Gunung Kelud kini menjadi perbincangan hangat di berbagai media, setelah meletus pada Kamis malam (13/2) sekitar pukul 22.50 WIB. Gunung yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang, ini merupakan gunung berapi paling aktif selain Merapi. Nah, berikut kami himpun enam fakta menarik dan menakjubkan tentang Gunung Kelud yang wajib untuk Anda ketahui. Mari kita simak bersama!
1. Gunung berapi paling aktif di Indonesia
Selain Merapi, Kelud adalah gunung berapi paling aktif di Indonesia. Terletak di perbatasan antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang, Gunung Kelud berada kira-kira 27 km di sebelah timur pusat Kediri. Gunung berapi ini telah meletus sejak abad ke-15 dan terus terjadi hingga sekarang. Para ahli sempat memprediksi bahwa gunung ini akan meletus setiap 15 tahun sekali, karena melihat pola erupsi tahun 1901, 1919, 1951, 1966, dan 1990. Namun, pola itu berubah dalam beberapa tahun terakhir. Kini, Kelud mengalami erupsi pada tahun 2007, 2010, dan 2014.
2. Erupsi selama 45 hari
Pada tahun 1990, Kelud mengalami erupsi selama 45 hari, yang berlangsung pada tanggal 10 Februari sampai 13 Maret 1990. Saking dahsyatnya, danau kawah Kelud dapat memuntahkan lahar dingin sejauh 24 kilometer melewati 11 sungai yang berhulu di gunung tersebut. Kerusakan parah yang disebabkan oleh letusan Kelud saat itu baru bisa dinormalisasi empat tahun kemudian, 1994.
3. Gunung Kelud "beranak"
Kemunculan anak Gunung Kelud dianggap sebagai fenomena langka dalam sejarah. Kubah lava besar yang menggantikan danau kawah Gunung Kelud ini merupakan dampak dari erupsi tahun 2007. Kubah lava ini muncul pada tanggal 5 November 2007 dan terus meninggi hingga berukuran selebar 100 meter.
4. Larung sesaji
Terlepas dari bencana meletusnya gunung yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang ini, terdapat sebuah ritual adat yang selalu dilakukan di kawah Gunung Kelud yaitu Larung Sesaji. Upacara adat yang diadakan setiap bulan suro ini biasa digelar di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.
Menurut cerita masyarakat setempat, larung sesaji dimaksudkan untuk menolak bala sumpah Lembu Suro yang ditipu Dewi Kilisuci. Namun bagi umat Hindu sendiri, ritual suci ini diselenggarakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Hyang Widhi, dan juga bentuk rasa hormat pada penguasa Gunung Kelud.
5. Sumpah Lembu Suro
Lembu Suro yang merasa ditipu oleh Dewi Kilisuci bersumpah, "Yoh wong Kadiri, mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping, yoiku Kadiri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung. (Ya, orang Kadiri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kadiri bakal jadi sungai, Blitar akan jadi daratan, dan Tulungagung menjadi danau," Dan untuk meredam kemarahan Lembu Suro, masyarakat setempat menyelenggarakan sebuah ritual tahunan yang disebut Larung Sesaji. Selain bertujuan untuk menolak bala, upacara adat ini juga dihelat sebagai bentuk rasa syukur? warga setempat kepada Sang Pencipta.
6. Kelud diperebutkan Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar
Puncak Gunung Kelud sempat diperebutkan oleh pemerintah Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar. Konflik kian meruncing setelah Gubernur Jatim mengeluarkan surat keputusan nomor 188/113/KPTS/013/2012. Dalam SK bertanggal 28 Februari 2012 itu, Gubernur Jatim menetapkan kawasan Kelud masuk wilayah Kabupaten Kediri. Kemudian pada tahun 2007, perseteruan itu kembali muncul ke permukaan, ketika pemerintah Kabupaten Kediri semakin gencar membangun prasarana wisata.
Inilah enam fakta menarik tentang Gunung Kelud yang perlu Anda ketahui. Semoga bencana meletusnya Gunung Kelud segera akan membaik, sehingga para pengungsi bisa segera kembali ke rumah masing-masing.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon