Tamoranews.com - Poligami masih menjadi hal yang tabu bagi masyarakat dunia, bahkan Indonesia. Namun dalam ajaran Islam sendiri, poligami memang diperbolehkan dengan syarat tertentu yakni berlaku adil, mampu menjaga para istrinya, tidak lupa beribadah, serta dapat memberi nafkah lahir dan batin. Yang jelas poligami bertujuan untuk meratakan kesejahteraan bukan sekedar pelampiasan nafsu belaka.
Namun seorang pria asal Nigeria, Afrika, ini sepertinya telah melampaui syarat poligami yang diatur dalam hukum Islam. Pria yang dulunya adalah seorang pemuka agama ini memiliki 130 istri hingga saat ini, bukan 4 istri seperti yang diatur dalam sunnah. Eits! Jangan keburu menjustifikasi, ternyata pria bernama Mohammad Bello Abubakar ini memperistri banyak wanita karena merasa mendapatkan hidayah.
Menurut Mohammad Bello Abubakar, tindakannya memperistri setidaknya 130 wanita sudah menjadi tugas yang diberikan padanya. "Seorang laki-laki yang menikahi 10 orang wanita akan mati tapi Allah telah memberikan kekuatan padaku. Oleh sebab itu, aku dapat mengendalikan 86 orang dari mereka." ujar Mohammad ketika diwawancarai BBC tahun 2008 lalu.
Saat itu, Mohammad sempat diminta dengan paksa untuk menceraikan 82 istrinya dan hanya menyisakan 4 orang saja oleh pemuka agama lain. Mohammed memang menceraikan 10 orang istrinya lalu menikah lagi hingga berjumlah 130 orang saat ini. Sayang pria yang memecahkan rekor istri terbanyak ini harus meninggal pada usia 93 tahun, Sabtu (28/01) lalu.
Juru bicara Mohammad, Mutairu Salawudeen Bello, mengatakan bahwa pria pemegang rekor poligami tersebut meninggal dengan tenang setelah sakit cukup lama. Hingga saat ini tidak diketahui penyakit apa yang diderita oleh Mohammad Abubakar Bello. Pria ini pun akhirnya dikuburkan pada hari Minggu (29/01) dan proses pemakamannya dihadiri oleh banyak orang.
Mohammad Abubakar Bello meninggal dengan meninggalkan 203 anak dari hasil pernikahannya dengan 130 orang wanita. Kebanyakan wanita yang menjadi istrinya adalah orang-orang yang datang kepadanya untuk berobat.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon