Tamoranews.com - Untuk beberapa orang, bau dari barang baru dibeli memang sangat khas. Bau tersebut tak bisa dideskripsikan dengan kata-kata, hingga hanya bisa dideskripsikan dengan 'bau toko.' Barang-barang mulai baju hinggal mobil, semua akan terasa jika baru dibeli, hanya dari baunya.
Meski demikian, bau dari barang-barang baru tersebut jauh dari bau alami. Bau tersebut merupakan tanda bahwa sebuah bahan kimia telah dirilis dari berbagai komponen yang memang diproses secara kimiawi. Jadi, aroma tersebut merupakan rilisnya gas yang memang ada dari tiap komponen kimiawi yang diproduksi. Mulai dari kain, serta sablon jika di pakaian, lalu plastik, cat, dan oli untuk mobil. Banyak hal yang diproses secara kimiawi, sehingga membuat kombinasi bau yang tak bisa dideskripsikan.
Untuk pakaian, biasanya dalam sekali pakai 'bau toko' bisa hilang. Namun untuk mobil, bau ini akan bertahan agak lama. Hal ini dikarenakan mobil yang didesain untuk pemakaian jangka panjang, membuat berbagai komponennya dengan bahan kimia yang lebih kuat.
Seperti contohnya dalam interior mobil yang didominasi plastik dan vinyl, terdapat polyurethane yang merupakan bahan tangguh namun fleksibel, yang bisa tahan di temperatur tinggi maupun rendah, serta abrasi dari cuaca dan radiasi. Selain itu terdapat bahan polyethylene terephthalate, yang lebih dikenal dengan polyester. Bahan ini digunakan untuk wiper, penutup mesin, serta berbagai komponen mobil. Kedua bahan ini adalah bahan kimia yang cukup keras, dan tentu menghasilkan bau mobil yang unik dan tahan cukup lama.
Banyak orang yang menyukai aroma barang baru seperti ini. Namun aroma ini seringkali beracun, lho. Faktanya, sebuah studi menemukan bahwa dalam jangka pendek resiko seperti pusing dan alergi dapat terjadi. Bahkan dalam jangka panjang, orang yang sangat suka mencium bau-bauan yang terdapat bahan kimia, tak terkecuali bau toko, beresiko dapat terkena penyakit kanker.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon