaku pun menyuruh korban menunggu dan mendatangi bank di keesokan harinya. Setelah korban pergi, pelaku yang telah mengetahui nomor PIN korban langsung menguras hartanya.

4. Masuk ke dalam mesin ATM

Selain modus batang korek api, cara unik pelaku pembobol mesin ATM adalah dengan bersembunyi di dalam mesin ATM itu sendiri. Cara ini terbilang kuno di tengah menjamurnya kecanggihan teknologi yang telah menjamur di Tanah Air.

Peristiwa tersebut terjadi tahun 2010 silam. Saat itu Kombes Pol Boy Rafli Amar yang masih menjabat sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya menjelaskan pelaku beraksi di kawasan Mangga Dua, Jakarta Barat.

"Pelaku masuk ke dalam mesin ATM dengan cara merusak bagian belakang mesin," ujar Boy kala itu.

Pelaku, lanjut Boy, nekat bersembunyi di dalam mesin ATM untuk mengambil kartu ATM milik korban yang sedang dipakai bertransaksi. Tersangka ini tidak bekerja sendirian tapi melibatkan kawan-kawannya untuk memantau jalannya aksi yang terbilang kuno tersebut.

5. Berguru pada 'Mbah Google'

Seorang teknisi komputer di Sleman, Jogjakarta, Ruslan Kamaludin (33) sukses 'mengerjai' sejumlah mesin ATM di daerah tersebut. Kemahiran Ruslan dalam aksi bobol mesin ATM didapatinya dari Google.

"Belajar dari Mbah Google. Saya googling, saya praktikan dan saya lakukan upaya pembobolan pada kotak ATM yang mayoritas dilakukan pada pagi dini hari," ujar Ruslan.

Ruslan melancarkan aksinya dengan cara memasang plastik mika pengganjal di celah lubang ATM yang menjadi targetnya. Hebatnya, setelah korban meninggalkan lokasi dengan kondisi kartu ATM yang tertelan, Ruslan bisa mendapatkan kartu milik korban tanpa merusak atau membongkar mesin ATM tersebut.

"Saya ibaratkan disk drive kalau menelan sebuah disket dengan diganjal lempengan mika dengan hanya mencongkel mika maka kartu ATM akan keluar dengan sendirinya. Tanpa harus membongkar kotak boks ATM dan itu saya lakukan di beberapa ATM sasaran. Hanya dengan menekan mika yang saya pasang di dalam bibir lubang untuk memasukkan, ATM langsung keluar," papar Ruslan.

6. Memasang alat Skimmer

Roby dan Hendry harus mengakhiri sepak terjangnya di dunia pembobolan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Yang mengejutkan, keuntungan dari hasil kejahatan yang keduanya mencapai angka milyaran rupiah.

Kala itu modus ini dibeberkan langsung oleh Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri, yang masih dijabat oleh Komjen Pol Ito Sumardi. Dia menuturkan bahwa ada pelaku pembobol ATM yang terekam CCTV saat sedang memasang alat skimmer pada salah satu mesin.

"Roby tertangkap kamera pengintai (CCTV) sedang memasang alat skimmer di lokasi ATM BCA Gosha, Denpasar, Bali pada 27 Oktober 2007," ujar Ito.

Aksi kedua pelaku yang kerap berpindah-pindah menjadi kendala penyelidikan kasus. Kendati demikian setelah sekitar 3 tahun masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) polisi, keduanya berhasil diringkus pada 2 Februari 2010.

Untuk diketahui, Skimmer merupakan orang atau oknum yang melakukan pembobolan mesin ATM dengan cara mencuri data nasabah yang tersimpan di dalam kartu. Pencurian tersebut hingga kepada nomor PIN kartu ATM si korban.

Sebelumnya, Mabes Polri dalam siaran persnya menyebutkan bahwa Hendry diduga berperan sebagai otak pelaku yang mengumpulkan data ATM nasabah serta uang hasil kejahatan. Sedangkan Roby, diduga sebagai pelaksana lapangan yang memasang alat skimmer , mencuri data, dan menarik uang tunai.

7. Memutus sirine alarm di ATM

Satu dari lima pelaku spesialis pembobolan mesin ATM dan brankas yang terdapat di sejumlah minimarket hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk beraksi. Pelaku lebih memilih mesin ATM dari bank pemerintah lantaran lebih mudah dieksekusi.

Kasat Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heriawan mengatakan, kelompok tersebut sudah terorganisir. "Peran masing-masing anggota jelas. Jadi biasanya di minimarket itu ada dua pintu, pintu besi atau teralis dan pintu kaca," ujar Herry di Mapolda Metro Jaya, Jumat (1/3).

Kemudian, lanjut Herry, kalau pintu teralis itu dibuka paksa pasti alarm akan berbunyi. "Nah, ada satu pelaku yang perannya memutuskan sirine alarm tersebut. Kemudian pintu kaca dibuka paksa dengan kunci L," katanya.

Untuk membobol mesin ATM sendiri, tutur Herry, pelaku hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit. "Jadi kalau mesin ATM bank pemerintah itu cukup digoyang-goyangkan saja, kemudian sudah bisa ditarik dan brankas isi uang sudah bisa langsung diambil," terang Herry.

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post