Tamoranews.com - Kasus kejahatan seksual di Indonesia seolah tidak ada hentinya. Beberapa waktu lalu seorang siswi mengalami tindak kekerasan seksual oleh sopir angkot dan 13 orang temannya di Samarinda. Terjadi hampir bersamaan, kasus pedofilia tengah menjadi perbincangan hangat.
Menurut data KPAI pada tahun 2014 silam, tingkat kejahatan seksual pada anak meningkat 100%. Yang membuat fakta ini semakin mengerikan adalah modus pelecehan seksual yang semakin beragam dan aneh. Bahkan kini pelecehan seksual terhadap anak dilakukan secara online. Baru-baru ini terdapat sebuah grup pedofilia bernama Official Candy's Group yang mencuri perhatian.
Di dalam grup yang beranggotakan 7400 orang tersebut, para anggota grup diwajibkan untuk mengunggah video atau foto pelecehan seksual pada anak-anak. Tragisnya, setiap hari para anggota grup diwajibkan aktif dan mengunggah foto atau video korban yang berbeda. Aktivitas grup ini pada akhirnya dapat terendus oleh Polisi dan sebagian pelaku mulai ditangkap.
Total terdapat empat tersangka yang berhasil diciduk polisi, dua di antara berusia di bawah 18 tahun. Sementara itu dua dari empat tersangka diketahui telah melecehkan setidaknya 8 orang korban. Korban pelecehan seksual ini berusia antara 4 hingga 8 tahun.
Tak berhenti dari membagikan video via Facebook saja, para pelaku juga membagikan video tindakan asusilanya tersebut melalui aplikasi Whatsapp. Bahkan salah satu tersangka juga terlibat jaringan pedofil internasional. Miris sekali bukan?
Langkah selanjutnya yang diambil oleh aparat kepolisian adalah bekerja sama dengan Kementerian Informasi dan Komunikasi. Bersama dengan Kemenkominfo, Polisi mengusahakan untuk memblokir serta mengumpulkan barang bukti dari file yang terunggah dalam grup serta perangkat elektronik yang dimiliki oleh pelaku.
Selain itu karena grup yang dibuat pada tahun 2016 ini terhubung dengan grup pedofilia internasional, Polisi juga akan melakukan kerjasama dengan FBI. Kebanyakan anggota pedofilia ini adalah warga negara Amerika Serikat dan Amerika Latin. Tentu saja para pelaku pedofilia ini akan terus ditelusuri oleh polisi bila tidak maka keselamatan para anak-anak terancam.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon