Tamoranews.com - Tahun ini adalah tahun ke 10 iPhone telah berkiprah di industri smartphone dunia. Berbagai smartphone terbaiktelah dirilis, dan bahkan efek iPhone pun menjangkit manusia. Namun jelas Apple tak sendirian dalam memproduksi smartphone high-end.
Kompetitor utamanya adalah dari timur jauh, yang tumbuh dari industri elektronik dan kini besar dengan mobile, Samsung. Perusahaan asal Korea Selatan memang telat beberapa tahun dari iPhone untuk soal penetrasi pasar papan atas, namun produk unggulannya sama sekali tak kalah.
Tak cuma spesifikasi dan performa yang ciamik, kampanye pemasaran yang baik juga jadi kunci Samsung bisa berkompetisi langsung dengan Apple soal ini. Dengan bantuan sistem operasi Android, hardware berkualitas tinggi dari Samsung jadi makin baik performanya dipadu software buatan Google tersebut.
Berikut adalah deretan sejarah kompetisi antara iPhone dan Samsung Galaxy.
1. Lahirnya iPhone
Di bulan Januari 2007, iPhone generasi pertama diluncurkan, dan para 'Apple fanboy' rela mengantre hingga ke luar toko Apple hanya untuk jadi pemilik pertama dari smartphone legenda tersebut.
Apple menyatakan bahwa iPhone mengkombinasikan 3 produk sekaligus: ponsel revolusioner, iPod dengan layar lebih lebar dan kontrol sentuh, serta perangkat yang mampu menunjang aktivitas internet.
Smartphone ini mengusung layar 3.5 inci dengan resolusi 320x480, koneksi 2G, kamera 2MP tanpa kemampuan video serta storage 4GB hingga 16 GB. Di momen ini, Samsung masih belum mengeluarkan smartphone canggih papan atasnya.
2. iPhone 3G
Pada 11 Juli 2008, generasi kedua dari iPhone 3G diluncurkan. Ini juga momen diperkenalkannya opsi warna putih untuk pertama kalinya. Selain itu, pertama kalinya juga App Store dibuka.
Perbedaan mendasar dari iPhone original dan iPhone 3G ini hanyalah koneksi 3G, desain plastik mengkilat, dan juga GPS.
Samsung masih belum mengeluarkan smartphone canggihnya.
3. iPhone 3GS
iPhone 3GS mulai diperjualbelikan pada bulan Juni 2009. Tak ada pergerakan dan perubahan yang berarti, hanya peningkatan performa dan konektivitas 3G yang lebih baik. Namun mungkin iPhone 3GS mencetak sejarah dengan jadi iPhone pertama yang bisa merekam video dengan resolusi VGA (480p).
Penjualannya dalam tahun tersebut capai angka lebih dari 25 juta. Cukup fantastis, dan meninggalkan Samsung yang sampai saat itu lagi-lagi belum menelurkan smartphone papan atas pertamanya.
4. iPhone 4 vs Samsung Galaxy S
Di awal 2010, Samsung akhirnya siap untuk menantang iPhone: sebuah smartphone bernama Samsung Galaxy S.
Samsung tidak main-main dari awal, dengan mengusung layar 4 inci 480x800 pixel, pbodi plastik yang slim, serta OS Android 2.1 Donut, Samsung Galaxy S jelas tak ingin kalah dari iPhone 4. Belum lagi Samsung Galaxy S adalah smartphone pertama yang mengusung teknologi layar Super AMOLED yang sampai saat ini pun tak diusung iPhone 7.
Galaxy S juga mengusung kamera berkualitas baik di masa itu, yakni 5 MP dengan kemampuan recording video dengan resolusi 720p HD. Hal ini sudah sangat memperlihatkan kalau Samsung Galaxy S adalah flagship papan atas pada zamannya.
Namun selang beberapa bulan, iPhone 4 muncul. Banyak yang menyebut bahwa iPhone 4 adalah iPhone terbaik sampai saat ini. bagaimana tidak, perubahan desain besar-besaran terjadi, dengan mengusung desain kaca dan bingkai metal. Selain itu ini adalah iPhone pertama dengan retina display, sebuah teknologi layar mengusung resolusi 640x 960 yang sangat tajam dan melebihi batas retina manusia.
5. iPhone 4s vs Samsung Galaxy S II
Tahun 2011 adalah tahun yang pasti membuat sedih Apple dan para penggemarnya, pasalnya Steve Jobs, orang dibalik adanya Apple di dunia ini meninggal dunia. Momennya pun hanya satu hari pasca diluncurkannya iPhone 4s yang dipimpin CEO Apple selanjutnya, Tim Cook.
Fitur terbesar dari iPhone 4s adalah Siri, aplikasi asisten cerdas dengan kemampuan untuk diperintah suara. Berbagai hal seperti menyetel kalender dan alarm, menyuruh mencari sesuatu di internet, hingga melontarkan lelucon.
Selain itu, iPhone 4s dimotori oleh chipset dual-core Apple A5, kamera 8 MP, serta iCloud.
Namun yang jadi penantang iPhone 4s adalah Samsung Galaxy SII, suksesor Galaxy S yang mengusung layar lebih besar yakni 4.3 inci, kamera 8Mp yang lebih tanjam serta mampu merekam dengan resolusi 1080p. Laman antarmuka smartphone flagship ini juga baru yakni TouchWiz, yang mengusung efek animasi lebih banyak dan fungsinalitas yang lebih baik.
Samsung pun merilis lini flagship pendamping seri S pertamanya, yakni Samsung Galaxy Note. Ini adalah sebuah perangkat berukuran layar 5.3 inci dan dilengkapi stylus.
6. iPhone 5 vs Samsung Galaxy S III
Di tahun sebelumnya yakni 2011, Samsung Galaxy Note adalah produk yang sangat sukses. Hal ini membuat Samsung di tahun 2012, tertarik untuk membuat smartphone jadi berukuran lebih besar. Ini yang menginspirasi lahirnya Samsung Galaxy S III dengan layar 4.8 inci dengan resolusi 720x1280.
Samsung Galaxy S III juga dimotori dengan chipset quad-core, yang merupakan dalang di balik pemasaran smartphone dengan nilai jual jumlah 'core' dalam prosesornya.
Di masa ini, Apple dianggap 'ketinggalan' belum memproduksi layar lebih besar serta konektivitas 4G. Padahal, sudah dua seri Samsung, yakni Galaxy S II dan S III, yang mengusung 4G.
Namun akhirnya Apple menjawab dengan kemunculan iPhone 5 yang mengusung layar lebih besar yakni 4 inci, ukuran yang tak seberapa bertambah besar, aspek rasio yang berubah dari 3:2 ke 16:9, serta 4G LTE.
Keberadaan iPhone 5 juga sangat monumental bagi Apple. Bagaimana tidak, prosesor andalannya yakni Apple A5, sudah diproduksi sendiri tanpa campur tangan Quallcomm lagi. Prosesor ini yang kelak jadi prosesor terbaik yang tersemat di smartphone.
7. iPhone 5s vs Samsung Galaxy S4
Samsung akhirnya makin dikenal sebagai produsen smartphone papan atas setelah merilis 3 seri flagship. Di tahun 2013, tepatnya bulan Maret, Samsung pun siap merilis suksesor mereka: Samsung Galaxy S4. Ini adalah smartphone yang punya kerapatan pixel melebihi retina display milik iPhone. Meski demikian, layar AMOLED yang diusung mengandung lebih sedikit sub-pixel, dan perbedaannya cukup sulit ditebak oleh mata kita.
lagi-lagi, Samsung menjadikan prosesor yang mengusung 'octa-core' jadi bahan pemasaran di S4. Ada juga berbagai fitur bermanfaat seperti hand gestures, Floating Touch, serta aplikasi S Health.
Untuk menantang Samsung, di tahun yang sama iPhone merilis versi perkembangan dari flagship sebelumnya yakni iPhone 5s. Tidak ada layar yang lebih besar, namun dipenuhi fitur berguna yang baru (meski pada tahun itu, layar besar adalah hal yang paling diharapkan dari fans).
Perkembangan ke versi S ini sangat mencolok: chipset baru A7 Cyclone yang merupakan chipset 64-bit pertama di smartphone (jauh sebelum Android bahkan mengaplikasikannya), serta Touch ID yang merupakan sensor sidik jari (yang juga sangat lambat dikembangkan di Android).
Dari segi kamera pun, iPhone 5s jadi salah satu yang terbaik di semua smartphone dengan kemampuan low-light yang luar biasa.
8. iPhone 6 vs Samsung Galaxy S5
Tahun 2014 sepertinya bukan tahun milik Samsung mobile. Bagaimana tidak, fokus yang terbagi dengan lini Note membuat Galaxy S5 yang diluncurkan di awal 2014 terasa hanya mencolok di fitur, namun pengguna tak seberapa senang. Bahkan fingerprint ID yang diusung di Galaxy S5 ternyata tak bertahan lama dipertahankan oleh Samsung.
Meski demikian, Samsung Galaxy S5 punya performa kencang dan punya kamera yang menakjubkan. Dari sini masyarakat pun terpatri persepsinya bahwa Samsung punya kamera dengan kualitas baik.
Namun semua kualitas Samsung Galaxy S5 tersebut seakan-akan ditutup dengan munculnya iPhone 6, sebuah smartphone dengan ukuran besar. Ini juga pertama kalinya Apple memperkenalkan dua buah varian, yakni varian 4.7 inci bernama iPhone 6 dan 5.5 inci bernama iPhone 6 Plus.
Dengan bodi tipis yang nyaman dan mengusung bahan aluminum, iPhone 6 jadi produk yang lebih digemari jauh ketimbang Samsung Galaxy S5. Terlebih lagi, kualitas kamera dari iPhone 6 melesat tajam ketimbang iPhone 5, dan jadi kamera terbaik yang pernah tersemat di smartphone pada saat itu.
9. iPhone 6S vs Samsung Galaxy S6
Di 2015, Samsung akhirnya bangkit lagi dengan cepat. Setelah bertahun-tahun mengusung bodi plastik, Samsung Galaxy S6 hadir dengan pembaruan desain menyeluruh: bodi full kaca kecuali metal di bagian bingkai dan tombol home.
Di tahun ini, Samsung juga menjadi pionir lahirnya layar pinggiran lengkung dengan Galaxy S6 Edge. Ini adalah hal yang benar-benar baru dan futuristik, dan dicontoh beberapa pabrikan smartphone lain.
Laman antarmuka TouchWiz juga jadi lebih sederhana, lebih bagus, dan lebih cepat. Di samping memang performa dan ketahanan baterainya juga memang baik.
Di sisi lain, Apple juga melakukan perkembangan lewat iPhone 6s. Tak ada perkembangan dari sisi spek, namun ketebalan perangkat yang ditambah ternyata menambah satu fitur andalan yakni 3D Touch. Fitur yang dikenal juga sebagai 'pressure sensitive' ini, adalah teknologi navigasi layar sentuh yang berbasis pada sentuhan yang mampu membedakan jenis sentuhan, apakah keras atau lembut. Keduanya dikembangkan berdasarkan teknologi Taptic-Engine milik Apple. Taptic-Engine adalah mesin yang mampu menimbulkan getaran tergantung pada aksi yang diberikan, dalam hal ini sentuhan.
Kelebihan iPhone 6s adalah kemampuan kameranya dalam merekam video 4K, juga mengeditnya. Hal ini tak bisa dilakukan oleh smartphone Android mana pun, bahkan hingga saat ini.
10. iPhone 7 vs Samsung Galaxy S7
Di tahun 2016 lalu, persaingan antara Apple dan Samsung sudah jauh lebih ketat dari sebelumnya. Keduanya punya keunggulan masing-masing yang mungkin cukup sulit disamai kompetitor lain.
Namun untuk Samsung, sebenarnya desainnya hampir sama dengan Galaxy S6. Hanya saja jauhlebih compact dari segi ukuran fisik. Meski demikian, cukup terasa perubahan besar dari segi desain, meski hal tersebut terasa dari kesannya saja. Hal ini mungkin muncul dari pinggiran yang lebih rapi dan desain yang lebih ergonomis dari sebelumnya.
Dari segi kamera, peningkatan Samsung Galaxy S7 juga sanat jauh, di mana selain jadi salah satu yang terbaik di smartphone, Samsung Galaxy S7 adalah satu-satunya yang mengusung Dual Pixel auto-focus yang biasa ada di DSLR mahal. Belum lagi bukaan f/1.7 yang membuat pengambilan gambar low-light makin juara.
Untuk iPhone 7, tentu yang paling menonjol adalah kameranya, di mana varian iPhone 7 Plus mengusung dual camera. Salah satu lensa dari iPhone 7 dilengkapi dengan lensa telephoto yang mampu membuat mode 'Portrait,' yang bisa membuat foto potret Anda berefek bokeh.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon