-->

Kamis, 05 Januari 2017

5 Smartphone 'gagal' keluaran 2016 yang mungkin tak diproduksi lagi

author photo

Memproduksi smartphone bagi produsen sebenarnya adalah soal 'gambling'. Dengan apa-apa saja yang jadi spek dan fitur smartphone tersebut, harus cocok dengan ekspektasi masyarakat agar smartphone tersebut dianggap baik.

Namun jika tidak, seberapa banyak pun sisi baik dari smartphone tersebut, tentu masyarakat tak segan untuk melabelinya produk gagal. Hal ini layaknya strategi bagi para vendor smartphone dunia, yakni dengan memasarkan smartphone tertentu sesuai dengan kebutuhan spesifik dari konsumen.

Namun produk gagal tetaplah gagal. Tiap vendor pasti mengalami hal ini, dan mereka move-on. Tak terkecuali di 2016, di mana beberapa produk yang dianggap gagal muncul ke permukaan. Apa saja? Berikut ulasannya.

1. Sony Xperia XA


Dari lini X keluaran Sony, Xperia XA adalah smartphone mid-range yang menawarkan desain yang sangat elegan dan stylish. Smartphone 5 inci ini memiliki layar edge-to-edge dengan beel yang sangat tipis. Hal ini membuat Xperia XA memiliki kesan premium dengan harga yang terjangkau.

Namun desain yang mewah ini ternyata sirna dengan performa dari smartphone ini yang tak sebanding. Jika dibandingkan dengan salah satu mid-ranger terbaik yakni Moto G4 Plus, Xperia XA benar-benar kalah performa dan sedikit lebih mahal. Entah mengapa Sony memprioritaskan desain mewah ketimbang performa.

Kelemahan besar dari smartphone ini adalah layar dan baterainya, di mana layarnya hanya beresolusi 1,280x720 pixel dan baterainya hanya tahan tak sampai 9 jam. Meski demikian chipset XA menggunakan 2GHz octa-core MediaTek Helio P10, chipset terbaik kedua keluaran MediaTek setelah Helio X10.

2. BlackBerry DTEK50


Mengklaim diri sebagai "Smartphone Android teraman di dunia," DTEK50 keluaran BlackBerry adalah smartphone yang biasa-biasa saja. Meski Android memang terkenal tak aman dan kalah dari iOS, sebenarnya berbagai aplikasi keamanan dalam DTEK50 ternyata juga dimiliki smartphone lain.

Meski demikian ada aplikasi DTEK buatan BlackBerry. DTEK dapat memantau aplikasi lain di smartphone dan memberitahu pengguna bila ada usaha pembobolan akses ke smartphone pada pengguna. BlackBerry sendiri kini memang sedang fokus di pembuatan software keamanan untuk smartphone.

Setelah selesai dengan berbagai keunggulan dari sisi keamanan, DTEK50 sejatinya hanyalah rebranding dari Alcatel Idol 4, dengan spesifikasi yang identik.

3. LG G5


Kuartal pertama tahun lalu, LG meluncurkan smartphone flagshipnya: LG G5. Namun semua orang seakan-akan setuju kalau LG G5 adalah smartphone yang membingungkan. Dengan chipset Snapdragon 820, performa LG G5 kurang terasa kualitas flagshipnya. Optik kameranya sangat baik, namun bodinya terasa 'murahan.'

Selain itu, berbagai permasalahan seperti ketahanan baterai yang jelek, desain, serta harga yang cukup mahal, LG G5 tentu tak akan jadi pilihan. Dan benar, penjualan dari LG G5 cukup jelek hingga LG merilis flagship keduanya di tahun ini: LG V20 yang jauh lebih sempurna dan membawa label flagship terjangkau dengan performa unggul.

Lebih lagi, LG G5 adalah smartphone 'modular' yang bisa kita pasang 'camera grip'. Namun sepertinya konsep ini belum 'dibeli' oleh masyarakat. Terbukti LG V20 justru membuat baterainya tidak removable.

4. iPhone SE


Dirilis awal tahun ini sebagai varian mungil dari iPhone 6S, iPhone SE diciptakan Apple untuk meraup pasar iPhone yang tak suka dengan makin bertambahnya ukuran layar dari smartphone flagship smartphone Apple tersebut.

Namun sepertinya Apple melakukan blunder akan hal tersebut. Banyak pengamat yang menyatakan bahwa pasar smartphone berukuran mungil, terutama dari produk Apple, ternyata sudah menyusut.

Terbukti dengan waktu pengiriman yang cepat untuk preorder iPhone SE, yang mengindikasikan bahwa permintaan pasar ternyata rendah. Selain itu, berbagai laporan pelanggan memperlihatkan bahwa iPhone SE sendiri adalah smartphone yang paling susah dicari, baik offline maupun online. Apple pun bungkam tentang angka penjualan iPhone SE.

Hal ini terjadi karena banyak sebab, namun yang paling utama adalah tentu masyarakat lebih menunggu iPhone 7 yang akhirnya rilis pada September lalu.

5. Samsung Galaxy Note 7


Di Amerika Serikat dan Eropa, Samsung jadi produsen smartphone yang berkompetisi dengan Apple yang masih jadi yang terpopuler di sana. Di tahun ini, sebenarnya Samsung bisa jadi yang terbaik lewat Samsung Galaxy Note 7 yang terbaik dari berbagai aspek.

Desain layar curved yang indah, resolusi layar terbaik, baterai kapasitas besar, kamera terbaik, tahan air, headphone jack, dan iris scanner, semua ada dalam satu perangkat. Sulit dipungkiri kalau Samsung Galaxy Note 7 adalah smartphone terbaik 2016.

Sayangnya kasus ledakan mulai muncul. Samsung menariknya secara global untuk mengganti baterainya dengan yang lebih aman. Naasnya, setelah ganti baterai pun, masih ada laporan ledakan dari pengguna. Akhirnya Samsung menarik semua perangkat Galaxy Note 7 dan Samsung rugi hampir 93 Triliun Rupiah.

Karena ini, dirumorkan Samsung akan merilis Samsung Galaxy S8 lebih cepat, demi kestabilan keuangan perusahaan asal Korea Selatan tersebut. (Red/MDK).

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post