Tamoranews.com - Belanda memiliki kenangan sendiri bagi Indonesia. Bagaimana tidak, ratusan tahun menduduki negara kepulauan ini bukanlah rentang waktu yang singat bagi Belanda.
Hal itu juga yang menyebabkan Indonesia memiliki keterikatan yang kuat dengan Belanda. Bukan hanya Indonesia yang menyimpan sejarah, Belanda pun memilikinya. Salah satunya di Leiden.
Leiden terletak diantara dua kota penting di Belanda, yaitu Amsterdam, dan Den Haag. Kota ini cukup akrab di telinga masyarakat Indonesia, karena menyimpan banyak kisah perjuangan bangsa.
Nah, dikutip dari Goodnewsfromindonesia.com/Thomas Benmetan berikut enam fakta menarik yang tersimpan di kota itu.
1. Lahirnya Organisasi Perhimpunan Indonesia
Organisasi Perhimpunan Indonesia © 2017 javapost.nl |
Leiden adalah saksi sejarah lahirnya organisasi Perhimpunan Indonesia atau Indische Vereeniging yang diprakarsai oleh pelajar-pelajar Indonesia di Belanda.
Berdiri sejak 1908, organisasi ini merupakan awal munculnya pergerakan perjuangan kemerdekan dari pelajar dan mahasiswa di Belanda. Salah satunya, Mohammad Hatta, bapak proklamator Indonesia.
2. Museum Volkenkunde
Museum ini memiliki ruang khusus yang berisi koleksi-koleksi tentang dan dari Indonesia. Koleksi itu meliputi beragam peninggalan penting bangsa Indonesia mulai dari Arca dewa-dewi dan raja-raja nusantara, benda koleksi istana, perhiasan tradisional, hingga beragam kain khas suku di Indonesia yang sudah berusia ratusan tahun.
3. Puisi Indonesia di Tembok Jalanan
Puisi karya Chairil Anwar di Leiden © 2017 serampaikata.blogspot.co.id |
Jalanan Leiden dihiasi dengan ratusan mural-mural puisi di berbagai bangunan. Yang menarik, puisi-puisi itu ditulis dalam bahasa aslinya.
Jangan kaget jika Anda menemukan 'Aku', puisi fenomenal karya Chairil Anwar yang terpampang di antara puisi-puisi lain. Selain itu, ada juga Serat Kalatidha karya Raden Ngabehi Ranggawarsita serta Penggalan Elong yang ditulis dalam bahasa suku bugis.
4. Patung Doktor Pertama Indonesia di Universitas Leiden
Husein Djajadiningrat merupakan orang Indonesia pertama yang meraih gelar doktor. Gelar itu didapatkan dari Fakultas Humaniora Universitas Leiden yang merupakan universitas tertua di Belanda.
Karena kecerdasan yang dimiliki, Husein sangat disegani Belanda. Apalagi dia satu-satunya yang memenangi kompetisi penulisan ilmiah di universitas tersebut. Sebagai penghargaan akan sosoknya, patung Husein berdiri di Aula Universitas Leiden.
5. Makam Mahasiswa Indonesia Pahlawan Belanda
Irwan Soejono adalah mahasiswa Indonesia di Leiden yang waktu itu terbunuh karena membantu perjuangan Belanda melawan NAZI. Selama pendudukan NAZI di Belanda pada 1940-1945, sosok Irawan lah yang paling dicari.
Makam Irwan Soejono di Leiden © 2017 visualogy.net |
Bersama kelompok pejuang bawah tanah, Irawan ikut berjuang melawan pendudukan NAZI pada waktu itu. Dia meninggal karena ditembak oleh salah satu polisi rahasia NAZI.
Atas jasanya itulah, dia dianugerahi pahlawan oleh Kerajaan Belanda dan namanya diabadikan menjadi nama jalan di Kota Osdorp, Amsterdam.
6. Gudang Ilmu Indonesia
Leiden menyimpan warisan literasi Indonesia. Karena Perpustakaan Leiden memiliki koleksi buku tentang Indonesia cukup lengkap.
Koninklijk Instituut voor Taal en Volkenkunde (KITLV) atau dalam bahasa Indonesia disebut Lembaga studi Asia Tenggara dan Karibia Kerajaan Belanda merupakan perpustakaan yang memiliki hampir semua buku tentang Indonesia.
Lembaga studi Asia Tenggara dan Karibia Kerajaan Belanda © 2017 kitlv.nl |
Catatan-catatan sejarah tentang berbagai suku di Indonesia, bahasa, sastra, dan beragam buku lainnya bisa dengan mudah ditemukan di perpustakaan ini. Bahkan terdapat ratusan surat Kartini berserta lukisannya yang masih tersimpan rapi.
7. Kediaman Menteri Luar Negeri Pertama
Tak jauh dari Universitas Leiden, tepatnya di Jalan Noordeinde No. 32 dahulunya merupakan kediaman dari menteri luar negeri pertama, Ahmad Soebardjo.
Kediaman Ahmad Soebardjo.
© 2017 wikimedia.org
|
Tempat ini merupakan basecamp mahasiswa anggota Perhimpunan Indonesia di Belanda. Selain jadi markas diskusi untuk kepentingan kemerdekaan Indonesia, di sini mereka juga menyeimbangkan hidup dengan bermain musik.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon